Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan, ada pengawalan kepada pemudik yang melintas di jalur mudik kategori rawan tindak kriminal, misalnya pembegalan hingga kecelakaan lalu lintas.
"Untuk pengamanan yang disampaikan Pak Menko Polhukam terkait dengan kekhawatiran, apabila masyarakat merasa di dalam perjalanannya khawatir di wilayah tertentu rawan kejahatan silahkan melapor ke pos terdekat," kata Sigit dilansir dari Antara, Selasa (2/4/2024).
Baca Juga
Advertisement
Hal itu disampaikan Sigit saat meninjau kesiapan arus mudik 2024 di Pelabuhan Merak, Banten, bersama Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto.
Jenderal polisi bintang empat itu menyebut, personel Polri siap 24 jam melakukan pengawalan kepada seluruh masyarakat saat melakukan perjalanan mudik dan balik di wilayah kategori rawan. Dengan begitu, lanjut dia, masyarakat akan merasa aman dan nyaman saat melakukan perjalanan mudik.
"Kami akan siapkan pengawalan termasuk di jalur yang banyak kecelakaan lalu lintas di jalur lintas Sumatera. Karena kami juga mempersiapkan selain tol, tentunya ada jalur arteri," katanya.
Mantan Kapolda Banten itu menambahkan, pihaknya bersama dinas terkait terus berupaya memperbaiki kerusakan dan menambah lampu penerangan di sejumlah ruas jalur mudik.
Bahkan, lanjut Sigit, pihaknya meminta ada tambahan rambu-rambu lalu lintas, serta papan informasi dan sosialisasi di wilayah yang rawan terjadi kecelakaan lalu lintas.
"Sehingga masyarakat betul-betul merasakan perjalanan mudik lancar, aman, dan selamat sampai tujuan masing-masing," tambah Sigit.
Sigit bersama Menko Polhukam juga meninjau Pelabuhan Ciwandan, Pelabuhan PT BBJ, dan Pelabuhan PT Indah Kiat. Selain itu, rombongan memastikan strategi jajaran Polda Banten bersama seluruh stakeholder terkait dalam mengatasi kepadatan arus lalu lintas.
Mantan Kabareskrim Polri itu juga ingin memastikan kelancaran dan keamanan seluruh masyarakat dalam arus mudik Idul Fitri 1445H/2024. Utamanya di Pelabuhan Merak, Banten yang menjadi sentra mudik masyarakat ke Pulau Sumatera.
Dalam mengawal mudik dan balik Lebaran, Polri menggelar Operasi Ketupat 2024 mulai 4 April hingga 16 April 2024. Operasi tersebut melibatkan 155.165 personel yang akan mengawal 193,6 juta orang yang diperkirakan melakukan mudik tahun ini.
Polda Metro Jaya Antisipasi Teror Bom hingga Sabotase Saat Arus Mudik Lebaran 2024
Polda Metro Jaya siap mengantisipasi berbagai macam gangguan yang terjadi selama masyarakat melaksanakan arus mudik Lebaran Idul Fitri 1445 H/2024 M. Berbagai ancaman tindak kriminal diantisipasi jajaran kepolisian, mulai dari perampokan hingga potensi teror bom.
Hal itu diungkapkan Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto saat menggelar rapat koordinasi lintas sektoral bersama Pangdam Kodam Jayakarta Mayjen TNI Muhammad Hasanuddin, serta Kadishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo.
"Pencurian rumah kosong, copet, jambret dan lain-lain. Teror bom dan sabotase serta bencana alam," kata Karyoto dalam paparannya yang digelar di Polda Metro Jaya, Senin (1/4/2024).
Selain rumah kosong yang ditinggal oleh masyarakat, menurut Karyoto, sejumlah tempat lain juga menjadi rawan terjadi gangguan keamanan selama periode mudik lebaran. Beberapa objek vital seperti bandara, terminal, pelabuhan, hingga stasiun menjadi target operasi pengamanan arus mudik.
Tidak ketinggalan juga lokasi wisata juga diprediksi bakal membludak seiring tingginya animo masyarakat yang ingin memanfaatkan momen liburan Idul Fitri.
"Menyikapi sejumlah kerawanan tersebut diperlukan komitmen, komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi yang baik, di antara seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah, aparat keamanan termasuk pelaku usaha, hingga seluruh elemen masyarakat lainnya demi terwujudnya kondisi Kamtibmas sebagaimana yang kita harapkan," ucap orang nomor satu di Polda Metro Jaya ini.
Advertisement