Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia (BMKG), Dwikorita Karnawati memprediksi sepekan menjelang Lebaran Idul Fitri 1445 H/2024 M akan turun hujan dengan intensitas sedang.
Dwikorita menjelaskan, prediksi hujan tersebut akan terjadi di berbagai daerah Indonesia, di antaranya Sumatera Barat, Bengkulu, hingga Jawa Barat.
Advertisement
"Mulai tanggal 3 hingga 9 april yaitu sepekan sebelum lebaran, yang perlu diwaspadai adanya hujan dengan intensitas sedang itu Sumatera Barat, Bengkulu, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimatan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan dan Papua," kata Dwikorita saat rapat kerja BMKG dengan Komisi V DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/4/2024).
Sementara, sepekan saat atau setelah lebaran pun diprediksi akan terjadi hujan di beberapa daerah dengan intensitas sedang.
"Kemudian sepekan saat lebaran ini yang selalu ada, yang selalu diperhatikan Kalimantan Barat. Baik sebelum saat atau setelah barat Kalimantan Barat selalu biru, yaitu hujannya sedang," ucap Dwikorita.
"Kalimantan Barat, Papua bagian barat saat lebaran tanggal 10 sampai 16 April itu sekitar menjelang lebaran. Kemudian sepekan setelah lebaran 17 hingga 23 April, sekali lagi Kalimantan Barat ini intensitas sedang. Kemudian kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku, Papua Barat," ujar Kepala BMKG.
Waspada Potensi Banjir
Lebih lanjut, Dwikorita mengatakan, intensitas hujan ini juga akan menyebabkan permasalahan banjir. Hal itu lantaran adanya pertemuan sungai.
"Namun hujan intensitas sedang dapat menimbulkan permasalahan banjir ataupun genangan karena memang kondisi alamnya di situ juga ada pertemuan sungai yang membuat lebih sensitif alami banjir, meskipun tidak hujan lebat," katanya.
Reporter: Alma Fikhasari
Merdeka.com
Advertisement
Mitigasi Bencana Hidrometeorologi Jelang Musim Mudik
Pemerintah Jawa Barat (Jabar) memitigasi bencana akibat cuaca ekstrem saat mudik Lebaran 2024. Pemudik dan masyarakat diimbau mewaspadai terjadinya banjir, longsor, dan angin puting beliung dengan membekali diri dengan informasi yang cukup saat berperjalanan.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Jabar A. Koswara, cuaca ekstrem masih berpotensi muncul di Jabar pada saat arus mudik H-10 dan arus balik H+5.
"Yang kita utamakan keselamatan masyarakat," ujar Koswara dalam siaran medianya, ditulis di Bandung, Jumat, 29 Maret 2024.
Koswara menerangkan untuk mengantisipasi hal itu, Dishub Jabar akan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR).
Melalui koordinasi antarlembaga yang intens, Dishub Jabar dapat cepat memutuskan untuk melakukan pengalihan lalu lintas jika misalnya terjadi banjir atau longsor yang menghambat pemudik.
Jauhkan Pemudik dari Titik Bencana
Koswara menyebutkan, Dishub Jabar memperhitungkan semua langkah untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan pemudik, termasuk menjauhkan pemudik dari titik bencana.
"Pihak yang tahu titik-titik rawan bencana detailnya kan DBMPR, mereka akan menginformasikan kepada kami sebagai pengguna jalan untuk memberikan peringatan, misalnya dengan rambu tambahan," jelas Koswara.
Dishub Jabar juga akan menerjunkan personel untuk pengamanan dan mengatur lalu lintas bekerja sama dengan polisi, baik yang siaga di posko gabungan maupun yang bergerak.
"Kita siapkan 127 posko gabungan dengan dishub kabupaten kota, yang tersebar di seluruh jalur Jabar, terutama di titik-titik potensi kemacetan," sebut Koswara.
Advertisement