InJourney Airports Target jadi Operator Bandara Terbesar ke-2 Dunia di 2045

PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports menargetkan untuk menjadi operator bandara kedua terbesar di dunia pada 2045. Sejak dibentuk pada 28 Desember 2023, InJourney Airports menduduki posisi operator bandara kelima terbesar di dunia.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 03 Apr 2024, 11:00 WIB
Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi

Liputan6.com, Jakarta PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports menargetkan untuk menempati urutan ke-2 operator bandara terbesar dunia pada 2045. Sejak dibentuk pada 28 Desember 2023, InJourney Airports menduduki posisi operator bandara kelima terbesar di dunia.

Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi mengatakan, integrasi Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II yang melahirkan InJourney Airports bukan hanya memperkuat posisi perusahaan di mata dunia, namun juga menjadi operator bandara terbesar dengan potensi valuasi USD 8 miliar pada 2045 berdasarkan trafik penumpang.

"Untuk itu, InJourney Airports hadir untuk menjadi solusi dalam menghadapi tantangan industri aviasi dan pariwisata Indonesia," ujar Faik Fahmi dalam keterangan resmi, Rabu (3/4/2024).

Faik lantas menjelaskan berbagai tantangan di industri aviasi, antara lain bandara yang belum terintegrasi, ketidakseimbangan trafik, rendahnya utilisasi, operasional pesawat yang kurang optimal.

Kemudian, bandara kecil yang underutilized, transit overflying belum optimal, investasi yang tak seimbang, kondisi keuangan, penyertaan modal atau capex yang tinggi, pola kelola, koordinasi ekosistem yang kompleks, serta pesawat terbatas.

"Karena itu, InJourney Airports hadir untuk menjawab tantangan tersebut dengan menjalankan misi utama yakni meningkatkan konektivitas udara, mendukung pertumbuhan pariwisata Indonesia, memperbaiki kinerja keuangan bandara, serta meningkatkan cakupa serta kecepatan logistik udara dan memperbaiki customer service," ungkapnya.

Saat ini, InJourney Airports mengelola 35 bandara yang mencakup wilayah Barat hingga Timur Indonesia. Pihak operator juga melayani 615 rute domestik dan 192 rute internasional, dengan setidaknya memiliki kapasitas bandara mencapai 217 juta penumpang.

Berdasarkan data statistik Angkutan Udara pada 2019, bandara-bandara InJourney Airports melayani sekitar 170,45 juta penumpang atau 88,5 persen dari total trafik penumpang di seluruh bandara di Indonesia.

Lebih lanjut, Faik menilai, pihaknya dapat meningkatkan kontribusi pendapatan negara melalui dividen serta mendukung capaian visi 10 Bali Baru. Sedangkan bagi masyarakat, InJourney Airports dapat menjadi sarana konektivitas domestik dan internasional, serta berkontribusi meningkatkan cakupan dan kecepatan kargo.

Bagi ekosistem, InJourney Airports dapat mencapai skala global yakni sebagai nomor 5 operator bandara terbesar dunia pada 2023 dan nomor 2 terbesar pada 2045, meningkatkan profitabilitas, sumber dan posisi keuangan terintegrasi, serta kolaborasi efisien dalam ekosistem aviasi.

"Karena itu, kami hadir untuk menjawab tantangan industri aviasi Indonesia dan mendukung pertumbuhan sektor pariwisata, pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan kualitas layanan publik yang menjadi manfaat substansial bagi Indonesia," pungkas Faik.


Dibentuk InJourney, Angkasa Pura Indonesia Jadi Operator Bandara Terbesar ke-5 Dunia

Direktur Utama InJourney Dony Oskaria dan Direktur Marketing and Consumer Experience InJourney Maya Watono usai Konferensi Pers di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kamis (2/2/2023).

PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney membentuk PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) dan PT Integrasi Aviasi Solusi (InJourney Aviation Services/ IAS) sebagai Subholding di InJourney Group yang merupakan langkah transformasi di industri aviasi dan kebandarudaraan, Kamis (28/12).

Pembentukan ini ditandai dengan syukuran yang dihadiri oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, dan Direktur Utama InJourney Dony Oskaria, di Jakarta.

Dengan pembentukan InJourney Airports tersebut akan menjadikan bandara-bandara di dalam pengelolaan InJourney Group menjadi lebih sehat dan profitable.

Berbagai langkah yang akan dilakukan InJourney Airports yakni dengan meningkatkan pelayanan, melakukan transformasi strategi bisnis, serta memperkuat kualitas operasional dalam rangka menjadikan bandara sebagai face of the nation.

“Dengan adanya InJourney Airports akan meningkatkan keramahtamahan terhadap penumpang dengan memberikan experience yang lebih berkesan kepada pengguna jasa bandara seperti fit out yang lebih menarik, tenant mixing lebih berkualitas, dan memanjakan para pengguna jasa dengan pelayanan sepenuh hati,” ungkap Direktur Utama InJourney, Dony Oskaria, Kamis (28/12/2023).

Operator Bandara Terbesar ke-5 di Dunia

InJourney Airports akan menangani total 172 juta penumpang per tahun dan akan berada di urutan ke-5 perusahaan operator bandara terbesar di dunia, mengalahkan Vinci Airports (Prancis) dan GMR Group (India).

Dalam beberapa tahun ke depan, InJourney Airports akan menjadi perusahaan pengelola bandara terbesar ke-3 di dunia.

“Dengan adanya penataan dan penguatan portofolio group usaha menjadi InJourney Airports seluruh upaya Kementerian Perhubungan untuk memberikan standardisasi layanan kebandarudaraan dan transportasi udara yang andal dan berdaya saing akan lebih mudah dan cepat terealisasi,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

 


Komitmen Kementerian BUMN

Sejumlah calon penumpang membawa barang mereka di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten, Jakarta (9/6). Dengan rincian keberangkatan 84.945 domestik dan 129 internasional. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

“Kementerian BUMN terus melakukan konsolidasi dan simplifikasi jumlah BUMN sesuai arahan Presiden Republik Indonesia untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi nasional. Pembentukan InJourney Airports ini akan berdampak positif terhadap proporsi GDP yang bersumber dari sektor pariwisata dari 5% menjadi 10%. Kita akan mendorong sektor pariwisata menjadi lokomotif ekonomi dan bandara menjadi komponen yang penting dalam hal ini,” tambah Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo.

“Kami berharap pembentukan InJourney Airports akan meningkatkan kualitas pelayanan sehingga wisatawan akan mendapatkan kesan serta pengalaman yang sama saat berada di seluruh bandara di Indonesia melalui standardisasi sistem operasi dan kebijakan nantinya. Dengan memberikan pengalaman yang lebih baik serta merata di seluruh bandara di Indonesia ditambah penataan pada seluruh lini sektor pariwisata, maka potensi untuk mendatangkan wisatawan akan lebih terbuka lebar,” kata Dony Oskaria.

Selain itu, seluruh upaya transformasi ini akan memberikan beragam manfaat baru yang dapat dirasakan oleh masyarakat khususnya dalam memberikan layanan bagi para pengguna jasa bandara.

“Dengan integrasi bandara tentu akan meningkatkan konektivitas domestik dan internasional, meningkatkan kualitas customer service, serta memperkuat kinerja keuangan perusahaan,” tambah Dony.

Sementara itu, IAS bergerak di bidang jasa pendukung aviasi, kargo, dan logistik melakukan transformasi dengan business chain yang lebih efektif dan efisien.

InJourney Airport Services akan memperkuat portofolio bisnis utamanya yaitu Cargo & Logistics; Ground Handling; Hospitality; dan Operations Support yang memberikan pelayanan profesional serta menghasilkan produk yang kompetitif untuk pasar Indonesia dan pasar global.

“Melalui simplifikasi struktur perusahaan dan business process, sinergi dan transformasi ini jadikan IAS berpotensi untuk menjadi Top 5 Global Player di industri layanan aviasi dan kargo dan akan bersanding dengan Dnata, Swissport, Menzies, Fraport dan SATS,” tutup Dony.

 

Infografis 16 Bandara Dibuka untuk Penerbangan Internasional (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya