Mengenal Matsutake, Jamur Paling Mahal di Dunia yang Harganya Capai Rp16 Juta per Kilogram

Mahalnya jamur matsutake asal Jepang ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kelangkaan dan rasanya yang enak.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 23 Okt 2024, 10:23 WIB
Para petani yang sedang memetik jamur matsutake di sebuah kebun budi daya di Desa Baiyun, Wilayah Taibai, Provinsi Shaanxi, China barat laut (5/7/2020). (Xinhua/Liu Xiao)

Liputan6.com, Tokyo - Menurut Anda, berapa harga jamur yang biasa Anda temukan di pasar atau supermarket? Pernahkah Anda mendengar jenis jamur yang harganya mencapai hampir Rp16 juta per kg?

Dilansir Oddity Central, Rabu (3/4/2024), jamur matsutake asal Jepang merupakan jenis jamur termahal di dunia yang harganya menyaingi truffle. Jenis bahan ini dianggap sebagai bahan masakan paling berharga yang kerap dipakai dalam masakan Jepang. Jenis jamur ini dijual dengan harga yang cukup mahal karena memiliki aroma yang kuat, teksturnya seperti daging dan rasanya yang enak.

Jenis jamur matsutake ditemukan tumbuh di Semenanjung Korea, China atau bahkan di Amerika Serikat (AS). Namun, jamur ini hanya dipanen di Jepang, terutama di sekitar wilayah Kyoto.

Meskipun jenis jamur matsutake impor harganya sekitar hampir Rp1,6 juta per kg, namun jamur matsutake Jepang harganya mencapai sepuluh kali lipat.

Untuk memudahkan pembeli dalam membedakan kedua jenis tersebut, Jepang memiliki undang-undang yang mengharuskan jamur impor dicuci dari kotoran sebelum komersialisasi, sedangkan varietas dalam negeri memiliki penampilan yang kasar dan kotor.


Faktor Mahalnya Jamur Matsutake

Matsutake sering dimasak dengan berbagai bahan pendukung lain seperti tiram (Sumber foto: fatoftheland)

Mahalnya jenis jamur matsutake ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kelangkaannya.

Selama 70 tahun terakhir, panen tahunan telah menurun hingga 95 persen, menjadikannya jenis bahan masakan lezat yang langka. Belum lagi, jamur ini hanya dipanen setahun sekali, yakni pada bulan September atau Oktober.

Hanya kurang dari seribu ton jamur matsutake yang dapat ditemukan setiap tahunnya.

Jenis jamur ini tumbuh di pohon-pohon pinus merah dan harus mencari makan di alam liar, di mana hanya mereka yang benar-benar tahu bagaimana mencangkul dapat menemukannya.

Karena berwarna cenderung kecoklatan, jamur matsutake cenderung menyatu sempurna dengan dedaunan musim gugur.

Budidaya jamur matsutake secara artifisial sejauh ini erbukti tidak dapat dilakukan, karena mereka memiliki hubungan simbiosis dengan pohon pinus merah.

Jenis jamur ini juga diketahui sangat sensitif terhadap perubahan cuaca. Suhu terlalu panas, serangan serangga, terlalu kering akan mempengaruhi hasil panen.

Kualitas jamur matsutake sudah tidak diragukan lagi, di mana jenis bahan ini disajikan di restoran mewah di seluruh Jepang, dalam sup, dengan nasi, atau sekadar dipanggang di atas arang dan disajikan dengan garam.

 


5 Bahan Makanan Paling Mahal di Dunia

Ilustrasi jamur truffle. (dok. Pixabay.com/Mrdidg)

Berikut lima bahan makanan paling mahal di dunia yang bisa Anda cicipi seperti dikutip kanal Bisnis Liputan6.com: 

1. Kaviar

Kaviar terkenal dengan harganya yang sangat mahal. Namun kaviar Almas ternyata jauh lebih mahal lagi. Berasal dari Iran, kaviar jenis ini hanya dijual di satu tempat saja Caviar House & Prunier di London.

Jika Anda menginginkan 2 pound kaviar mahal ini yang dikemas dengan emas 24 karat, Anda harus membayar US$ 25 ribu atau setara (Rp256,2 miliar).

Selengkapnya di sini...

Daftar Kalori Makanan Berbuka Puasa (Liputan6.com/Trie Yasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya