Liputan6.com, Jakarta - Emiten pelayaran PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) menjual aset kapal dengan jenis Platform Supply Vessel bernama Anggrek 7501 senilai Rp 91 miliar. Penjualan ini terkait Transaksi Afiliasi perseroan.
Transaksi dilakukan antara Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasarimelalui dan NKA Energy Ventures SDN BHD (NKA) yang merupakan perusahaan dengan kepemilikan tidak langsung dan afiliasi Perseroan.
Advertisement
NKA adalah perusahaan berdomisili di Malaysia yang dengan kepemilikan tidak langsung dan terafiliasi Perseroan melalui Kazo Marine SDN BHD KAZO. KAZO merupakan entitas anak Perseroan dengan kepemilikan 100% saham di mana KAZO menjadi pemegang saham pengendali NKA sebesar 49% dari keseluruhan total saham NKA.
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (3/4/2024), latar belakang transaksi ini karena NKA sebagai perusahaan Malaysia yang bergerak dibidang offshore support vessel telah mendapatkan kontrak jangka panjang dengan perusahaan Malaysia Perpetro Sdn Bhd dengan nilai kontrak senilai sekitar Rp 200 milliar.
Kontrak kerja sama ini merupakan Kontrak Penyewaan Kapal atau Vessel Charter jenis Platform Support Vessel (PSV) yang mendukung pekerjaan Support Drilling Rig untuk Sarawak Water dengan durasi kontrak 854 hari + 3 x 60 hari (opsional).
Syarat dari tender itu sendiri adalah wajib menggunakan Kapal berbendera Malaysia, sehingga dengan latar belakang tersebut, Perseroan memutuskan menjual Kapal Anggrek 7501 jenis PSV kepada NKA sebagai pemenuhan syarat kontrak antara NKA dan Perpetro SDN BHD untuk kemudian dilakukan reflagging kapal menjadi berbendera Malaysia.
Perseroan menjelaskan, transaksi tersebut bukan merupakan Transaksi Benturan Kepentingan dengan penjelasan Perseroan membeli Kapal Anggrek 7501 pada 2019 dengan harga USD 3.750.000, estimasi ekuivalen sekitar Rp 52 miliar,
Tambahan Modal Kerja
Dengan penjualan Kapal Anggrek 7501 seharga Rp 91 miliar, Perseroan memperoleh selisih penjualan yang dapat dimanfaatkan sebagai tambahan modal kerja dan/atau untuk ekspansi, investasi & pengembangan Perseroan termasuk akan tetapi tidak terbatas pada pembentukan PT, penyertaan modal, modal pada anak, entitas kerjasama operasi.
Transaksi ini merupakan kelanjutan dari strategi ekspansi usaha Perseroan di luar negeri. Sebagaimana diketahui pada Januari 2023 Perseroan melakukan akuisisi 100% saham Kazo di Malaysia dan untuk selanjutnya berkomitmen untuk mengembangkan pasar Malaysia yang terdiri dari Semenanjung Malaysia, Sabah dan Sarawak.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Siap Tebar Dividen Perdana
Sebelumnya diberitakan, PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) telah merampungkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada kamis, 25 Mei 2923. Pada rapat tersebut, pemegang saham menyetujui pembagian dividen senilai Rp 30,99 miliar.
Besaran itu setara 30 persen laba bersih perseroan tahun buku 2022. Aksi ini sekaligus menjadi yang pertama dilakukan sejak saham perseroan tercatat di Bursa pada Agustus tahun lalu.
"Hasil putusan RUPST ELPI menetapkan pembagian dividen kepada pemegang saham sebesar 30 persen yaitu sebesar Rp 30,99 Miliar dari total laba bersih tahun buku 2022 sebesar 103, 07 Miliar. Alhamdulillah pembagian dividen tersebut di atas prosentase dalam prospektus ELPI,” Ujar Sekretaris Perusahaan PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk, Wawan Heri Purnomo dalam keterangan resmi, Jumat (26/5/2023).
Kinerja ELPI mendapatkan apresiasi dari investor, di mana sejak harga perdana saham ELPI yang baru melantai di bursa 9 bulan silam telah mampu mengalami pertumbuhan harga saham mencapai 32,5 persen dibanding harga Perdana dari Rp 200 per saham, menjadi Rp 265 per saham.
Bersamaan dengan itu, sampai dengan 31 Desember 2022 ELPI mampu meraih laba bersih sebesar Rp 103,07 miliar dengan pendapatan usaha konsolidasi sebesar Rp 632,83 miliar. Pendapatan usaha itu meningkat sebesar 17 persen dari tahun sebelumnya di angka Rp 540,58 miliar.
Rencana Strategi Bisnis
ELPI telah menetapkan rencana strategi bisnis untuk 5-10 tahun mendatang. Di mana perseroan tidak ingin terpaku hanya pada bidang drilling & offshore service. Beberapa target perseroan antara lain, training & development, overseas shipping offshore, bulk & transhipment, logistik, salvage & subse, dan industri perikanan.
Untuk training & development, overseas shipping offshore, tug & barge telah dapat dilaksanakan dan direalisasikan pada 2022 serta kuartal pertama tahun ini. Untuk overseas shipping offshore, ELPI telah melebarkan ekspansi bisnis di kancah internasional yaitu mengakuisisi Kazo Marine Sdn Bhd (Kazo) suatu perusahaan asing di Malaysia sebesar 100 persen pada awal Januari 2023.
“Kazo kami proyeksikan menjadi perusahaan entitas anak yang melayani client untuk wilayah luar negeri khususnya Kawasan Asia (South East Asia). Kami telah memperkuat 4 srmada di KAZO, yaitu 2 AHTS, 1 kapal PSV dan 1 kapal LCT. Target kita akan total 6 armada yang akan beroperasi di Malaysia dengan dengan tambahan LCT lagi dan Crewboat,” kata Direktur Utama PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk, Eka Taniputra.
Advertisement
Pengembangan Bisnis
Melalui entitas anak usaha, ke depannya ELPI juga merencanakan pengembangan bisnis pada bulk & transhipment untuk mengangkut komoditi batu bara, nikel dan mineral. Jumlah kapal juga telah bertambah dari yang semula 5 unit hingga saat ini sebanyak 17 unit berdasarkan addendum terakhir.
"Saat ini perusahaan telah melakukan pengadaan 5 set tug & barge dan direncanakan menambah 10 set di tahun selanjutnya,” imbuh Eka.
ELPI sebagai Indonesian Pride afiliasi ELPI di Perusahaan Galangan PT Orela Shipyard mendapatkan kepercayaan untuk membangun dan mendapatkan pesanan pengadaan kapal dari perusahaan Malaysia.
Setelah Malaysia, salah satu perusahaan di Brunei Darussalam juga menyatakan kesepahaman dan berminat untuk memesan dan membangun kapal di Indonesia juga menandatangani Memorandum of Understanding (MoU). Kapal pesanan tersebut ditargetkan akan selesai pada 2024.
Dalam rangka menciptakan pasar baru secara masif, ELPI juga akan melakukan pengembangan bisnis di bidang salvage & subsea. Rencana ini akan menjadi Subsea pertama di Indonesia yang berbendera Indonesia serta dengan seluruh awak dari Indonesia.