Napi di Lapas New York Gugat Negara agar Bisa Melihat Gerhana Matahari

Para penggugat terdiri atas enam orang dengan latar belakang agama yang berbeda dari Lembaga Pemasyarakatan Woodbourne.

oleh Tim Global diperbarui 04 Apr 2024, 11:02 WIB
Ilustrasi Mimpi Gerhana Matahari Credit: unsplash.com/Jonathan

Liputan6.com, Jakarta Para tahanan di penjara negara bagian New York, Amerika Serikat, menggugat departemen pemasyarakatan negara bagian tersebut terkait keputusan untuk menutup penjara selama Gerhana Matahari Total berlangsung pada Senin (8/4/2024).

Gugatan tersebut diajukan pada Jumat (29/3) di pengadilan federal New York dengan alasan penutupan penjara pada hari itu melanggar hak konstitusi para narapidana untuk menjalankan ibadah mereka terkait fenomena gerhana matahari ini.

Para napi terdiri atas enam orang dengan latar belakang agama yang berbeda dari Lembaga Pemasyarakatan Woodbourne, dikutip dari laman VOA Indonesia, Kamis (4/4/).

Mereka mencakup penganut baptis, muslim, adven hari ketujuh, dua praktisi Santeria (sejenis agama diaspora Afrika) dan seorang ateis.

Dalam gugantannya disebutkan: "Gerhana matahari adalah fenomena alam yang langka dan memiliki makna religius yang besar bagi banyak orang."

Gerhana Matahari terakhir terlihat di Amerika Serikat pada tahun 2017 dan tidak akan terlihat lagi sampai tahun 2044 sehingga gugatan itu juga menyebutkan bahwa fenomena ini memerlukan “pertemuan, perayaan, penyembahan, dan doa.”

Gugatan itu juga menyatakan bahwa salah satu penggugat, yang merupakan seorang ateis, telah menerima izin khusus pada bulan lalu untuk melihat gerhana dengan kacamata yang akan disediakan oleh negara. Tetapi hal itu terjadi sebelum aturan penguncian secara sistematis tersebut dikeluarkan.

Empat penggugat lainnya kemudian meminta izin namun ditolak oleh petugas berwenang karena menilai bahwa gerhana matahari tidak terdaftar sebagai hari suci bagi agama mereka.

 


Tuntutan para Napi Akan Dipertimbangkan

Ilustrasi Gerhana Matahari Cincin Credit: pexels.com/Drew

Juru Bicara Departemen Pemasyarakatan New York, Thomas Mailey, mengatakan bahwa lembaga itu tidak memberi komentar terkait proses hukum yang sedang berjalan, namun tetap mempertimbangkan semua permintaan untuk mengakomodasi kebutuhan keagamaan.

Dia mengatakan bahwa permintaan terkait melihat gerhana matahari ini sedang dalam proses peninjauan.

Sebelumnya, pelaksana tugas Komisaris Departemen Pemasyarakatan, Daniel Martuscello III mengeluarkan memo pada tanggal 11 Maret lalu yang mengumumkan semua fasilitas pemasyarakatan di New York akan diliburkan pada hari Senin depan.

Menurut gugagatan itu, diliburkannya lapas akan membuat para narapidana tetap berada di dalam unit tempat tinggal mereka, kecuali untuk situasi darurat, dari pukul 14.00 hingga 17.00, yang umumnya merupakan jam normal untuk rekreasi luar ruangan di luar penjara.

Gerhana matahari total diperkirakan akan terlihat di beberapa bagian New York sekitar pukul 15:15 dan hanya berlangsung selama beberapa menit.

Infografis Gerhana Matahari Total, Tidak Buta karena Gerhana (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya