Top 3 Islami: Ayam atau Telur Duluan Menurut Gus Baha, Nasa Ungkap Penyebab Sungai Eufrat Mengering Tanda Kiamat

Secara tak terduga, Gus Baha justru memberikan jawaban alternatif sekaligus hakiki yang tak mungkin bisa ditampik. Ulasan mengenai jawaban cerdas Gus Baha untuk menjawab perdebatan ayam atau telur duluan ini menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 04 Apr 2024, 06:30 WIB
Gus Baha (SS: YT Short @khairazzaadittaqwa)

Liputan6.com, Jakarta - Pertanyaan ayam atau telur duluan mewarnai perdebatan manusia selama berabad-abad. Telur dan ayam ini jadi objek perdebatan filosofis, ilmiah hingga aagama.

Sebagian berpendapat, ayamlah yang duluan tercipta sehingga menghasilkan telur. Namun, ada pula yang berpendapat bahwa telurlah yang lebih dahulu ada dibanding ayam.

Ulama ahli tafsir Al-Qur'an, Gus Baha dalam salah satu pengajiannya membahas soal perdebatan ini. Secara tak terduga, Gus Baha justru memberikan jawaban alternatif sekaligus hakiki yang tak mungkin bisa ditampik.

Ulasan mengenai jawaban cerdas Gus Baha untuk menjawab perdebatan ayam atau telur duluan ini menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Rabu (3/4/2024).

Artikel kedua yang tak kalah menarik adalah penjelasan NASA mengenai penyebab Sungai Eufrat mengering. Diketahui, Sungai Eufrat mengering merupakan salah satu tanda kiamat.

Sementara, artikel ketiga yaitu ulasan bahwa orang tidur-pun bisa memperoleh Lailatul Qadar, menurut Ibnu Hajar.

Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami

 

Simak Video Pilihan Ini:


1. Ayam atau Telur Duluan? Ini Jawaban Cerdas Gus Baha

Sayid Said Agil Husin Al Munawwar, Gus Baha dan Gus Mus. (Sumber: Instagram/republik.santri)

Pertanyaan mengenai mana yang muncul lebih dulu, ayam atau telur, telah menjadi objek perdebatan yang menarik dalam berbagai konteks filosofis, ilmiah, dan agama selama berabad-abad.

Meskipun masih menjadi misteri dan tidak ada jawaban yang pasti, beberapa argumen telah diajukan untuk mencoba menjawabnya.

Bagi Gus Baha, ulama kharismatik asal Rembang Jawa Tengah persoalan mana dulu antara ayam atau telur ia memiliki jawaban tersendiri dan masuk akal.

"Ketika ayam mengeluarkan telur, telur kemudian menjadi ayam lagi, terus kita berdebat telur sama ayam duluan mana?," kata Gus Baha seperti yang diunggah dalam short youtube, akun @khairazzaadittaqwa.

Dalam kesempatan tersebut Gus Baha menanyakan hal tersebut kepada peserta pengajian. "Menurut Anda pilih mana? ayam? telur? ayam lahir dari telur," kata Gus Baha.

Selengkapnya baca di sini


2. Disebut sebagai Tanda Kiamat, NASA Ungkap Penyebab Sungai Eufrat Mengering

Seorang anak membantu membersihkan ikan yang mati mengapung di Sungai Eufrat dekat kota Sadat al Hindiya, Jumat (2/11). Para nelayan Irak di selatan Baghdad menemukan ribuan ikan mas yang diternak di pinggiran sungai mati misterius. (Haidar HAMDANI/AFP)

Dalam khazanah Islam, ada empat sungai surga. Empat sungai tersebut yaitu, Sungai Eufrat, Nil, Saihan dan Jaihan.

Disebut sungai surga lantaran Nabi SAW mengungkapkan bahwa keempat sungai tersebut bersumber dari atau jelmaan sungai yang berada di surga.

Hal itu bisa dilihat dalam hadis Riwayat Abu Hurairah Ra, yang artinya:

“Telah dipancarkan empat buah sungai dari surga, yakni Eufrat, Nil, Saihan (sungai yang terletak di bagian selatan Turki, Asia), dan Jaihan (sungai yang terletak di perbatasan antara Turki dengan Suriah).”

Namun, khusus Sungai Eufrat, Nabi SAW juga telah bernubuat suatu saat nanti akan mengering. Saat itu terjadi, maka niscaya menjadi tanda kiamat sudah makin dekat.

Rasulullah SAW bersabda:

“Hari kiamat tidak akan terjadi sampai Sungai Eufrat (mengering lalu) menyingkapkan gunung emas. Orang-orang saling membunuh untuk memperebutkannya. Terbunuhlah pada setiap 100 orang itu 99 orang, namun masing-masing dari mereka berkata, ‘Barangkali aku yang menjadi orang yang selamat itu’” (HR. Muslim).

Ternyata, 1.400 tahun kemudian, nubuat Rasulullah SAW itu terbukti. Kini, sungai Eufrat mengering. Bahkan NASA juga telah meneliti penyebabnya.

Selengkapnya baca di sini


3. Orang Tidur Tetap Bisa Dapat Malam Lailatul Qadar, Asalkan dalam Kondisi Ini Kata Ibnu Rajab

Warga membaca Alquran saat melakukan itikaf pada malam ke-27 bulan puasa Ramadhan 1443 H di Masjid Asy-Syuhada, Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Jumat (29/4/2022). Itikaf dilakukan pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan dengan membaca Alquran, dzikir, dan selawat untuk mencari rida Allah SWT. (merdeka.com/Imam Buhori)

Malam Lailatul Qadar berdasarkan informasi hadis-hadis Rasulullah SAW turun pada 7 atau 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Beradasarkan keterangan Sayyidah Aisyah RA, Rasulullah SAW meningkatkan amal ibadah pada malam-malam itu.

Malam Lailatul Qadar merupakan waktu istimewa yang banyak dinantikan umat muslim di bulan Ramadhan. Pasalnya nilai ibadah pada malam ini lebih baik dari seribu bulan.

Oleh sebab itu, banyak cara umat Islam untuk berusaha meraih malam penuh kemuliaan ini, dengan memperbanyak ibadah, doa dan amal shaleh lainnya. Bahkan ada yang saking ingin mendapatkannya, ia rela tidak tidur semalaman.

Perihal manusia yang memperoleh Lailatul Qadar, ternyata berdasarkan keterangan Ibnu Rajab orang yang dalam kondisi tidur saja masih bisa memperoleh malam Lailatul Qadar, asalkan dalam kondisi seperti ini.

Selengkapnya baca di sini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya