Liputan6.com, Jakarta - stok Bahan Bakar Minyak (BBM) cukup untuk menghadapi peningkatan permintaan saat Hari Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Kepala Badan Pelaksana Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati menjelaskan, stok BBM berupa gasoline, kerosine, avtur cukup untuk 20 hari.
Ketahanan stok BBM yang ini lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. "Secara umum kondisi ketahanan stok BBM aman, baik gasoline, gasoil, kerosene maupun avtur, dengan ketahanan stok di atas 20 Hari," tutur Kepala BPH Migas Erika dalam keterangan tertulis, Kamis (4/4/2024).
Advertisement
Ia melanjutkan, dalam periode Posko Hari Ramadhan dan Idul Fitri 2024, BPH Migas dan Pertamina menyiagakan 115 Terminal BBM, lebih dari 7.400 SPBU, dan 71 DPPU, serta menyiagakan fasilitas tambahan di wilayah-wilayah dengan demand tinggi.
Erika memperkirakan dalam periode Posko Hari Ramadhan dan Idul Fitri 2024 tahun ini juga penyaluran produk BBM selama RAFI 2024, BBM jenis gasoline dan avtur akan naik masing-masing 11%, 1,3%. sementara untuk gasoil turun 15%.
lebih lanjut, Erika melaporkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) c.q. Ditjen Migas dan Pertamina telah menyiagakan 30 Terminal LPG, 723 SP(P)BE dan 5.027 Agen LPG.
"Prognosa ketahanan stok LPG Nasional dalam kondisi aman, dengan coverage days LPG rata-rata 14 hari. Kondisi stok LPG dipertahankan tetap stabil selama periode RAFI 2024 serta menyiapkan Agen dan Pangkalan LPG Siaga 24 jam khusus wilayah dengan demand tinggi," lanjut Erika.
Gas Bumi
Untuk penyaluran gas bumi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang diperkirakan mencapai 846 BBTUD selama periode RAFI 2024 (Minimal sebesar 534 BBTUD tanggal 11 April 2024, Maximal 937 BBTUD tanggal 03 April 2024).
Penyaluran gas bumi ini kepada 3.108 pelanggan Komersial dan Industri, 1.986 pelanggan Kecil, 817.211 Pelanggan rumah tangga (Jargas).
Selain itu juga kepada pelanggan power termasuk PLN Group dengan mengoptimalkan jaringan dan infrastruktur gas bumi lebih dari 32.343 km, 13 SPBG, 3 MRU dengan kapasitas sebesar 19.175 LSP serta 3 LNG terminal yang dikelola oleh PGN dalam kondisi handal dan aman.
Pasokan Listrik
Kondisi aman juga dilaporkan Erika untuk Prognosa kondisi pasokan tenaga listrik pada Sistem Kelistrikan Jawa Bali, Sumatera, Kalimantan dan sebagian besar Indonesia Timur pada periode RAFI 2024.
"Ditjen Ketenagalistrikan dan PT PLN (Persero) Meningkatkan kesiagaan semua unit kerja di untuk menjaga Keandalan dan Kualitas Pasokan Listrik, dengan menyiapkan Prosedur Operasi Periode Siaga Ramadhan dan Idul Fitri Tahun 2024," ujar Erika.
Terakhir Posko juga telah membentuk Tim Tanggap Darurat Bencana Geologi yang akan merespon dengan cepat setiap bencana yang terjadi dan siaga dalam waktu 24 jam, dan meningkatkan pemantauan gunungapi secara cermat di beberapa gunungapi aktif.
"Kita tentunya berharap, bahwa segala hal baik diatas dapat selalu terjaga dan kita terus melakukan segala upaya antisipasi, terutama di wilayah yang mayoritas merayakan Hari Raya Idul Fitri 2024, daerah wisata yang menjadi destinasi masyarakat, jalur lintas utama maupun logistik serta wilayah rawan kemacetan maupun rawan bencana," tutup Erika.
Advertisement
Konsumsi Pertamax Diprediksi Naik 15% saat Mudik Lebaran 2024
Sebelumnya, Pertamina Patra Niaga meningkatkan ketahanan stok Baha Bakar Minyak (BBM) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat mudik Idul Fitri. Berdasarkan prediksi konsumsi bensin diperkirakan naik menjadi 15 persen.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, sejak 25 Maret lalu, Tim Satgas RAFI 2024 telah disiagakan untuk memastikan kebutuhan energi pemudik yang diperkirakan mencapai 193 juta orang atau meningkat 56 persen dibandingkan arus mudik dan balik 2023.
“Dengan diaktifikannya Tim Satgas RAFI dan antisipasi lain yang telah dilakukan sejak awal Maret, Pertamina Patra Niaga yakin dapat menjalankan amanah pemenuhan kebutuhan BBM, LPG, dan Avtur untuk mendukung pergerakan masyarakat pada masa Idul Fitri 1445H,” jelasnya dikutip Rabu (3/4/2024).
Pertamina Patra Niaga memproyeksikan peningkatan konsumsi untuk gasoline atau bensin tertinggi pada produk Pertamax sekitar naik 15 persen, Pertalite naik 10 persen, dan Turbo naik 6 persen. Sedangkan untuk gasoil atau diesel, Dexlite diperkirakan meningkat naik 3 persen dan Dex naik 4 persen, sementara untuk Solar diperkirakan turun 13 persen.
Untuk LPG, diperkirakan secara nasional juga mengalami peningkatan sekitar naik 4 persen dan untuk Avtur meningkat sedikit sekitar naik 1 persen.
Untuk memastikan pemenuhan proyeksi tersebut, Pertamina Patra Niaga yang utama telah meningkatkan ketahanan stok mulai dari Integrated Terminal, SPBE, Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) hingga ke SPBU serta Agen dan Pangkalan LPG. Untuk gasoline ketahanan stok berada di level 30 hari, gasoil, 22 hari, LPG 16 hari, dan Avtur 38 hari.
“Peningkatan stok ini menjadi langkah awal kami memastikan ketersediaan produk yang siap didistribusikan ke masyarakat, dan kami pastikan dalam kondisi aman untuk arus mudik hingga balik,” lanjut Irto.
115 Terminal BBM
Dalam Satgas kali ini, Pertamina Patra Niaga menyiagakan 115 Terminal BBM, 30 Terminal LPG, 71 DPPU lebih dari 7.400 SPBU, 723 SPBE, dan lebih dari 48 ribu Agen serta Pangkalan LPG.
Pertamina Patra Niaga juga menyiapkan layanan tambahan berupa lebih dari 1.700 SPBU Siaga dan 5.000 Agen LPG Siaga 24 jam, 61 Kiosk Pertamina Siaga, 54 motoris, 200 mobil tangka standby, dan 6 Serambi MyPertamina.
“Jadi setelah stok aman, kami pastikan sarfas distribusi dan pengecekan kualitas produk berjalan dengan maksimal. Lalu untuk layanan tambahan ini akan kami tempatkan di jalur utama, seperti tol, jalur mudik roda dua, jalur rawan titik kemacetan, lokasi rawan bencana, dan juga lokasi wisata mengingat panjangnya libur Idul Fitri kali ini. Dalam proses distribusinya juga kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti Kementerian ESDM, BPH Migas, Kepolisian dan TNI, Jasa Marga, Perbankan, serta pihak terkait lainnya,” terang Irto.
Advertisement