Mau Pakai THR Buat Investasi Kripto? Ini Saran dari Bos Indodax

Jika masyarakat menginvestasikan sisa THR mereka saat ini, mereka berpotensi mendapatkan keuntungan yang optimal karena harga Bitcoin diproyeksikan akan naik harganya mencapai dua kali lipat atau lebih.

oleh Arthur Gideon diperbarui 04 Apr 2024, 17:12 WIB
CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, Bitcoin dan Ethereum merupakan dua aset kripto yang paling populer di seluruh dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Para Pegawai Negeri (PNS) dan pegawai swasta telah menerima Tunjangan Hari Raya (THR) saat ini. Bukan tidak mungkin sebagian akan menyisihkan THR tersebut untuk berinvestasi di aset kripto.  

CEO Indodax Oscar Darmawan pun sepakat dengan hal ini. Oscar mengimbau masyarakat untuk tidak menghamburkan THR yang mereka dapatkan dan menginvestasikan sisanya secara bijak di pasar kripto.

Ia pun mengatakan bahwa harga Bitcoin menguat 5,8 persen dalam sepekan terakhir. Dalam setahun terakhir, kenaikan harga Bitcoin jauh lebih besar lagi.

“Sebelum berinvestasi, disarankan menggunakan uang THR tersebut untuk keperluan Lebaran terlebih dahulu. Barulah, jika ada sisa dari uang THR tersebut, daripada dibuang-buang, lebih baik diinvestasikan,” ucap Oscar Darmawan dikutip dari Antara, Kamis (4/4/2024).

Jika masyarakat menginvestasikan sisa THR mereka saat ini, mereka berpotensi mendapatkan keuntungan yang optimal karena harga Bitcoin diproyeksikan akan naik harganya mencapai dua kali lipat atau lebih.

Hal ini dikarenakan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (United States Securities and Exchange Commission/SEC) telah meresmikan ETF Bitcoin Spot sehingga Bitcoin sudah sah menjadi komoditas perdagangan bursa yang diakui secara global.

Halving Bitcoin

Selain itu, adanya halving Bitcoin day dan altcoin seasons tahun ini juga berpengaruh pada kenaikan harga Bitcoin yang hingga awal April kini harganya telah mencapai 70,649 dolar AS.

 

“Hal ini sungguh sayang jika dilewatkan karena para trader bisa dapat keuntungan yang lebih optimal,” kata Oscar.

 

Namun, ia menekankan bahwa para calon investor tetap harus bertindak bijak, tidak terburu-buru dalam berinvestasi, serta tidak melakukan panic buying.

Ia meminta para calon investor untuk tetap melakukan riset terlebih dahulu dan menerapkan pengelolaan uang yang baik sesuai dengan prinsip keuangan yang konservatif, salah satunya dengan menggunakan teknik DCA (Dollar Cost Averaging).

“Hal ini penting untuk memastikan keberlanjutan portofolio investasi para trader. Dengan menggunakan teknik DCA, dapat membantu para trader untuk mendapatkan harga yang terbaik,” ujar Oscar.


Bitcoin Melonjak di Atas USD 70.000, Siap Akhiri Kuartal I 2024 dengan Positif

Ilustrasi bitcoin (Foto: Unsplash/Aleksi Raisa)

Sebelumnya, setelah turun ke level USD 60.800 pada Rabu, 19 Maret 2024 pekan lalu, Bitcoin (BTC) pulih dan mencapai level di atas USD 70.000 pada awal minggu ini.

Kenaikan Bitcoin telah mencapai 14,24% dari harga pembukaan BTC di USD 62.168 pada 1 Maret 2024. Sementara jika dilihat sejak awal tahun, BTC telah naik sebesar 64,96% dari harga pembukaan di USD 42.280 pada 1 Januari 2024.

“Bitcoin berpotensi melanjutkan tren positifnya hingga menutup bulan Maret 2024 dengan positif. Jika hal ini terjadi, maka ini akan menjadi penutupan beruntun ketujuh, dimulai sejak September 2023, menandakan konsistensi dan ketahanan pasar Bitcoin dalam menghadapi berbagai dinamika pasar,” kata Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (30/3/2024).

Panji melanjutkan, BTC kembali naik di atas angka USD 70.000 pada perdagangan Senin, 25 Maret 2024 dan pada Selasa 26 Maret 2024 pagi pukul 08:00 WIB. Saat itu, Bitcoin berada di level USD 69.898, naik 4,99% dalam 24 jam terakhir.

"Potensi BTC untuk menguji area all-time high USD 73.000 dapat terjadi jika mampu bertahan di atas support USD 69.000. Namun, jika terjadi penurunan di bawah level support tersebut, BTC potensi melemah ke kisaran USD 66.000," tutur Panji.


Rekap Sepekan

Ilustrasi Bitcoin (Ist)

Aset kripto berbasis real world assets (RWA) mengalami performa positif awal pekan ini berkat dari aksi BlackRock yang mengumumkan Tokenisasi Aset dengan meluncurkan Digital Liquidity fund pada Kamis, 21 Maret 2024 Kabar tersebut berpotensi menjadi sentimen positif bagi beberapa aset kripto berbasis RWA, seperti: MKR, ICP, SNX , LINK , ONDO, dll.

“Sektor real world assets (RWA) dalam kripto bertujuan menghubungkan aset fisik seperti properti, saham, obligasi, dan komoditas dengan teknologi blockchain, menciptakan representasi digital.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya