Cerita Unik Kurir Perempuan, Lawan Stigma Berkarir di Profesi Dominan Laki-laki

Stigma tentang perempuan dan pekerjaannya masih ada di tengah masyarakat, Siti Juwariah merasa rekan-rekan kurir yang lain sangat menghargai keberadaannya. Dengan lingkungan yang terbuka

oleh Septian Deny diperbarui 04 Apr 2024, 20:55 WIB
Ilustrasi kurir. (Image by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Kehidupan selalu punya cara untuk membuat kita belajar, termasuk belajar menyikapi kesulitan dengan tetap semangat. Semangat dan kegigihan inilah yang dimiliki oleh Siti Juwariah (46). Demi memberikan kehidupan yang lebih baik bagi kedua anaknya, ia berjuang menjadi kurir Lion Parcel, perusahaan logistik bagian dari Lion Group.

Menjadi perempuan sekaligus ibu tunggal bagi kedua anaknya, tak menurunkan semangat Siti Juwariah untuk menjadi seorang kurir yang identik sebagai profesi laki-laki. Baginya, mengantarkan paket sama dengan mengantarkan kebahagiaan bagi pelanggan.

Perempuan yang akrab disapa Mpok Uwi ini bergabung menjadi kurir Lion Parcel sejak tahun 2019. Dari jumlah 15.000+ kurir Lion Parcel di seluruh Indonesia, Siti Juwariah adalah salah satu kurir perempuan yang turut mendukung operasional perusahaan yang kini telah menjangkau pengiriman ke 98% area di Indonesia.

“Syukur alhamdulillah Lion Parcel memberikan kesempatan yang sama buat perempuan termasuk untuk jadi kurir. Dari mulai rekrutmen gak ada yang dipersulit, bukan cuman saya, tapi kurir perempuan Lion Parcel yang lain juga. Yang penting bisa komitmen dan bertanggung jawab atas pekerjaan. Semuanya di Lion Parcel saling menghargai dan gak ada diskriminasi,” ujar Siti Juwariah dikutip Kamis (4/4/2024).

Bagi Siti Juwariah, privilege menjadi kurir di Lion Parcel adalah fleksibilitasnya menjalani aktivitas lain karena sistem shifting pada jam kerja. Terdapat 3 jam kerja kurir di Lion Parcel, yaitu shift 1 pukul 07.00 WIB, shift 2 13.00 WIB, dan shift 3 pukul 15.00 WIB. Setiap harinya, Siti Juwariah memilih shift 2 sehingga di pagi hari, ia bisa menjalani aktivitas lain yaitu mengajar. Selain menjadi kurir Lion Parcel, ia juga membuka jasa les bagi anak-anak setingkat SD-SMP.

Setelah menyelesaikan aktivitas mengajarnya di pagi hingga siang hari, Siti Juwariah berangkat menuju lokasi Shuttle Commuter Lion Parcel untuk area penempatannya yaitu Tanah Abang Jakarta Pusat.

Shuttle Commuter adalah armada Lion Parcel yang berkeliling dalam suatu wilayah tertentu untuk mendistribusikan paket yang selanjutnya harus dikirim oleh kurir kepada pelanggan. Lion Parcel memiliki area khusus untuk Shuttle Commuter di setiap cakupan wilayah. Di lokasi Shuttle Commuter inilah Siti Juwariah bersama kurir lain dengan area penempatan yang sama berkumpul.

 


Stigma tentang Perempuan

Ilustrasi kurir. (Image by jcomp on Freepik)

Meskipun stigma tentang perempuan dan pekerjaannya masih ada di tengah masyarakat, Siti Juwariah merasa rekan-rekan kurir yang lain sangat menghargai keberadaannya. Dengan lingkungan yang terbuka, ia merasa aman dan nyaman berada di lokasi Shuttle Commuter sebagai tempat berkumpul para kurir Lion Parcel sesuai area penempatan.

Hal ini sejalan dengan komitmen Lion Parcel dalam mewujudkan kesetaraan gender di lingkungan kerja sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs) yang ada. Ke depannya, Lion Parcel berkomitmen untuk terus menambah pekerja perempuan termasuk kurir dan menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dengan prinsip kesetaraan gender.

“Basecamp-nya kita memang di lokasi shuttle ini. Di sini seru karena kekeluargaan banget, ada hal apapun pasti dibicarakan, jadi semuanya berteman. Ada kendala di lapangan pun misalkan lagi ngantar paket tapi alamatnya gak ketemu dan customer gak bisa dihubungi, saya langsung laporan ke PIC Shuttle untuk dicari solusinya sama-sama. Karena lingkungannya saling menghargai, jadi gak ada diskriminasi walaupun saya perempuan,” jelas Siti Juwariah.

 


Tak Hadapi Kendala Besar

Lion Parcel (PT. Lion Express), perusahaan jasa pengiriman terkemuka di Indonesia, kembali meluncurkan inovasi layanan “ONEPACK”

Menurut Siti Juwariah, ia tidak menghadapi kendala yang signifikan menjadi kurir perempuan di Lion Parcel. Sejak awal rekrutmen, semua kurir di Lion Parcel mendapatkan informasi dan edukasi yang jelas terkait prosedur mengantarkan barang. Selain itu, edukasi selanjutnya juga dilakukan secara rutin. Tim Lion Parcel selalu melakukan kunjungan setiap minggu untuk berkomunikasi dengan kurir di lapangan.

“Biasanya ada tim Lion Parcel yang datang seminggu sekali untuk ngobrol soal kendala apa yang dialami di lapangan, tanya jawab, evaluasi, atau ngasih informasi terbaru. Kadang juga ada meeting online buat seluruh kurir. Jadi edukasi buat kurir memang rutin dari Lion Parcel. Mereka selalu mengingatkan terkait tanggung jawab dan SOP pengiriman barang tanpa membeda-bedakan perempuan atau laki-laki,” paparnya.

Bagi Siti Juwariah, kunci menjalani pekerjaan ini adalah tulus dan ikhlas karena baginya mengantarkan paket sama dengan menebar kebaikan melalui kebahagiaan pelanggan. Dari hasil semangat dan kegigihannya, kini ia berhasil membeli sepeda motor atas hasil kerja kerasnya. “Buat saya antar paket sama dengan antar amanah, jadi harus dijaga dengan baik. Alhamdulillah hasilnya sekarang punya motor dan udah lunas hasil kerja keras sendiri. Kuncinya tetap semangat dan berusaha menjalani hidup dengan bahagia,” tutup Siti Juwariah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya