Israel Siaga Serangan Balasan Iran: Tiadakan Cuti bagi Militer hingga Blokir GPS

Israel mengonfirmasi pihaknya melakukan pemblokiran GPS.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 05 Apr 2024, 15:13 WIB
Ilustrasi Israel (AP Photo/Tom Pringle)

Liputan6.com, Tel Aviv - GPS diblokir di sebagian besar wilayah Israel untuk mengganggu serangan rudal dan drone di tengah eskalasi ketegangan dengan Iran.

Iran telah berjanji akan memberikan tanggapan pasca serangan Israel terhadap gedung konsulatnya di Suriah pada hari Senin (1/4/2024), yang menewaskan dua jenderalnya.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga mengumumkan penghentian semua cuti bagi tentara yang bertugas di unit tempur setelah pasukan cadangan dipanggil untuk memperkuat unit pertahanan udara.

Pihak berwenang Israel dilaporkan percaya bahwa respons Iran akan segera terjadi dan berpotensi berlangsung pada hari Jumat (5/4), yang merupakan Hari Quds. Ini adalah hari yang sering digunakan untuk menggelar demonstrasi pro-Palestina dan anti-Israel, khususnya di Iran.

Pada hari Kamis, (4/4) sistem GPS dilaporkan "diganggu" di Israel tengah, sebuah tindakan defensif yang dirancang untuk mengganggu senjata yang mengandalkannya untuk menentukan lokasinya.

Warga Israel melaporkan tidak dapat menggunakan layanan aplikasi berbasis lokasi di kota-kota besar seperti Tel Aviv dan Yerusalem yang jauh dari zona pertempuran aktif. Sementara itu, situs web pemantauan GPSJAM menunjukkan gangguan luas terhadap sinyal lokasi di seluruh Israel. 

Seorang produser BBC mengatakan GPS-nya telah menemukannya di Kairo padahal dia berada di Yerusalem. Pengguna lain juga berbagi isu serupa di media sosial.

Juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari membenarkan pihaknya melakukan pemblokiran GPS. Demikian seperti dilansir BBC.

Times of Israel melaporkan warga Israel diminta mengatur lokasi mereka secara manual di aplikasi yang mengeluarkan peringatan tentang serangan roket yang masuk untuk memastikan lokasi mereka tetap akurat di tengah gangguan GPS.

Secara terpisah, IDF mendesak masyarakat untuk tidak panik membeli. Laksamana Muda Hagari via X alias Twitter mengatakan, "Tidak perlu membeli generator, menyimpan makanan, dan menarik uang dari ATM ... Setiap perubahan akan kami informasikan secara resmi."

 


Iran Tidak Akan Diam

Presiden Republik Islam Iran Ebrahim Raisi. (Dok. AFP)

Israel belum berkomentar mengenai serangan ke konsulat Iran di ibu kota Suriah. Namun, Presiden Iran Ebrahim Raisi sudah menegaskan bahwa serangan itu tidak akan dibiarkan begitu saja, meskipun tidak jelas tindakan apa yang akan diambil Iran sebagai tanggapannya.

Di antara 13 orang yang tewas dalam serangan itu tujuh adalah perwira Garda Revolusi Iran, termasuk jenderal senior Mohammad Reza Zahedi dan wakilnya.

Dalam pertemuan kabinet keamanan pada hari Kamis, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan "Israel bertindak melawan Iran dan proksinya, secara defensif dan ofensif."

"Kami akan tahu bagaimana membela diri dan kami akan bertindak berdasarkan prinsip sederhana, siapa pun yang menyakiti kami atau berencana untuk menyakiti kami, kami akan menyakiti mereka," ujarnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya