Liputan6.com, Jakarta Belum lama ini ramai beredar di media sosial pihak-pihak yang memperjualbelikan tiket mudik gratis dari pemerintah.
Menanggapi hal ini, Staf khusus Menteri Perhubungan Bidang SDM dan Kehumasan, Adita Irawati mengatakan pihaknya sudah melakukan identifikasi.
Advertisement
“Yang jelas kalau memang ada calo, ini nanti dari sistem kita akan identifikasi untuk nomor tersebut. Karena kan pasti teridentifikasi tuh NIK nya segala macam, itu akan diblacklist,” jelas Adita kepada wartawan usai acara FGD Kebijakan Angkutan Lebaran, Jumat (5/4/2024).
Adita menambahkan, ke depannya jika data yang teridentifikasi tersebut akan mendaftar program mudik gratis lagi sudah otomatis tidak bisa karena terbukti peruntukan mudik gratisnya untuk hal lain.
“Yang kedua, kita bisa saja nanti, berdasarkan laporan dari masyarakat, kita juga bisa melaporkan ini ke kepolisian. Karena ini kan sebenarnya praktek yang meresahkan masyarakat, itu bisa saja kita laporkan,” jelasnya.
Adita berharap hal ini bisa menjadi peringatan ke depan kepada pihak-pihak yang memiliki niat untuk memperjual belikan tiket mudik gratis.
Bus Mudik Gratis Tak Penuh
Pada kesempatan yang sama, Adita menjelaskan terkait adanya bus mudik gratis yang tidak terisi penuh. Menurutnya di Kemenhub semuanya sudah terintegrasi di aplikasi Mitra Darat. Sehingga semua yang menyelenggarakan mudik gratis baik darat, laut, kereta api, dan udara hanya bisa satu pendaftaran.
“Jadi misal ada yang sudah ikut di kereta api, terus mau daftar ke darat, itu otomatis tidak bisa karena sudah ter screening di sistem satu moda saja,” jelasnya.
Namun, saat ini aplikasi Mitra Darat belum bisa mengakomodir program mudik gratis dari lembaga lain.
“Ini yang kita upayakan untuk satu aplikasi dan satu identitas, itu bisa mengurangi booking di mana-mana dan tidak digunakan. Ke depan di harapkan bisa terintegrasi semua, karena aplikasi ini kan baru beberapa bulan lalu jadi untuk integrasikan dengan BUMN masih butuh waktu,” pungkasnya.
Pesan Menhub ke Pemudik: Jangan Pilih Bus yang Pakai Sopir Tembak
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mewanti-wanti para pemudik untuk memilih angkutan bus yang laik jalan. Termasuk, dikemudikan oleh sopir resmi yang sudah memiliki legalitas terkait.
Dia melarang pemudik untuk menggunakan bus yang dikemudikan oleh sopir tak resmi atau sopir tembak. Hal ini guna menjamin keselamatan selama perjalanan mudik atau liburan di periode libur Lebaran 2024 ini.
"Satu hal yang saya pesankan pada yang akan mudik, nanti kalau di kampung mau liburan pilih bus yang sudah di rampcheck, sopir-sopir yang sudah mendapat persetujuan dari Kapolres setempat, jangan sopir tembak," pintanya saat melepas pemudik dalam program Mudik Asyik Bersama BUMN, di Monumen Nasional, Jakarta, Jumat (5/4/2024).
Data yang dikantonginya menyebut kalau banyak kecelakaan yang melibatkan bus pariwisata. Dia berharap hal itu tidak terjadi pada rombongan mudik gratis BUMN ini.
"Karena menurut penelitian bus pariwisata adalah satu kendaraan yang yang selalu kebanyakan terlibat kecelakaan. Insya Allah itu tidak terjadi," kata dia.
Pada konteks keselamatan berkendara ini, Menhub Budi mengapresiasi langkah Menteri BUMN Erick Thohir yang mengerahkan perusahaan pelat merah menyediakan layanan mudik gratis. Ini diharapkan bisa menjadi alternatif para pemudik yang menggunakan sepeda motor.
"Saya sebagai Menteri perhubungan sangat mengapresiasi kegiatan Kementerian BUMN untuk mengumpulkan semua BUMN untuk melakukan mudik," ujarnya.
"Karena secara tidak langsung ini membantu saudara kita yang kurang dan di sisi lain membantu mereka yang tadinya naik sepeda motor mereka berpindah pada angkutan massal bus," imbuh Menhub Budi.
Advertisement