Liputan6.com, Jakarta - Bank DKI Peduli menyerahkan bantuan kebutuhan mendesak kepada warga di Desa Prampelan, Kecamatan Sayung, Demak, Jawa Tengah.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk respons atas penanganan pascabencana musibah banjir di wilayah Demak dan sekitarnya.
Advertisement
Penyerahan bantuan berupa logistik seperti beras, paket sembako, minyak goreng, gula, mie instan, kebutuhan bayi, selimut, dan lotion anti nyamuk.
Serta kebutuhan prioritas lainnya dan dilakukan melalui Kantor Cabang Bank DKI Semarang dan diterima langsung oleh Kepala Desa Prampelan.
Direktur Teknologi dan Operasional merangkap Pelaksana Tugas atau Plt Direktur Utama Bank DKI Amirul Wicaksono mengungkapkan bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian dari seluruh karyawan Bank DKI.
"Hati dan doa kami bersama para pengungsi yang terdampak musibah banjir. Bantuan ini diberikan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat terdampak, dengan sesegera mungkin tersalurkan melalui perwakilan Kantor Cabang Bank DKI Semarang yang terdekat dari lokasi sehingga dapat dilakukan percepatan dalam proses pendistribusiannya," ujar Amirul melalui keterangan tertulis, Jumat (5/4/2024).
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Bank DKI Arie Rinaldi menambahkan, melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) Penyaluran Bantuan Kebutuhan Pasca Bencana Musibah Banjir Wilayah Demak diharapkan dapat memberikan dukungan untuk proses pemulihan kepada masyarakat yang terdampak bencana banjir di Kabupaten Demak.
"Pemberian bantuan CSR kepada Desa Prampelan ini diharapkan dapat mendukung penanganan dan pemulihan pascabencana, serta bermanfaat bagi warga Kabupaten Demak khususnya warga Prampelan, Kabupaten Demak," terang Arie.
BPBD Demak Masih Berupaya Sedot Genangan Banjir di Dua Desa
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak Jawa Tengah masih berupaya melakukan pengeringan dengan mengerahkan mesin pompa penyedot genangan banjir. Hal itu menyusul masih adanya dua desa yang tergenang banjir.
"Sebelumnya memang ada lima desa yang masih ada genangan, yakni Desa Wonorejo dan Wonoketingal Kecamatan Karanganyar, Desa Dukun Kecamatan Karangtengah, serta Desa Sayung dan Loireng Kecamatan Sayung. Akan tetapi, untuk hari ini sudah surut," ujar Pelaksana Tugas atau Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Demak M Agus Nugroho Luhur, melansir Antara.
Ia memperkirakan hanya tersisa Desa Sayung dan Loireng yang masih ada genangan banjir, terutama untuk akses jalan perkampungan warga. Sedangkan desa lainnya sudah surut.
Dalam rangka mempercepat surutnya genangan di kedua desa tersebut, maka pihaknya menerjunkan mesin pompa penyedot air di Desa Loireng. Bahkan, kata Agus, pihaknya akan mengirimkan satu unit mesin pompa lagi untuk percepatan surutnya genangan banjir di Desa Loireng tersebut.
"Ketinggian genangan banjirnya diperkirakan antara 30-50 sentimeter (Cm). Meskipun demikian, aktivitas warga tetap berjalan seperti sebelumnya, termasuk yang memiliki aktivitas kerja juga tetap bekerja," ucap dia,
"Khusus untuk genangan banjir di Desa Sayung, airnya belum bisa surut karena kebetulan terdorong adanya air rob, sehingga air genangan banjirnya tidak bisa dibuang," sambung Agus.
Advertisement
Kirim Bantuan Logistik
Menurut Agus, guna memenuhi kebutuhan sehari-hari warga terdampak banjir tersebut, pihaknya sudah mengirimkan bantuan logistik kepada masing-masing warga terdampak, karena aktivitas memasak bisa dilakukan secara mandiri.
"Desa Wonoketingal dan Desa Wonorejo pada Rabu 3 April 2024 tidak lagi terlihat adanya genangan, terutama pada akses jalan masuk ke dua desa tersebut. Aktivitas warga juga terlihat normal dan sebagian masih berupaya menjemur kasur mereka karena terendam banjir selama beberapa hari," jelas dia.
Banjir yang terjadi sejak 13 Maret 2024 berdampak hingga di 126 desa yang tersebar pada 13 kecamatan. Sedangkan yang mengungsi mencapai 24.990 jiwa lebih dari 103.501 jiwa yang terdampak.
Belasan kecamatan tersebut antara lain Kecamatan Mranggen, Karanganyar, Karangawen, Sayung, Gunur, Demak, Wonosalam, Dempet, Karangtengah, Gajah, Kebonagung, Mijen, dan Bonang.
Banjir yang meluas tersebut di antaranya karena jebolnya tanggul sungai besar. Mulai dari Sungai Wulan, Sungai Lusi, Sungai Dombo, Sungai Dukuh, dan Sungai Jeratun.