Rover Curiosity Jelajahi Sungai Kering di Mars

Ilmuwan percaya bahwa beberapa kekuatan alam Mars mengukir saluran Gedis Vallis ke lereng Planet Merah selama periode pengeringan ini. Ada beberapa skenario yang mungkin menciptakan Gediz Vallis seperti angin.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 06 Apr 2024, 05:00 WIB
Ilustrasi Planet Mars (Aynur Zakirov/Pixabay).

Liputan6.com, Jakarta - Robot Rover Curiosity milik Badan Antariksa Amerika (NASA) berhasil mencapai daerah yang belum pernah dijelajahi oleh rover sebelumnya. Dikutip dari laman NASA pada Jumat (05/04/2024), Curiosity akan menjelajahi suatu area yang diyakini oleh ilmuwan sebagai dasar sungai kering zaman kuno.

Lokasi ini disebut Gediz Vallis yang diyakini sebagai situs saluran berliku dan dipenuhi batu. Gediz Vallis berkelok-kelok melintasi Gunung Sharp.

Para ilmuwan yakin miliaran tahun yang lalu gunung Sharp juga dialari air. Seiring berjalannya waktu, ketika Mars mengering, angin dan air sisa mengikis gunung menjadi lapisan yang bisa dilihat Curiosity saat ini.

Ilmuwan percaya bahwa beberapa kekuatan alam Mars mengukir saluran Gedis Vallis ke lereng Planet Merah selama periode pengeringan ini. Ada beberapa skenario yang mungkin menciptakan Gediz Vallis seperti angin.

Namun, sisi saluran tersebut lebih curam dari yang diharapkan ilmuwan dari lembah yang dibentuk oleh angin. Oleh karena itu, mungkin saluran tersebut merupakan hasil longsoran dari daerah lebih tinggi di gunung atau terbentuk oleh air cair yang mengalir.

Robot Rover Curiosity akan menghabiskan berbulan-bulan menjelajahi saluran ini. Rover tidak memiliki kemampuan untuk mendaki Gunung Sharp, sehingga melihat ke atas dari saluran adalah cara terbaik yang dapat membantu ilmuwan mempelajari lebih lanjut tentang Gunung Sharp.

 


Temukan Oasis Kuno

Sebelum menjelajahi sungai kering ini, Rover Curiosity NASA berhasil menemukan sebuah oasis kuno di Mars pada 2019 lalu. Para ilmuwan mempercayai bahwa Mars memiliki oasis sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu.

Bukti keberadaan oasis tersebut tersebar di cekungan selebar 100 mil yang disebut Kawah Gale. Rover penjelajah Curiosity menemukan garam mineral bercampur endapan di bebatuan sekitar kawah.

Opini dari para ilmuwan bahwa Mars telah beralih dari lanskap bawah laut menjadi danau yang dalam dengan penemuan serangkaian kolam gaya dangkal bak oasis. NASA mengkonfirmasi bawah aliran air mungkin telah menabrak dinding kawah.

Situs resmi Jet Propulsion Laboratory NASA mengungkap kolam yang menghiasi lantai Gale Crater, cekungan kuno seluas 150 kilometer yang dijelajahi Curiosity. Para ilmuwan telah menerbitkan makalah berjudul Nature Geoscience yang mengungkap lanskap Gale Crater diperkirakan memiliki aliran air yang telah menabrak dinding kawah.

Setelah saluran air meluap, kemudian semua mengering. Siklus ini terjadi berulang-ulang selama jutaan tahun.

Para penulis menafsirkan batuan yang diperkaya dengan garam mineral yang ditemukan oleh Rover sebagai bukti kolam air asin dangkal yang melewati episode melimpah dan pengeringan. Deposito berfungsi sebagai tanda air yang diciptakan oleh fluktuasi iklim ketika lingkungan Mars beralih dari yang lebih basah ke gurun beku seperti sekarang ini.

 


Misi Rover Curiosity

Misi Curiosity NASA adalah misi untuk menilai apakah lingkungan Mars kuno layak huni. Lingkungan layak huni didefinisikan sebagai lingkungan yang mendukung kehidupan mikroba.

Robot Curiosity adalah penjelajah terbesar dan paling mampu yang pernah dikirim ke Mars. Curiosity adalah wahana penjelajah Mars seukuran mobil yang menjelajahi kawah Gale dan Gunung Sharp di Mars.

Curiosity diluncurkan dari Cape Canaveral (CCAFS) pada 26 November 2011. Ia mendarat di Aeolis Palus di dalam kawah Gale pada 6 Agustus 2012.

Curiosity telah menempuh perjalanan panjang dan mendarat di tempat yang memiliki keragaman geologis. Batuan beriak yang dikumpulkan Curiosity NASA ungkap petunjuk baru masa lalu planet merah.

Selama menjalani misi, Curiosity telah mengumpulkan informasi yang penting, seperti mengidentifikasi mineral yang dapat menjadi bahan baku kehidupan, seperti sulfur, nitrogen, dan karbon. Robot pintar ini juga berhasil memotret dan merekam video panorama permukaan Mars yang menakjubkan, mengukur tingkat radiasi di permukaan, hingga mempelajari atmosfer Mars dan menemukan bahwa atmosfernya terus menipis.

Curiosity dilengkapi dengan berbagai instrumen canggih untuk menyelidiki Mars. Beberapa instrumen utamanya adalah ChemCam yakni aser yang digunakan untuk menganalisis komposisi kimia batuan dan tanah.

Ia juga dilwngkapi spektrometer yang digunakan untuk mengukur elemen-elemen di permukaan Mars. Detektor radiasi yang digunakan untuk mengukur tingkat radiasi di permukaan Mars.

Tak ketinggalan laboratorium mini yang digunakan untuk mencari tanda-tanda kehidupan mikroba.

(Tifani)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya