Harga Bitcoin Naik-Turun, Potensi Terkoreksi Lagi?

Nilai aset kripto Bitcoin sempat melambung hingga USD 73.500, namun kemudian turun hingga menyentuh USD 61.000 dalam jangka waktu yang sebentar.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 07 Apr 2024, 08:30 WIB
Ilustrasi bitcoin (Foto: Kanchanara/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Nilai aset kripto Bitcoin sempat melambung hingga USD 73.500, namun kemudian turun hingga menyentuh USD 61.000 dalam jangka waktu yang sebentar. Sejak saat itu, harga Bitcoin disebut naik lagi ke angka di USD 67.600.

Fluktuasi nilai Bitcoin ini memberikan sedikit harapan bagi para pemegang aset untuk terciptanya rekor harga yang lebih tinggi kedepannya. Kendati begitu, laporan CryptoQuant mencatat ada ruang yang lebih besar bagi koreksi harga Bitcoin.

Laporan CryptoQuant mencatat, tingkat pendanaan berjangka – pembayaran kepada pedagang berdasarkan perbedaan antara pasar kontrak abadi dan harga spot – berada pada rekor tertinggi.

“Tingkat pendanaan mewakili sentimen pedagang di pasar swap abadi dan jumlahnya sebanding dengan jumlah kontrak,” jelas laporan tersebut, dikutip dari Yahoo Finance, Minggu (6/4/2024).

Tingkat pendanaan positif menunjukkan bahwa trader jangka panjang cukup dominan dan bersedia membayar pendanaan kepada trader jangka pendek.

Tingkat pendanaan yang positif, lanjut CryptoQuant, menunjukkan pedagang jangka panjang –mereka yang bertaruh pada harga yang lebih tinggi– mendominasi pasar dan bersedia membayar dana untuk jangka pendek, yaitu mereka yang bertaruh pada harga yang lebih rendah.

 


Tertinggi sejak April 2021

Ilustrasi bitcoin (Foto: Unsplash/Aleksi Raisa)

Masih pada catatan yang sama, pergerakan harga terakhir kali tingkat pendanaan setinggi ini terjadi pada April 2021 lalu.

Namun setelah itu, nilai Bitcoin kemudian jatuh dari di atas USD 60.000 menjadi di bawah USD30.000 hanya dalam waktu tiga bulan.

Menariknya, laporan CryptoQuant hadir bersamaan dengan data terbaru dari Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC) yang menunjukkan rekor posisi short berjangka dari dana lindung nilai dan penasihat perdagangan komoditas (CTA).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya