Modal Ventura Paradigm Siap Sebar Rp 13 Triliun Buat Startup Kripto

Pada Maret 2022, Paradigm telah memimpin putaran pendanaan Seri B senilai USD 150 juta untuk Optimism, sebuah rollup kripto Ethereum. Pada November, mereka memimpin putaran pendanaan sebesar USD 20 juta untuk Blast, sebuah solusi penskalaan lapisan untuk Ethereum.

oleh Arief Rahman H diperbarui 08 Apr 2024, 06:00 WIB
Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan modal ventura (venture capital/VC), Paradigm menyiapkan dana sekitar USD 750-850 juta atau kurang lebih Rp 13,50 triliun (estimasi kurs rupiah 15.887 per dolar AS) untuk pendanaan kripto baru. Ini menjadi langkah Paradigm untuk kembali masuk ke pasar kripto.

Paradigm sendiri dikenal sebagai perusahaan modal ventura kelas dunia yang fokus pada investasi sektor kripto. Sejumlah perusahaan yang telah dikembangkan adalah Amber, ArenaX Lab, Argent, betDEX, hingga Bitso.

Dari laporan yang dirilis Paradigm, kondisi pasar yang menguntungkan jadi alasan Paradigm bersiap mengucurkan dana jumbo tersebut. Paradigm, salah satu pemain terbesar di arena VC kripto, dilaporkan sedang dalam pembicaraan dengan mitra untuk mengumpulkan antara USD 750 dan USD 850 juta guna meluncurkan pendanaan kripto baru.

Jika langkah ini selesai, maka perusahaan akan kembali ke basis kriptonya, setelah beralih ke industri alternatif seperti kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Pendanaan ini akan menjadi yang terbesar bagi perusahaan sejak peluncuran dana sebesar USD 2,5 miliar pada tahun 2021.

Kendati begitu, belum ada keterangan lebih luas mengenai rencana tersebut. Banyak yang melihat kemungkinan langkah ini sebagai kembalinya kepercayaan pada lingkungan kripto setelah perusahaan tersebut terlibat dalam jatuhnya FTX.

Mengutip Yahoo Finance, Senin (8/4/2024), Paradigm menginvestasikan hampir USD 280 juta dalam bursa tersebut, dan CEO Matt Huang menyatakan dia “sangat menyesal” telah menginvestasikan jumlah besar di perusahaan tersebut. Investasi pasti Paradigm di FTX masih belum diketahui, tetapi sudah dinyatakan nol.

 

"Namun, Paradigm terus berinvestasi dalam peluang kripto baru bahkan setelah menghadapi kerugian ini," seperti dikutip, Senin (8/4/2024).

 

Pada Maret 2022 lalu, perusahaan tersebut memimpin putaran pendanaan Seri B senilai USD 150 juta untuk Optimism, sebuah rollup Ethereum. Pada November, mereka memimpin putaran pendanaan sebesar USD 20 juta untuk Blast, sebuah solusi penskalaan lapisan untuk Ethereum.

Perusahaan modal ventura lainnya juga kembali ke kripto. Hivemind Capital mengumpulkan USD 50 juta untuk dana yang berfokus pada non-fungible token (NFT). Hack VC, sedang berusaha mengumpulkan USD 100 juta untuk meluncurkan dana kripto setelah mengumumkan dana USD 150 juta pada Februari.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


Jumlah Aset Kripto Indonesia Peringkat 7 Besar Dunia

Ilustrasi Kripto. Foto: Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan kripto, mulai dari membelinya hingga menambang. Tapi ada cara lain yaitu melalui Faucet Kripto.Freepik/Rawf8.com

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto Otoritas Jasa Keuangan Hasan Fawzi, menyebut saat ini Indonesia berada di peringkat ketujuh negara dengan jumlah aset kripto terbesar di dunia.

"Jumlah investor maupun transaksi atas aset kripto domestik terus menunjukkan tren peningkatan, saat ini Indoensia berada diperingkat ketujuh, sebagai negara dengan jumlaha set kripto terbesar di dunia," kata Hasan dalam Konferensi Pers RDK Bulanan Maret 2024, Selasa (2/4/2024).

Pencapaian tersebut didukung oleh perkembangan kripto di tanah air yang tumbuh sangat pesat, baik dilihat dari transaksi maupun jumlah investornya.

Adapun hingga Februari 2024, jumlah total investor aset kripto mencapai 19,18 juta investor atau mengalami peningkatan 351 ribu investor dibadingkan bulan sebelumnya.

Sedangkan dari sisi nilai transaksi mencapai Rp 33,69 triliun atau naik 144,13% secara tahunan (yoy).

"Total akumulasi aset kripto sepanjang tahun 2024 tercatat senilai Rp 55,26 triliun," ujarnya.

 


Peningkatan Literasi

Ke depannya, kata Hasan, OJK akan terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan digital, penguatan ekosistem keuangan digital yang berkelanjutan, serta penerapan bisnis yang etis dan bertanggungjawab, khususnya terkait dengan penerapan Ai.

Selain itu, OJK akan berkolaborasi dengan Kementerian dan Lembaga terkait, dan juga asosiasi di sektor Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK), untuk mengoptimalkan inovasi dalam mendukung perekonomian nasional. 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya