Liputan6.com, Jakarta - CEO Boeing David Calhoun menerima kompensasi senilai USD 33 juta atau setara Rp 524,2 miliar pada2023 lalu. Kompensasi yang diperoleh David Calhoun ini hampir seluruhnya dalam bentuk saham.
Namun pembayaran saham untuk Calhoun di tahun ini akan dipotong hampir seperempat karena anjloknya harga saham Boeing sejak peristiwa pesawat Alaska Airlines pada Januari 2024.
Advertisement
Melansir MarketScreener, Minggu (7/4/2024) Boeing mengatakan bahwa setelah kecelakaan di Alaska Airlines Boeing 737 Max, Calhoun menolak bonus tahun 2023 yang mencapai hampir USD 3 juta atau Rp 47,6 miliar.
Calhoun mengumumkan bahwa ia akan mengundurkan diri pada akhir 2024 karena Boeing sedang menangani berbagai penyelidikan terhadap kualitas dan keamanan produksinya.
Perusahaan mengatakan dalam pengajuan peraturan bahwa Calhoun mendapat gaji sebesar USD 1,4 juta (Rp 22,2 miliar) tahun lalu dan pemberian saham senilai USD 30,2 juta (Rp 479,8 miliar).
Sejak 5 Januari 2024, ketika panel penutup pintu terbuka di tengah penerbangan Alaska Airlines di atas Oregon, Boeing berada dalam krisis terdalam sejak sepasang kecelakaan mematikan yang melibatkan pesawat Maxnya pada tahun 2018 di Indonesia dan 2019 di Etiopia.
Saham Boeing telah anjlok 26% sejak peristiwa Alaska Airlines, hingga akhir perdagangan reguler pada hari Jumat (5/4).
Boeing mengatakan Calhoun dan eksekutif puncak lainnya akan melihat penghargaan saham mereka untuk tahun ini berkurang sekitar 22%, yang menurut perusahaan setara dengan penurunan harga saham sejak kecelakaan hingga tanggal pemberian saham.
"Bulan-bulan dan tahun-tahun ke depan sangatlah penting bagi Boeing untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna mendapatkan kembali kepercayaan yang hilang dalam beberapa waktu terakhir, untuk kembali ke jalur yang benar dan berkinerja seperti perusahaan yang kita semua tahu bahwa Boeing dapat dan harus seperti itu, setiap hari," kata pemimpin baru Boeing, Steve Mollenkopf, dalam suratnya kepada pemegang saham.
"Dunia membutuhkan Boeing yang sehat, aman, dan sukses. Dan itulah yang akan didapatnya," tuturnya.
Boeing Apresiasi David Calhoun dalam Menanggapi Peristiwa Alaska Airlines
Calhoun telah menjadi CEO Boeing sejak Januari 2020, ketika pesawat Max masih dilarang terbang di seluruh dunia setelah dua kecelakaan tersebut.
"Meskipun kecelakaan Alaska Airlines Penerbangan 1282 menunjukkan bahwa Boeing masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan, Dewan percaya bahwa Calhoun telah menanggapi peristiwa ini dengan cara yang benar dengan mengambil tanggung jawab atas kecelakaan tersebut, dan mengambil langkah-langkah penting untuk memperkuat kualitas Boeing," kata perusahaan dalam pengajuan hari Jumat (5/4).
Calhoun sebelumnya kehilangan bonus sebesar USD 7 juta pada tahun 2022 setelah Boeing gagal mendapatkan pesawat jet 777X baru dalam pelayanan.
Dewan mengatakan pesawat itu terlambat dari jadwal karena berbagai alasan termasuk beberapa keputusan Calhoun.
Boeing, yang berbasis di Arlington, Virginia, akan mengadakan pertemuan tahunannya secara online pada 17 Mei mendatang.
Advertisement
United Airlines Rumahkan Pilot Akibat Penundaan Pengiriman Pesawat Boeing
Memo internal yang dikirim oleh serikat pilot mengungkapkan United Airlines meminta para pilotnya untuk mengambil cuti sukarela tanpa dibayar pada Mei karena penundaan pengiriman unit pesawat Boeing.
"Karena penundaan pengiriman, jam kerja yang kami perkirakan untuk tahun 2024 telah dikurangi dan kami menawarkan program sukarela kepada pilot kami untuk bulan Mei untuk mengurangi kelebihan staf," kata United Airlines dalam sebuah pernyataan pada Senin sebagaimana yang dikutip dari CNN, Rabu (3/4/2024).
Hal ini juga terjadi ketika industri memperingatkan akan adanya kekurangan pilot secara massal, karena tenaga kerja mulai menua setelah cuti yang meluas selama Covid-19.
Memo tersebut juga mencatat program sukarela ini dapat diperpanjang hingga musim panas dan musim gugur. Tawaran ini berarti perusahaan masih akan membayar beberapa tunjangan selama pilot tidak bekerja.
Perkembangan menandakan dampak dari krisis produksi Boeing merembet ke dalam operasi maskapai penerbangan, terutama United, di mana 81% dari operasi jalur utamanya menggunakan pesawat Boeing. Administrasi Penerbangan Federal (FAA) sedang mengawasi United lebih intensif setelah serangkaian hampir selusin insiden di maskapai tersebut.
United Airlines mengumumkan telah menghentikan perekrutan pilot baru "karena berlanjutnya sertifikasi pesawat baru dan penundaan produksi di Boeing."
Southwest Airlines, yang hanya menerbangkan jet Boeing 737, juga akan mempekerjakan sekitar 50% lebih sedikit pilot dan 60% lebih sedikit pramugari daripada yang direncanakan tahun ini karena Boeing memangkas pengiriman ke maskapai sekitar 40%.
Maskapai ini juga akan memangkas kapasitas dari rencana sebelumnya, dengan menawarkan sekitar 1 persen lebih sedikit kursi dari yang direncanakan.