Tips Menghindari Stres dan Khawatir Terhadap Pekerjaan Selama Liburan

Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda terapkan untuk mencegah stres dan khawatir terhadap pekerjaan selama waktu liburan.

oleh Rahil Iliya Gustian diperbarui 06 Apr 2024, 16:43 WIB
Ilustrasi stres. Sumber foto: unsplash.com/Kevin Grieve.

Liputan6.com, Jakarta - Waktu liburan seharusnya menjadi momen yang menyenangkan bersama keluarga, namun perasaan khawatir terhadap pekerjaan sering kali muncul dan mengganggu.

Menetapkan batas-batas kehidupan kerja yang tegas menjadi semakin sulit di dunia modern, dimana teknologi membuat semuanya menjadi terlalu mudah untuk mengakses urusan pekerjaan.

"Sesederhana membaca sekilas pesan misalnya, atau membuka email pekerjaan, kebiasaan yang tampaknya sederhana ini sebenarnya bisa menyabotase liburan Anda," kata Dawna Ballard, PhD, profesor komunikasi di Universitas Texas di Austin dan salah satu penulis Work Pressures: New Agendas in Communication, mengatakan kepada SELF.

Penelitian menunjukkan bahwa liburan dapat mencegah stres, kelelahan, dan kejenuhan, serta membuat Anda lebih produktif dalam jangka panjang. Oleh karena itu, menetapkan batas antara kehidupan pribadi dan pekerjaan selama liburan adalah kunci untuk menikmati manfaat dari liburan dan menghargai waktu bersama keluarga.

“Apapun alasannya, liburan adalah waktu untuk beristirahat, dan itulah yang harus Anda lakukan dengan sebaik mungkin. Nikmati perjalanan liburan Anda alih-alih terpaku pada pekerjaan yang akan datang,” kata Ballard.

Anda berhak menikmati waktu luang Anda tanpa merasa khawatir atau bersalah. Namun, mengubah otak Anda ke mode liburan tanpa menghawatirkan pekerjaan sama sekali, sering kali lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.

Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda terapkan untuk mencegah stres dan khawatir terhadap pekerjaan selama waktu liburan, seperti dilansir dari Self pada Sabtu, 6 April 2024.


Menjeda Notifikasi

Rasanya mustahil untuk benar-benar memutuskan hubungan dengan pekerjaan saat berlibur. Terlebih lagi ketika ponsel Anda selalu berdering menandakan sebuah notifikasi yang berhubungan dengan pekerjaan.

Natalie Christine Dattilo, PhD, seorang instruktur psikologi di Harvard Medical School, menyarankan untuk menghentikan sementara serbuan pesan dan email yang mengganggu dengan menjeda notifikasi hingga akhir perjalanan liburan Anda.

"Lebih baik untuk menjeda notifikasi Anda, karena kita umumnya tidak dirancang untuk membagi perhatian dengan cara seperti itu, karena dapat menyebabkan tubuh merasa lelah dan energi yang terkuras," jelas Dattilo.

Menurut Ballard, media sosial dan aplikasi komunikasi dirancang untuk membuat ketagihan sehingga Anda akan terus membuka dan memeriksanya. "Itulah mengapa sangat penting untuk menetapkan batasan untuk memastikan Anda tidak selalu terganggu," tambah Ballard.


Jangan Terlalu Fokus Pada Ponsel atau Laptop

Kebanyakan dari kita tidak bisa meninggalkan teknologi sama sekali, dan tidak menggunakan teknologi dapat menimbulkan risiko keamanan pribadi, terutama jika bepergian sendiri.

“Cara terbaik untuk berhenti memikirkan pekerjaan adalah dengan tidak membawa pekerjaan ke mana-mana,” kata Ballard.

Oleh karena itu, Ballard menyarankan untuk tidak terus-menerus terfokus pada ponsel atau laptop Anda, dan cobalah untuk menikmati hal-hal di sekitar.

“Anda dapat mencoba meninggalkan ponsel Anda di kamar hotel selama beberapa jam saat Anda bersantai di tepi kolam renang bersama teman atau keluarga,” katanya.

Menjauhkan diri dari ponsel dan laptop Anda untuk menikmati momen, bisa memberikan efek yang menyegarkan bagi tubuh. Bahkan satu atau dua jam saja terlepas dari perangkat Anda bisa membantu menjadi lebih menghargai apa yang ada di sekitar Anda.


Aktifkan Mode Jangan Ganggu

Tidak ada salahnya untuk mengecek ponsel Anda sesekali selama liburan. Jika meninggalkan perangkat dirasa tidak memungkinkan untuk Anda lakukan, cobalah untuk menggunakan ponsel atau laptop Anda dalam mode jangan ganggu.

“Ini dapat membungkam notifikasi dan pesan yang masuk untuk sementara waktu, namun tetap memungkinkan panggilan penting dari orang lain yang masuk,” kata Dattilo.

Kemudian, Dattilo mengatakan untuk menentukan waktu sekali sehari untuk mengerjakan dan membalas hal-hal yang penting. “Sebaiknya hanya selama 30 menit, maksimal,” tambahnya.

Dattilo juga menyarankan untuk menggunakan pengatur waktu jika Anda membutuhkan kontrol diri. “Setengah jam seharusnya cukup untuk membuka pesan dan membalas pesan yang sangat penting, jika terlalu lama dari itu, maka Anda akan kembali ke mode kerja,” kata Dattilo.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya