Soal Peluang Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Jazilul: PKB Tak Punya Pengalaman Oposisi

Jazilul menerangkan, Prabowo punya hubungan akrab dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 06 Apr 2024, 22:31 WIB
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengaku bahwa partainya tak punya pengalaman menjadi oposisi. (Merdeka).

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengaku bahwa partainya tak punya pengalaman menjadi oposisi. Hal ini dikatakan Jazilul saat ditanya soal rencana politik ke depan apakah akan bergabung dengan kabinet Prabowo-Gibran

"PKB belum punya pengalaman untuk itu nanti kita lihat, belajar dulu kan kalau kita ini. Kita lihat soalnya PKB belum punya pengalaman di luar pemerintahan. Jadi kita lihat, lagian siapa yang mau ngajak pemerintahan?" kata Jazilul di DPP PKB Jakarta, Sabtu, (6/4/2024).

Ia pun mengatakan bahwa di Indonesia tidak ada istilah oposisi. "Kan di Indonesia gak ada oposisi," kata dia.

"Maksud saya tunggu dulu yang jelas selama ini PKB menjadi bagian dari pemeritahan," sambungnya.

Jazilul menerangkan, Prabowo punya hubungan akrab dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar. 

"Jadi gini Gerindra dengan PKB itu akrab, Pak Prabowo dan Pak Muhaimin akrab. Saya pikir kalau bertemu gak usah di ruang publik, buat apa? visi PKB dengan Gerindra saya pikir sama," ucapnya.

"Hubungan Gus Muhaimin dengan Pak Prabowo sampai detik ini nggak ada masalah, kan karena nasib aja nggak jadi wakil Pak Prabowo. Sudah banyak yang dibicarakan waktu itu, sudah disusun visinya," pungkasnya.


PKB Tentukan Sikap Akan Gabung Prabowo-Gibran atau Oposisi Usai Putusan MK

Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin melambaikan tangan saat peresmian Sekretariat Bersama (Sekber) di Jalan Jl. Ki Mangunsarkoro No. 1, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (23/1/2023). Peresmian Sekber ini tanda dua partai yang tengah berkoalisi serius untuk 2024 mendatang. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) hingga saat ini belum memiliki sikap apakah akan bergabung dengan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka atau oposisi dalam pemerintahan mendatang. Wakil Sekretaris Jenderal PKB, Syaiful Huda mengatakan keputusan itu akan diambil setelah putusan Mahkamah Konstitusi soal Pilpres 2024. 

“Belum, kita masih tunggu proses kan, sampai hari ini proses MK masih berjalan dinamika luar biasa banyak kejutan,” kata Wasekjen PKB Syaiful Huda saat ditemui, Senin, (1/4/2024).

Huda mengatakan, PKB akan menghormati putusan MK. “Sekali lagi kita tuntaskan kita hormati suara rakyat itu berujung kepada keputusan MK, apakah MK menguatkan keputusan KPU, atau punya keputusan lain,” ujarnya.

Huda mengakui bahwa saat ini di internal PKB, kadernya telah terbagi dua, ada yang setuju gabung ke Prabowo-Gibran atau menjadi oposisi.

“Ya diinternal kami ada yang setuju, ada yang tidak. Secara organisasi PKB pasti akan mengambil keputusan setelah putusan MK,” ujarnya.

Terlebih, Huda mengungkap sampai saat ini belum ada pembahasan sama sekali oleh Ketua Umumnya Muhaimin Iskandar (Cak Imin) terkait posisi PKB setelah kontestasi Pilpres nanti.


Golkar Bocorkan NasDem dan PKB Intens Komunikasi dengan KIM, Merapat ke Prabowo?

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia membocorkan jika Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh sering berkomunikasi dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di pemilu 2024.

Bahkan, Doli mengaku sering berkomunikasi dengan partai yang dipimpin oleh Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Doli menyampaikan pernyataan itu merespons kabar partai politik lain yang akan bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran.

"Kalau komunikasi selama ini, diskusi, kami sama Bang Surya sering gitu. Ketemu gitu ya. Terus kemudian dengan teman-teman PKB juga saya sering diskusi," kata Doli kepada wartawan di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (22/3/2024).

Kendati demikian, Doli mengaku tidak tahu apakah Partai NasDem dan PKB sudah bertemu dengan Prabowo atau Gibran untuk membahas soal bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju.

"Jadi kalau secara spesifik formalitas datang ke Pak Prabowo atau kemudian datang ke Mas Gibran kemudian menyatakan, mungkin sebaiknya ditanyakan kepada Mas Gibran," ujar Doli.

Diberitakan sebelumnya, calon wakil presiden nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka, menyebut akan ada partai yang bergabung ke koalisinya usai dinyatakan menang pilpres 2024.

Dia menyebut ada lebih dari satu partai di luar Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang akan bergabung ke pemerintahannya nanti.

"(Parpol di luar KIM gabung?) Sudah ada arah ke sana," kata Gibran menjawab pertanyaan wartawan di Balai Kota Solo, Kamis (21/3/2024).


Gibran Sebut Lebih dari Satu Parpol akan Gabung

Saat ditanya lebih lanjut, apakah partai yang dimaksud ialah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai NasDem, Gibran enggan menjawab secara gamblang. Dia hanya menjawab ada lebih dari satu partai yang akan bergabung.

"Sudah ada arah ke sana, lebih dari satu partai. Wis tak bocori (sudah saya beri bocoran)," ucap Gibran Rakabuming Raka.

Ditanya nama partai di luar KIM yang akan bergabung, Gibran enggan menjawab. "Nanti ajalah, sudah saya bilang semua dirangkul," imbuh dia.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra/Merdeka

Infografis Golkar Digoda ke Koalisi Gerindra-PKB atau NasDem (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya