Liputan6.com, Taipei - Sekitar 400 orang masih terisolir dan menunggu diselamatkan setelah gempa magnitudo 7,4 melanda Taiwan pada Rabu (3/4/2024). Pihak berwenang mengatakan pada Sabtu (6/4), mereka yang terdaftar sebagai orang-orang yang terisolir dianggap aman, namun terhalang oleh tanah longsor dan penyumbatan lainnya di jalan-jalan pedesaan dekat pantai timur Taiwan yang terdampak paling parah.
Badan Pemadam Kebakaran Nasional (NFA) Taiwan menyebutkan jumlah korban tewas akibat gempa Taiwan telah meningkat menjadi 13 orang. Dua orang ditemukan pada hari Jumat (5/4) dan satu orang ditemukan pada hari Sabtu.
Advertisement
NFA menambahkan timnya masih bekerja untuk mengonfirmasi identitas mereka yang pulih.
Gempa, yang merupakan terkuat di Taiwan dalam 25 tahun terakhir, mengguncang seluruh pulau pada hari Rabu dan terasa hingga Hong Kong dan Shanghai.
Pihak berwenang menuturkan lebih dari 1.000 orang dirawat karena cedera dan enam orang masih hilang. Demikian seperti dilansir CNN.
Di Hualien, wilayah yang terdampak paling parah, bangunan-bangunan roboh dan tanah longsor terjadi. Para penyintas mengatakan kepada CNN bahwa banyak toko dan bisnis lokal, beberapa di antaranya telah beroperasi selama lebih dari satu dekade, musnah.
Belajar dari Pengalaman
Operasi penyelamatan pada hari Sabtu terus terhambat oleh cuaca buruk, menurut pihak berwenang Taiwan, yang berencana mengirim teknisi dan satelit orbit rendah untuk membantu upaya tersebut.
Gempa yang terjadi pada hari Rabu mengguncang lebih banyak wilayah Taiwan dengan intensitas lebih besar dibandingkan gempa lainnya sejak tahun 1999 – ketika gempa magnitudo 7,7 mengguncang bagian tengah pulau, menewaskan 2.400 orang dan melukai 10.000 lainnya.
Angka kematian yang relatif rendah pada gempa terbaru disebabkan oleh upaya pemerintah untuk melakukan kesiapsiagaan setelah mengambil pelajaran dari 25 tahun yang lalu.
Korban gempa sebagian besar meninggal di luar ruangan karena tertimpa batu atau tanah longsor. Empat dari mereka sedang mendaki di Ngarai Taroko, empat orang meninggal di jalan raya pegunungan, dan satu lagi bekerja di pertambangan terpencil.
Sejauh ini, hanya satu orang yang tewas dalam bangunan yang runtuh, yakni Gedung Uranus di pusat Kota Hualien. Dia awalnya sudah menyelamatkan diri, namun kembali untuk menyelamatkan kucing peliharaannya.
Advertisement