BBMKG Denpasar Keluarkan Peringatan Dini Potensi Cuaca Buruk di Bali Mulai 6-8 April 2024

Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mengeluarkan peringatan dini dengan potensi cuaca buruk di Bali yang diprakirakan terjadi mulai hari ini, Sabtu (6/4/2024) sampai Senin 8 April 2024.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 06 Apr 2024, 19:45 WIB
Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mengeluarkan peringatan dini dengan potensi cuaca buruk di Bali yang diprakirakan terjadi mulai hari ini, Sabtu (6/4/2024) sampai Senin 8 April 2024. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mengeluarkan peringatan dini dengan potensi cuaca buruk di Bali yang diprakirakan terjadi mulai hari ini, Sabtu (6/4/2024) sampai Senin 8 April 2024.

"Masyarakat agar tetap mewaspadai dan berhati-hati," ujar Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho, melansir Antara, Sabtu (6/4/2024).

Dia menjelaskan, ada pun peringatan dini tersebut yakni potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat.

"BBMKG Denpasar memetakan pada Sabtu ini wilayah yang berpotensi terjadi cuaca buruk itu tersebar di Kabupaten Karangasem, Klungkung, Tabanan, dan Badung," kata Cahyo.

Kemudian, lanjut dia, pada Minggu 7 April 2024 dan Senin 8 April 2024 diprakirakan cuaca tak bersahabat itu berpotensi terjadi di Badung, Denpasar, Klungkung, Gianyar, Tabanan, Bangli, Buleleng, dan Karangasem.

"Sedangkan wilayah yang berpotensi terjadi angin kencang yakni Bali bagian selatan yang diperkirakan terjadi pada 7-8 April 2024," ucap Cahyo.

"BBMKG Denpasar menekankan dampak bencana yang dapat ditimbulkan yakni pohon tumbang, kilat, banjir, genangan air, dan tanah longsor," sambung dia.

Cahyo juga mengimbau bagi pengguna dan operator jasa transportasi laut, nelayan, dan wisata bahari, serta masyarakat pesisir untuk waspada potensi gelombang laut dengan ketinggian mencapai dua meter atau lebih di perairan selatan Bali.

 


Kemunculan Bibit Siklon Tropis

Warga menggunakan payung saat hujan mengguyur kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2023). Warga diharapkan waspada serta mempersiapkan diri dengan perubahan cuaca yang akan terjadi selama satu pekan ke depan. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Sebelumnya pada Kamis 4 April 2024, BMKG mendeteksi kemunculan bibit siklon tropis baru 96S di sekitar Laut Sawu dan diidentifikasi menunjukkan kecenderungan menguat secara perlahan dalam beberapa hari ke depan.

Bibit Siklon Tropis 96S teridentifikasi menunjukkan kecenderungan menguat secara perlahan dalam beberapa hari ke depan dengan kecepatan angin maksimum berkisar 15-20 knot atau 28-37 kilometer per jam, dan tekanan di pusatnya sekitar 1.007 milibar (mb), kemudian pergerakan ke arah barat daya hingga selatan, menjauhi perairan selatan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sistem Bibit Siklon 96S di sekitar wilayah NTT tersebut dapat memberikan dampak langsung dan tidak langsung terhadap kondisi cuaca di beberapa wilayah Indonesia dalam 24-48 jam ke depan.

Pertama, hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di wilayah Bali, NTB, dan NTT. Kedua, potensi angin kencang di sekitar Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT serta potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan.

 


Jatim Masa Peralihan Musim, BMKG Juanda Imbau Waspada Cuaca Ekstrem Saat Mudik

Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur (Foto: Dok Pengelola Bandara Juanda)

Sebelumnya, Kepala Stasiun BMKG Klas I Juanda Sidoarjo, Taufiq Hermawan menyatakan, pantauan cuaca selama masa arus mudik tahun ini diprediksi aman. Namun, tetap diimbau agar selalu meningkatkan kewaspadaan sebab hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpeluang terjadi di beberapa wilayah Jatim.

Taufiq menjelaskan, saat ini sebagian besar wilayah Jawa Timur masih berada pada masa peralihan atau pancaroba dari musim hujan menuju musim kemarau.

"Kondisi dinamika atmosfer tersebut menunjukkan adanya aktifitas gelombang atmsofer yang melintasi wilayah Jawa Timur yakni, Madden Jullian Oscillation (MJO), Gelombang Rossby dan Gelombang Kelvin," jelasnya, Jumat 5 April 2024.

Disampaikannya pula, bahwa potensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat akan terjadi di beberapa wilayah Jawa Timur pada periode 3–18 April 2024, yaitu di wilayah Kota Batu, Bojonegoro, Bondowoso, Kota Kediri.

Selain itu juga berpotensi terjadi di Lumajang, Kota Madiun, Madiun, Magetan, Kota Malang, Nganjuk, Ngawi, Pamekasan, Kota Probolinggo, Sampang, Sumenep, Tuban, Kediri, Mojokerto, Probolinggo, Blitar, Jember, Jombang, Lamongan, Malang, Pasuruan, Ponorogo, Situbondo, Kota Surabaya, Bangkalan, Gresik, Sidoarjo, Kota Blitar, Pacitan, Tulungagung, Trenggalek, Kota Mojokerto dan Banyuwangi.

 


Bahaya Pohon Tumbang

Sebuah pohon tumbang di Jalan Diponegoro, Kota Batu, pada Sabtu, 25 November 2023 saat hujan lebat mengguyur (BPBD Kota Batu)

Oleh karenanya, BMKG Klas I Juanda mengimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap peningkatan kecepatan angin dan potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang selama selama posko lebaran.

Diharapkan masyarakat juga lebih mengantisipasi terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang serta berkurangnya jarak pandang.

Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk selalu memantau kondisi cuaca terkini berdasarkan citra radar cuaca WOFI melalui website https://stamet juanda.bmkg.go.id/radar, dan informasi peringatan dini 3 harian dan peringatan dini 2 - 3 jam ke depan melalui website https://stametjuanda.bmkg.go.id/ dan media sosial @infobmkgjuanda, saluran telepon 24 jam (031) 8668989 dan WhatsApp: 0895800300011.

Infografis Penjelasan Cuaca Panas Melanda Wilayah Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya