Liputan6.com, Jakarta Lebaran menjadi momen untuk bertemu anggota keluarga yang sudah lama tak bersua. Bahkan, ini bisa jadi momen pertemuan pertama dengan anggota baru keluarga yang baru lahir.
Rasa gemas untuk mencium atau menggendong saudara yang masih bayi atau balita itu pasti ada. Namun, sebaiknya ditahan saja lantaran kontak erat bisa meningkatkan anak tertular penyakit.
Advertisement
"Tidak sembarangan mencium atau memeluk anak terutama yang balita, karena mereka lebih rentan terkena penyakit menular," kata dr Dwinanda Aidina, Sp A Subsp IPT dari RS Pondok Indah - Puri Indah.
Untuk menjalin silaturahmi dengan si Kecil bisa dengan bersalaman saja. Lalu, bisa mengabadikan momen kebersamaan lewat foto bersama.
"Jadi, untuk silaturahmi cukup dengan salaman saja atau foto bersama. Hindari kontak fisik erat," sarannya dalam wawancara daring yang digelar pada Jumat, 5 April 2024.
Ketegasan Orangtua dari Si Anak
Dwinanda mengatakan bahwa penting bagi orangtua si bayi atau anak untuk menjaga agar putra putrinya tidak diciumi atau digendong secara bergilir bak trofi. Ketegasan orangtua menjadi kunci dalam hal ini. Biar saja bila ada yang mengganggap hal tersebut lebai atau berlebihan.
"Kalau saya prinsipnya tidak peduli omongan orang. Anak ini adalah tanggung jawab orangtua, jadi orangtua yang tegas untuk menolak anak dicium atau digendong sana sini kayak trofi," katanya.
Kisah Nyata Bayi Kena Cacar Usai Diciumi Tamu
Dwinanda mengatakan bahwa dia melihat sendiri pasiennya yang masih berusia hitungan hari terkena cacar usai dijenguk dan digendong banyak orang.
"Beberapa hari kemudian bayi tersebut kena cacar yang ternyata tertular dari salah satu yang mencium itu kena cacar. Itu contoh langsung ya," katanya.
Untungnya, bayi belum berumur satu bulan itu bisa diselamatkan. Kondisi saat sakit tidak berat.
Namun, Dwinanda mengingatkan banyak kasus bayi hitungan hari terkena cacar yang tidak bisa diselamatkan atau meninggal.
"Jadi, ada kasus seperti ini. Kembali lagi, bila terjadi pada naak kita bagaimana rasanya?" tutur wanita lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.
Advertisement
Asap Rokok Bisa Bahayakan Balita
Dwinanda juga mengatakan bahwa asap rokok juga bisa membahayakan kesehatan anak. Maka dari itu, orang dewasa yang tengah kumpul-kumpul bersama keluarga usahakan tidak merokok atau sebaiknya saat merokok menjauh dari kerumunan.
"Bukan hanya ciuman tapi rokok itu juga bisa bikin anak sakit. Lingkungan ini memang berperan ya terhadap penyakit yang menimpa anak," kata Dwinanda.