Pasar Murah di Nabire, Upaya Menjaga Stabilitas Pangan di Papua Tengah

Pasar murah ini diinisiasi oleh Pemprov Papua Tengah bekerjasama dengan Bulog dengan subsidi harga 50 persen dari setiap barang yang dijual.

oleh Katharina Janur diperbarui 07 Apr 2024, 18:29 WIB
Penjabat Gubernur Papua Tengah Dr Ribka Haluk S.Sos bersama masyarakat Nabire saat digelar pasar murah menyambut lebaran. Foto: liputan6.cpm/katharina Djanur

Liputan6.com, Nabire - Pemerintah Provinsi Papua Tengah menggelar pasar murah yang dipusatkan di Bandara Lama, Bukit Meriam Nabire. Pasar murah yang menyajikan komoditi pangan itu diserbu ribuan masyarakat di Kabupaten Nabire.

Penjabat Gubernur Papua Tengah, Dr. Ribka Haluk, S.Sos., MM menyebut bahwa kebutuhan bahan pangan meningkat menjelang Idul Fitri.

“Kita bekerja sama dengan Bulog, para pedagang dan distributor barang. Dan kami pemerintah mengeluarkan kebijakan subsidi harga 50 persen dari setiap barang," kata Ribka Haluk.

Menurutnya, penyelenggaraan pasar murah ini selain memenuhi kebutuhan lebaran juga untuk mengendalikan laju inflasi.

“Cabai merah dan cabai rawit menjadi komoditi yang harganya terus meningkat, disusul minyak goreng," katanya.

 

 


Pengendalian Inflasi

Suasana kerumunan warga Nabire memanfaatkan pasar murah yang diinisiasi oleh Pemprov Papua Tengah. Foto: liputan6.cpm/Katharina Djanur 

Sementara itu, Penjabat Sekda Provinsi Papua Tengah, Anwar Harun Damanik, S.STP., MM mengatakan bahwa stok bahan pangan menjelang perayaan idul fitri aman. Permintaan yang tinggi, perlu ada intervensi dari pemerintah agar harga stabil.

“Semua aman dan normal. Hanya harga cabai yang meningkat. Hal itu didasarkan minimnya petani menanam cabai dan tingginya permintaan. Akan tetapi kondisi stok cabai dipastikan masih aman,” katanya.

Anwar Damanik menegaskan setelah pasar murah skala besar akan dilanjutkan pemantauan harga barang di pasar.

“Kita akan terus intervensi, agar masyarakat bisa merayakan idul fitri dengan suka cita,” katanya.

Provinsi Papua Tengah, data inflasi Year on Year (Y-on-Y) per maret 2023-2024 mencapai 4,1 persen. Angka ini lebih tinggi dibanding rata-rata nasional yaitu 3,05 persen. Pasar murah menjadi salah satu startegi pemerintah untuk menurunkannya.

“Pemprov juga sedang mencari cara agar volume barang yang disuplai dari pulau Jawa dapat meningkat," katanya.

Dewi, salah satu pengunjung pasar murah itu berterimakasih kepada pemerintah yang rutin menggelar pasar murah. Ia menilai pasar murah ini sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok di rumah.

“Pasar murah ini lengkap dengan bahan pokok yang dibutuhkan di rumah. Ini sangat membantu kami," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya