Matahari Department Store Tebar Dividen Rp 200 per Saham, Catat Tanggalnya

PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) akan menyebar dividen untuk tahun buku 2023 sebesar Rp 200 per saham. Hal ini dilakukan meski laba Perseroan merosot pada 2023.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 08 Apr 2024, 11:30 WIB
PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) akan membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp 200 per lembar. (Foto: PT Matahari Department Store Tbk/LPPF)

Liputan6.com, Jakarta - PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) akan membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp 200 per lembar. Rencana pembagian dividen ini telah mendapat restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan yang diselenggarakan pada 3 April 2024.

Rencana pembagian dividen ini tetap berjalan meskipun laba perseroan susut sepanjang 2023. CEO Matahari Department Store Monish Mansukhani mengatakan, sebagai inisiatif strategi pemulihan di tengah situasi yang menantang, Matahari Department Store berupaya untuk menyeimbangkan alokasi modal untuk mendukung pertumbuhan, sembari memaksimalkan nilai para pemegang saham.

"Perseroan bermaksud untuk mengalokasikan kenaikan belanja modal di 2024 dan mengajukan pembagian dividen sebesar Rp 200 per saham, sejalan dengan persetujuan sesuai peraturan," kata Monish dalam pemberitaan Liputan6.com sebelumnya.

Sepanjang 2023, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 6,54 triliun. Pendapatan ini naik 1,30 persen dibandingkan pendapatan pada 2022 yang tercatat sebesar Rp 6,45 triliun.

Dari raihan itu, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 675,36 miliar. Laba ini turun 51,17 persen dari laba 2022 yang tercatat sebesar Rp 1,38 triliun.

Perseroan membukukan saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 3,38 triliun pad 2023. Total ekuitas sampai dengan akhir 2023 tercatat sebesar Rp 30,74 miliar. Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), berikut jadwal pembagian dividen Matahari Department Store:

  • Tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 19 April 2024
  • Tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 22 April 2024
  • Tanggal cum dividen di pasar tunai: 23 April 2024
  • Tanggal ex dividen di pasar tunai: 24 April 2024
  • Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 23 April 2024
  • Tanggal pembayaran dividen: 29 April 2024

Kinerja 2023

PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) meluncurkan identitas dan citra barunya, Sabtu, 8 Oktober 2022. (Foto: Matahari)

Sebelumnya diberitakan, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) mengumumkan kinerja perseroan untuk tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023. Pada periode tersebut, penjualan perseroan mengalami kenaikan. Namun seiring dengan beban pendapatan yang ikut naik, laba Matahari Department Store pada 2023 mengalami penurunan.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (27/2/2024), pendapatan LPPF pada 2023 tercatat sebesar Rp 6,54 triliun. Pendapatan ini naik 1,30 persen dibandingkan pendapatan pada 2022 yang tercatat sebesar Rp 6,45 triliun.

Bersama dengan kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan pada 2023 juga naik menjadi Rp 2,23 triliun dari RP 2,05 triliun pada 2022. Sehingga, laba kotor perseroan turun 1,99 persen menjadi Rp 4,13 triliun pada 2023 dari Rp 4,4 triliun pada 2022.

Sepanjang 2023, membukukan beban usaha Rp 3,11 triliun dan kerugian lainnya Rp 28,37 miliar. Bersamaan dengan itu, perseroan membukukan penghasilan keuangan sebesar Rp 5,7 miliar dan beban keuangan Rp 350,94 miliar.

Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 675,36 miliar. Laba ini turun 51,17 persen dari laba 2022 yang tercatat sebesar Rp 1,38 triliun.

Dari sisi aset perseroan sampai dengan 31 Desember 2023 naik menjadi Rp 5,88 triliun dari RP 5,75 triliun pada akhir 2022. Bersamaan dengan itu, liabilitas pada 2023 naik menjadi Rp 5,85 triliun dari Rp 5,17 triliun pada 2022. Sementara ekuitas susut signifikan menjadi Rp 30,74 miliar pada 2023 dari Rp 580,16 miliar pada 2022.

 


Kembangkan Omnichannel

Calon pembeli melihat tumpukan tas koper yang dijual dengan potongan harga yang menggiurkan di Matahari Mall Taman Anggrek, Jakarta, Jumat (1/12). Matahari Department Store menawarkan diskon 20% hingga 70% jelang penutupan. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Sebelumnya diberitakan, CEO Matahari, Monish Mansukhani  mengatakan, meskipun terdapat beberapa tantangan akibat melemahnya Lebaran karena keterlambatan THR dan periode mudik dini yang tidak terduga, Matahari mengalami kemajuan dalam sejumlah inisiatif strategis.

"Tim kami lebih siap menghadapi Lebaran kali ini dengan pilihan produk-produk yang lebih baru dan menarik. Kami bermaksud untuk mengakhiri tahun ini dengan portofolio gerai yang lebih kuat dan penawaran omnichannel yang lebih baik,” ujar dia.

Matahari akan bergerak maju dengan fokus khusus pada pembaruan gerai-gerai yang memiliki dampak besar dan berencana membuka empat hingga enam gerai baru pada tahun 2024. Dalam perjalanan omnichannel-nya, Perseroan berencana untuk membangun visibilitas atas persediaan vendor konsinyasi.

Matahari akan memperluas inisiatif pemenuhan pesanan dari gerai dari 56 ke 96 gerai. Jumlah anggota aktif Matahari Rewards telah mencapai 8,6 juta pada akhir 2023. Anggota aktif ini menyumbang kontribusi penjualan sebesar 79 persen, dibandingkan dengan 66 persen pada tahun sebelumnya.

Peningkatan ini sejalan dengan feedback positif pelanggan yang lebih tinggi, dengan NPS sebesar 73 di 2023, dibandingkan dengan 63 di 2022.

 


Sebar Dividen

Sejumlah rak busana pria terlihat kosong setelah di serbu pembeli di Matahari Mall Taman Anggrek, Jakarta, Jumat (1/12). Penutupan PT Matahari Department Store guna menjaga kinerja perseroan ditengah penurunan pasar. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Sebelumnya diberirakan, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) berencana membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp 200 per lembar. Rencana pembagian dividen ini tetap diberjalan meskipun laba perseroan susut sepanjang 2023.

CEO Matahari Department Store Monish Mansukhani mengatakan, sebagai inisiatif strategi pemulihan di tengah situasi yang menantang, Matahari berupaya untuk menyeimbangkan alokasi modal untuk mendukung pertumbuhan, sembari memaksimalkan nilai para pemegang saham.

"Perseroan bermaksud untuk mengalokasikan kenaikan belanja modal di 2024 dan mengajukan pembagian dividen sebesar Rp 200 per saham, sejalan dengan persetujuan sesuai peraturan," kata Monish dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (27/2/2024).

Sepanjang 2023, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 6,54 triliun. Pendapatan ini naik 1,30 persen dibandingkan pendapatan pada 2022 yang tercatat sebesar Rp 6,45 triliun.

Dari raihan itu, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 675,36 miliar. Laba ini turun 51,17 persen dari laba 2022 yang tercatat sebesar Rp 1,38 triliun.

"Meskipun terdapat beberapa tantangan akibat melemahnya Lebaran karena keterlambatan THR dan periode mudik dini yang tidak terduga, kami mengalami kemajuan dalam sejumlah inisiatif strategis. Tim kami lebih siap menghadapi Lebaran kali ini dengan pilihan produk-produk yang lebih baru dan menarik. Kami bermaksud untuk mengakhiri tahun ini dengan portofolio gerai yang lebih kuat dan penawaran omnichannel yang lebih baik,” jelas Monish.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya