Penyesuaian Gunungan Garebek Syawal, Keraton Yogyakarta Siapkan 6 Gunungan

Sebanyak 50 pareden gunungan di Ndalem Mangkubumen akan diterima secara langsung oleh putri sulung Sri Sultan Hamengku Buwono X, GKR Mangkubumi. Adapun prosesi pembagian pareden di Ndalem Mangkubumen tersebut tidak dibuka untuk umum.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 08 Apr 2024, 13:41 WIB
Keraton Yogyakarta (sumber: kratonjogja.id)

Liputan6.com, Yogyajarta - Dalam peringatan garebek syawal Idulfitri 2024, Keraton Yogyakarta akan menambahkan satu titik pembagian pareden gunungan. Tahun ini, akan ada penyesuaian dengan total enam gunungan yang akan dibagikan.

Keraton Yogyakarta akan menyediakan lima jenis gunungan, yakni dua Gunungan Kakung, satu Gunungan Estri, satu Gunungan Gepak, satu Gunungan Darat, dan satu Gunungan Pawuhan. Total, terdapat enam gunungan yang telah disiapkan.

Gunungan akan diinapkan semalam di Bangsal Pancaniti, Kamandungan Lor, untuk selanjutnya dibawa oleh Narakarya (kanca abang). Gunungan-gunungan itu dibawa melalui Regol Brajanala-Sitihinggil Lor-Pagelaran-keluar lewat barat Pagelaran menuju Masjid Gedhe.

Pada pelaksanaan kali ini, masyarakat bisa mendapatkan bagian gunungan di Pelataran Masjid Gedhe dan Pura Pakualaman. Sementara untuk Kompleks Kepatihan, gunungan akan akan dibagikan. Sejumlah 50 ubarampe gunungan berwujud rengginang telah disiapkan untuk para Aparatur Sipil Negara (ASN).

Terdapat satu titik tambahan yang menjadi lokasi pembagian ubarampe gunungan, yakni Ndalem Mangkubumen. Nantinya, di lokasi tersebut juga akan menerima sejumlah 50 buah ubarampe.

Penghageng Kawedanan Reksa Suyasa KRT Kusumanegara mengatakan, Ndalem Mangkubumen dulunya merupakan tempat tinggal adik Sri Sultan Hamengku Buwono VII, KGPH Mangkubumi. Selain itu, pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VI, Ndalem Mangkubumen sebelumnya juga merupakan tempat tinggal Sri Sultan Hamengku Buwono VII sewaktu masih menjadi putra mahkota dengan nama Pangeran Hangabehi.

Penambahan Ndalem Mangkubumen sebagai titik tambahan pembagian pareden diputuskan setelah melalui proses kajian dengan mempertimbangkan dasar sejarahnya. Kembali ke asal, pembagian pareden di Ndalem Mangkubumen ini pun akhirnya dilakukan kembali saat prosesi Garebeg Sawal pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Sebanyak 50 pareden gunungan di Ndalem Mangkubumen akan diterima secara langsung oleh putri sulung Sri Sultan Hamengku Buwono X, GKR Mangkubumi. Adapun prosesi pembagian pareden di Ndalem Mangkubumen tersebut tidak dibuka untuk umum.

Pareden gunungan yang dibagikan ke Kompleks Kepatihan dan Ndalem Mangkubumen tersebut, merupakan bagian dari enam gunungan yang dibawa di Masjid Gedhe. Saat berada dii kuncung Masjid Gedhe, gunungan tersebut akan didoakan terlebih dulu oleh Abdi Dalem Pengulon.

 


Abdi Dalem Pengulon

Setelah didoakan, Abdi Dalem Pengulon akan mengambil 100 buah pareden rengginang dari badan Gunungan Estri untuk diserahkan kepada Utusan Dalem. Selanjutnya Gunungan Kakung, Gunungan Estri, Gunungan Gepak, Gunungan Dharat, dan Gunungan Pawuhan masing-masing satu buah, diberikan kepada masyarakat.

Utusan Dalem yang mengantarkan 50 pareden ke Ndalem Mangkubumen dikawal Bregada Surakarsa. Untuk 50 pareden lainnya, akan diantarkan Utusan Dalem ke Kompleks Kepatihan yang dikawal Bregada Bugis.

Satu Gunungan Kakung yang dibawa ke Pura Pakualaman akan dikawal oleh Prajurit Pura Pakualaman, yakni Dragunder dan Plangkir. Selain itu, juga akan ada delapan Bregada Keraton Yogyakarta yang turut mengawal prosesi Gunungan dari Bangsal Pancaniti menuju Masjid Gedhe, yakni Wirabraja, Dhaeng, Patangpuluh, Jagakarya, Prawiratama, Ketanggung, Mantrijero, Nyutra.

Selama proses pelaksanaannya, kompleks Kamandhungan Kidul, Kemagangan, Kedhaton, dan Kamandungan Lor (Keben) akan ditutup bagi masyarakat umum. Kompleks Kemandungan Lor akan digunakan sebagai lokasi istirahat para prajurit sekaligus untuk menjaga ketertiban.

Selain itu, pada waktu yang sama juga berlangsung prosesi ngabekten kakung di dalam Keraton Yogyakarta. Meski demikian, masyarakat dapat menyaksikan jalannya upacara garebeg sawal secara langsung di Bangsal Pagelaran dan Halaman Masjid Gedhe Keraton Yogyakarta.

Adapun selama pelaksanaan prosesi garebeg sawal, akan diberlakukan no fly zone di Kawasan Keraton Yogyakarta. Masyarakat dilarang menerbangkan drone dan sejenisnya dari 0-150 meter dari permukaan tanah (0-492 feet AGL). Peraturan tersebut sesuai dengan Nomor NOTAM B0614/24 NOTAMN yang diterbitkan AirNav Indonesia.

 

Penulis: Resla

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya