Lab Narkoba yang Digrebek Polisi di Jakut Rencananya Akan Dipakai Selama 1 Tahun

Dirtipidnarkoba Bareskrim Mabes Polri membongkar narkoba jaringan gembong narkoba Fredy Pratama alias Escobar di sebuah rumah mewah kawasan Sunter Agung, Jakarta Utara.

oleh Tim News diperbarui 08 Apr 2024, 16:00 WIB
Rumah pabrik ekstasi milik Fredy Pratama yang digerebek polisi di perumahan Taman Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara. (Dok. Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Dirtipidnarkoba Bareskrim Mabes Polri membongkar narkoba jaringan gembong narkoba Fredy Pratama alias Escobar di sebuah rumah mewah kawasan Sunter Agung, Jakarta Utara.

Rumah tersebut disewa oleh anak buah Fredy inisial D yang merupakan seorang DPO.

"Jadi rumah ini dikontrak baru 1 tahun, dia buat (ditempati) baru 4 bulan," kata Mukti saat konferensi pers di lokasi pengungkapan, Jakarta, Senin (8/4/2024).

Lab narkoba berkedok rumah mewah tersebut hingga saat ini telah memproduksi narkoba jenis Clandestine sebanyak 7.800 butir. Sementara ditargetkan produk narkoba itu sebanyak 1.300.000 butir.

Mukti mengatakan, sejumlah barang sitaan yang oleh kepolisian adakah hasil impor Fredy dari China.

Barang-barang itu juga merupakan bahan baku pembuatan yang berhasil lolos ke Bea Cukai Indonesia. Salah satunya dengan cara disamarkan dengan bukan barang terindikasi narkoba.

"Perlu digarisbawahi bahwa barang ini bukan merupakan prekusor atau barang narkotika. Jadi barang-barang ini adalah masih dalam bentuk bukan prekusor, namun diracik oleh pelaku untuk membuat ekstasi," ungkap Mukti.

 


4 Orang Tersangka

Dari kasus tersebut, polisi telah menangkap enam orang, sementara empat diantaranya telah ditetapkan menjadi tersangka. Dimana ke-empat tersangka ini merupakan seorang residivis. Mereka adalah inisial A, R, C, dan G.

"Tersangka adalah residivis. Dia (para tersangka) dulu mantan kurirnya Fredy Pratama. Sekarang jadi pembuatan ekstasi," pungkas Mukti.

Para pelaku diyakini merupakan jaringan Escobar asal Indonesia itu berdasarkan ciri khas komunikasinya.

"Kita yakin ini jaringan Fredy Pratama karena masih ada komunikasi di Blackberry Messenger antara pelaku dengan Fredy langsung," bebernya.

 


Disita Polisi

Sejauh ini, polisi telah menyita uang tunai senilai Rp34 juta, ekstasi 7.800 butir, handphone, hingga mobil Sedan BMW.

Para tersangka dijerat dengan Pasal 114 Ayat 2 Subsidair Pasal 113 Ayat 2 Juncto Pasal 132 ayat 2 dan Pasal 111 Ayat 1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Dengan ancaman hukuman pidana mati, pidana penjara seumur hidup

 

Reporter: Rahmat Baihaqi/Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya