Liputan6.com, Jakarta Momentum Lebaran tidak hanya menjadi momen penting bagi masyarakat Indonesia untuk merayakan Hari Raya Idulfitri, tetapi juga menjadi periode signifikan dalam pergerakan massal penduduk yang melakukan mudik.
Di tahun ini, Angkasa Pura II sebagai operator bandara terkemuka di Indonesia pun mencatat bahwa akan terjadi lonjakan luar biasa dalam jumlah penumpang yang menggunakan jasa penerbangan di 20 bandara yang dikelola.
Advertisement
Pada masa angkutan lebaran 2024, jumlah penumpang pesawat secara kumulatif di 20 bandara AP II diproyeksikan mencapai 4,36 juta orang atau meningkat 12% dibandingkan dengan realisasi pada masa angkutan lebaran 2023 sebanyak 3,89 juta orang.
Tak hanya itu, proyeksi jumlah penumpang pada 2024 ini juga sudah melampaui 9% dari angkutan lebaran 2019 saat belum ada pandemi yaitu 3,99 juta orang. Dan khusus di Bandara Soekarno-Hatta, pergerakan penumpang pada angkutan lebaran 2024 diperkirakan mencapai 2,58 juta orang atau naik 7% dibandingkan dengan 2023.
Sentuh 940 Ribu Penumpang
Jumlah penumpang pesawat angkutan lebaran 2024 di seluruh bandara AP II pada 3 - 6 April (H-7 sampai H-4) tercatat sudah menyentuh 1,08 juta atau meningkat sekitar 15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sekitar 940.000 penumpang.
Khusus di Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara tersibuk di Indonesia, jumlah penumpang pada puncak arus mudik 6 April tercatat 187.750 penumpang. Sehingga, pada 3 - 6 April (H-7 sampai H-4) jumlah penumpang mencapai 658.607 penumpang atau naik sekitar 16% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
5 Bandara Tersibuk
Terdapat 5 bandara AP II tersibuk pada H-7 sampai H-4 adalah Bandara Soekarno-Hatta (658.607 penumpang); Bandara Kualanamu di Deli Serdang (97.891 penumpang); Bandara Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru (46.320 penumpang); Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta (45.291 penumpang); dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II di Palembang (42.125 penumpang).
Dari beberapa bandara tersebut, terlihat bahwa trafik penumpang mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun lalu. Dengan kata lain, peningkatan tersebut mencerminkan tingginya minat masyarakat terhadap transportasi udara sebagai pilihan untuk melakukan perjalanan mudik.
(*)
Advertisement