Liputan6.com, Jakarta Harga emas naik ke level tertinggi dalam sejarah pada perdagangan Senin (Selasa waktu Jakarta). Harga emas dunia mencapai rekor puncaknya untuk sesi ketujuh berturut-turut, sebuah langkah yang diantisipasi oleh para analis dapat didorong oleh permintaan sektor resmi yang kuat dari Asia, meskipun ada hambatan dari penguatan dolar AS dan kenaikan suku bunga.
Dikutip dari CNBC, Senin (8/4/2024), harga emas dunia di pasar spot naik 0,3% menjadi USD 2.335,70 per ounce, setelah mencapai rekor tertinggi USD 2.353,79 di awal sesi perdagangan. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,4% menjadi USD 2.354,70.
Advertisement
“Kenaikan harga emas mungkin telah mengambil isyarat terbaru dari Bank Rakyat Tiongkok, yang memperpanjang pembelian logam mulia selama 17 bulan berturut-turut pada bulan Maret,” kata Kepala Analis Pasar Exinity Group, Han Tan.
Tiongkok memiliki 72,74 juta troy ons emas pada akhir Maret, naik dari 72,58 juta ons pada akhir Februari, data resmi menunjukkan pada hari Minggu.
“Dengan PBoC dan Reserve Bank of India menyerap emas batangan untuk menyangga cadangan masing-masing, pembelian besar-besaran oleh bank sentral global tentu saja memicu lonjakan harga emas spot," lanjut dia.
Harga Emas 13% Sepanjang 2024
Harga emas batangan telah meningkat lebih dari 13% tahun ini, meskipun terdapat hambatan dari data ekonomi AS yang kuat, dan spekulasi bahwa penurunan suku bunga dapat ditunda setelah bulan Juni.
“Hanya ada dua pembeli dalam buku saya yang memiliki sikap seperti itu terhadap emas. Salah satunya bisa berupa pembelian program oleh bank sentral. Alternatif lain, yang tidak terpengaruh oleh fundamental pasar, adalah pembelian opsi,” kata analis independen Ross Norman.
UBS menaikkan target emas batangan pada akhir tahun menjadi USD 2.250 per ounce, mengingat permintaan yang lebih kuat dan kemungkinan kenaikan pembelian dana yang diperdagangkan di bursa di masa depan.
Sementara itu, permintaan emas fisik non-resmi di India tetap lemah pada minggu lalu karena kenaikan harga domestik membuat pembeli di wilayah yang sensitif terhadap harga menjadi enggan, sementara harga premium tetap tinggi di konsumen utama Tiongkok.
Selain harga emas, harga perak di pasar spot juga naik 1,1% pada USD 27,77 per ounce, platinum naik 1,2% lebih tinggi pada USD 937,90 dan paladium naik 0,9% pada USD 1.012,10.
Harga Emas Berpotensi Melesat Pekan Ini di Tengah Sentimen Geopolitik Global
Analis prediksi harga emas bakal melonjak pada pekan ini di tengah sentimen sepi data ekonomi. Namun, pergerakan harga emas masih dibayangi kondisi geopolitik global, sentimen tersebut yang mengkhawatirkan investor.
Berdasarkan survei Kitco, analis jauh lebih optimisis terhadap pergerakan harga emas ketimbang investor ritel. Investor ritel perkirakan, harga emas sideways pekan ini.
Dari 12 analis, sekitar sembilan analis atau 75 persen prediksi harga emas akan menguat. Sedangkan satu analis atau yang mewakili 8 persen perkirakan penurunan harga emas. Sedangkan dua ahli lainnya menuturkan, hambatan terhadap harga emas sudah terlalu dekat.Demikian berdasarkan survei Kitco, yang dikutip dari laman Kitco, Senin (8/4/2024).
Sementara itu, dari 240 suara yang diberikan dalam jajak pendapat online Kitco, 75 persen investor mengantisipasi perdagangan yang sideways. Sedangkan 159 persen pelaku pasar ritel yang mewakiliki 65 persen prediksi harga emas dunia naik pekan ini.
Selain itu, 41 responden atau 17 persen prediksi harga emas melemah. Sedangkan 17 persen menuturkan, investor netral terhadap prospek harga emas dalam jangka pendek.
Advertisement
Gerak Harga Emas
Senior Market Analyst Barchart.com, Darin Newsom mengatakan, ia juga ikuti arus. Saat ini keputusan yang sulit lagi pekan ini. Saat ini, ia tetap berpegang pada hukum pertama Newton tentang gerak yang diterapkan pada pasar.
“Untuk saat ini, uang tampaknya mengalir ke emas, apapun alasannya,” ujar dia.
Ia menilai, saat ini harga emas secara teknikal tidak berarti apa-apa dan bank sentral di seluruh dunia masih terus membeli emas. “Bisakah saya membuat argument teknis kalau pasar dapat turun pekan ini? Ya, tapi emas saat ini berada dalam fase di mana grafik tidak berarti apa-apa. Semuanya bersifat fundamental, dan untuk saat ini, bank sentral di seluruh dunia terus membeli,” ujar dia.