3 Golongan Ini Terkejut, Amalnya Tidak Diterima di Yaumul Hisab Kiamat, Siapa Saja Mereka?

Banyak yang mengira tiap amal ibadah ini mesti diterima oleh Allah SWT. Sejatinya tidak demikian adanya mengingat berdasarkan hadis Rasulullah SAW ada golongan manusia yang ibadahnya tidak diterima oleh Allah SWT.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Apr 2024, 11:30 WIB
Ilustrasi KDRT | daerah.sindonews.com

Liputan6.com, Cilacap - Banyak yang mengira tiap amal ibadah ini mesti diterima oleh Allah SWT. Sejatinya tidak demikian adanya mengingat berdasarkan hadis Rasulullah SAW ada golongan manusia yang ibadahnya tidak diterima oleh Allah SWT.

Kelak di hari kiamat, mereka akan terkejut ketika di hari perhitungan amal (yaumul hisab), ternyata banyak  dari ibadah yang dilakukan di dunia ternyata ditolak oleh Allah SWT.

Di hari kiamat, tatkala manusia harus mempertanggung jawabkan seluruh amal perbuatannya tidak ada satupun yang bisa berbohong. Pasalnya tangan dan kakinya menjadi saksi di hari itu. Firman Allah:

اَلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلٰٓى اَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ اَيْدِيْهِمْ وَتَشْهَدُ اَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ

“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.”

 

Simak Video Pilihan Ini:


Ini Hadisnya

Bagaimana orangtua harus merespons saat anak berbuat salah? (Ilustrasi/iStockphoto)

Disarikandari laman arraihan.sch.id Rasulullah SAW menerangkan 3 Golongan manusia yang tidak akan diterima amal Ibadahnya. Baik itu ibadah sunah ataupun wajib. Jadi keseluruhan amal ibadahnya tidak diterima Allah SWT.

Golongan manusia ini sangat merugi. Pasalnya sudah capai melaksanakan ibadah, nyatanya tidak memberikan kebaikan kepadanya. Rasulullah SAW bersabda: 

ثَلَاثَةٌ لَا يَقْبَلُ اللّٰهُ مِنْهُمْ يَوْمَ القِيَامَةِ صَرْفاً وَلَا عَدْلاً : العَاقُ، وَالمَنَّانُ، والمُكذِّبُ بالقَدر(رواه الطبري)

“Tiga golongan yang Allah tidak terima amal ibadahnya, yang wajib dan yang sunnah: anak yang durhaka kepada orang tuanya, orang yang mengungkit ungkit pemberiannya dan orang yang mendustakan taqdir.”


Keterangan Hadis

Golongan yang pertama adalah durhaka kepada orang tua. Tindakan durhaka tidak hanya diukur dari tindakan fisik yang dilakukan oleh anak kepada orang tuanya. Akan tetapi setiap perilaku anak, baik ucapan maupun tindakan, yang melukai perasaan dan hati orang tuanya adalah termasuk bagian dari durhaka kepada orang tua. Beliau juga mengingatkan dengan mengutip ayat Al-Qur’an yang menyandingkan perintah bersikap baik kepada orang tua bersanding dengan perintah untuk menyembah Allah Swt.

وَاِذْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَ بَنِي اِسْرَائِيْلَ لَا تَعْبُدُوْنَ اِلَّا اللّهَ وَبِالوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا … (البقربة: ٨٣)

“Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji Bani Israil, ‘Janganlah kalian menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah klian kepada kedua orang tua …’.”

Golongan kedua adalah mannan, yaitu orang yang senantiasa mengungkit-ungkit kebaikan yang telah dilakukan. Beliau memberikan salah satu contoh yaitu sikap guru yang mengungkit-ungkit pendidikannya atas muridnya. 

Dan golongan yang ketiga adalah orang yang tidak terima dengan ketetapan Allah Swt. Sebagai seorang muslim sudah seharusnya mengimani bahwa Allah Swt. memiliki ketetapan-ketetapan untuk setiap mahluknya.

Akan tetapi tidak sedikit pula seorang muslim yang tidak menerima ketetapan Allah Swt. Ust. Mulyadi memberikan contoh terkait hal ini. Misalkan tatkala seseorang kehilangan anggota keluarganya yang disebabkan oleh kecelakaan, sakit atau lainnya, lantas ia menghujat Allah Swt. atas kehilangannya. Sikap seperti akan menyebabkan orang tersebut masuk ke dalam golongan yang ketiga ini. 

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya