Liputan6.com, Jakarta Tim peneliti Coinbase Institutional kembali membahas Bitcoin dan dampak dana yang diperdagangkan di bursa bitcoin (ETF), dalam Komentar Pasar Mingguan terbaru mereka.
"Dalam pandangan kami, peningkatan penerimaan Bitcoin sebagai bentuk 'emas digital' dapat memungkinkan permintaan dari sekelompok investor baru di rezim pasar ini,” kata ahli di Coinbase, dikutip dari News.Bitcoin, Rabu (10/4/2024).
Advertisement
"Oleh karena itu, menurut kami setelah penurunan harga kemungkinan akan terjadi pembelian yang lebih agresif dibandingkan siklus sebelumnya, bahkan ketika volatilitas masih terjadi selama penuruna harga,” unglapnya.
Selain itu, Coinbase mencatat bahwa akses Bitcoin yang lebih luas terhadap modal sebagai akibat dari peluncuran ETF bitcoin spot AS juga dapat berkontribusi terhadap berkurangnya volatilitas (dibandingkan dengan siklus sebelumnya).
Dampak dari ETF ini dan masuknya permintaan institusional yang lebih besar dapat dilihat pada minat terbuka terhadap Bitcoin berjangka, yang dapat digunakan sebagai instrumen lindung nilai.
Selain itu, Coinbase juga menyoroti bahwa open interest bitcoin berjangka CME sebesar USD 9,9 miliar telah melampaui bursa terpusat tunggal (CEX) dan menyumbang lebih dari sepertiga dari keseluruhan pasar berjangka Bitcoin (termasuk kontrak berjangka abadi dan tetap).
"Dalam pandangan kami, modal yang dibuka oleh ETF mungkin mewakili perubahan paling mendasar dalam struktur pasar antara siklus 2020-21 sebelumnya dan saat ini. Pembukaan modal ini, ditambah dengan halving Bitcoin yang akan datang (diperkirakan terjadi pada 20-21 April tergantung pada variasi dalam tingkat hash jaringan) dan katalis positif lainnya, membuat pandangan kami masih konstruktif sepanjang Q2," Coinbase merinci.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Harga Kripto Hari Ini 8 April 2024: Bitcoin Cs Menguat Terbatas
Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada Senin (8/4/2024). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali masih di zona hijau.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali menguat. Bitcoin naik 1,39 persen dalam 24 jam, tetapi masih melemah 2,19 persen sepekan.
Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 69.365 atau setara Rp 1,10 miliar (asumsi kurs Rp 15.887 per dolar AS).
Ethereum (ETH) turut menguat. ETH naik 1,48 persen sehari terakhir, tetapi masih merosot 6,20 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 54,1 juta per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) masih melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB turun 0,51 persen dan 4,17 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 9,25 juta per koin.
Kemudian kripto Cardano (ADA) masih berada di zona hijau. ADA menguat 0,69 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih lesu 9,51 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 9.314 per koin.
Adapun Solana (SOL) masih menguat. SOL naik tipis 0,88 persen dalam sehari, tetapi masih anjlok 9,97 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 2,84 juta per koin.
XRP terpantau masih berada di zona hijau. XRP naik 0,37 persen dalam 24 jam, tetapi masih melemah 5,56 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 9.407 per koin.
Advertisement
Kapitalisasi Pasar Kripto 8 April 2024
Koin Meme Dogecoin (DOGE) masih perkasa. Dalam satu hari terakhir DOGE terbang 7,90 persen, tetapi masih melemah 10,10 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 3.169 per token.
Harga kripto hari ini stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC) sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00
Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 2,59 triliun atau setara Rp 41.149 triliun.