Babe Cabita Meninggal karena Anemia Aplastik, Apa Itu? Berikut Penyebab dan Gejalanya

Anemia Aplastk merupakan salah satu kondisi penyakit langka dan serius. Berikut ini pengertian, penyebab, dan gejalanya.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 09 Apr 2024, 12:17 WIB
Anemia Aplastik

Liputan6.com, Bandung - Masyarakat Indonesia saat ini tengah kehilangan salah satu sosok komika ternama, Babe Cabita. Diketahui Babe Cabita meninggal dunia pada Selasa (9/4/2024) pagi di Rumah Sakit Mayapada, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Saat ini belum diketahui pasti penyebab sang komika meninggal dunia namun sebelumnya Babe Cabita sempat menceritakan salah satu penyakit langka yang diidapnya yang dikenal dengan sebutan Anemia Aplastik.

Babe Cabita pernah menceritakan bahwa ia sempat menjalani perawatan dan penanganan di rumah sakit selama beberapa minggu di akhir tahun 2023 lalu. Melalui sebuah wawancara Babe Cabita awalnya hanya mengira sakit yang ia rasakan hanya sakit biasa karena kelelahan.

Babe juga menyebutkan penyakit yang diidapnya berbeda dari pengidap anemia biasa karena tidak hanya kekurangan darah merah saja tetapi juga darah putih. ia juga menjelaskan bahwa tulang sumsumnya saat itu tidak bisa memproduksi darah.

“Jadi kan tulang sumsum itu fungsinya untuk memproduksi darah, nah tulang sumsum aku itu rusak jadinya nggak bisa menghasilkan darah,” kata Babe.

Awalnya Babe Cabita mengetahui penyakit langka tersebut setelah ia mengalami demam dan didiagnosa positif mengidap DBD. Namun dokter yang saat itu memeriksanya menaruh curiga karena Babe tidak hanya mengalami penurunan trombosit saja.

“Udah gitu, dokter udah curiga. Kalau DBD yang turun kan hanya trombosit, kalau aku semuanya turun. Leukosit darah putihnya sampai nol drop, HB-nya 6, terus trombosit 12 ribu,” kata Babe Cabita.


Lantas Apa Itu Anemia Aplastik?

Apa Itu Anemia Aplastik?

Mengutip dari Mayo Clinic Anemia Aplastik merupakan sebuah penyakit yang membuat pengidapnya mengalami kondisi tubuh yang berhenti memproduksi cukup sel darah baru. Kondisi ini membuat penderitanya mudah lelah dan rentan terhadap infeksi.

Seseorang yang mengidap Anemia Aplastik juga rentan mengalami pendarahan yang tidak terkontrol. Penyakit ini juga termasuk dalam penyakit langka dan serius yang bisa terjadi pada usia berapa pun.

Pengidap Anemia Aplastik bisa terjadi secara tiba-tiba atau bisa juga secara perlahan dan memburuk seiring berjalannya waktu. Melansir dari Siloam Hospital Anemia Aplastik adalah kondisi kurang darah karena sumsum tulang tidak mampu memproduksi sel darah baru yang cukup.

Seseorang yang mengidap anemia aplastik mungkin akan mengalami kesulitan dalam membedakan anemia aplastik dan anemia biasa. Penyakit ini juga termasuk dalam penyakit langka dan jarang ditemukan kasusnya.


Jenis dan Penyebab Anemia Aplastik

Anemia dapat disebabkan oleh kurangnya nutrisi yang diterima tubuh untuk memproduksi sel darah merah. (Foto: Pexels/Roger Brown)

Penyakit anemia aplastik terbagi dalam dua jenis yaitu inherited aplastic anemia dan acquired aplastic anemia. Diketahui inherited aplastic anemia merupakan jenis anemia aplastik yang diturunkan atau diakibatkan dari kerusakan gen.

Sementara acquired aplastic anemia adalah anemia aplastik yang didapatkan oleh seseorang semasa hidupnya dan biasanya jenis ini dialami oleh pasien yang menderita penyakit autoimun.

Kemudian penyebab dari anemia aplastik bisa disebabkan oleh dua kondisi yaitu karena keturunan atau karena gangguan kesehatan  selama masa hidup. Berikut ini beberapa gangguan kesehatan semasa hidup yang bisa menyebabkan anemia aplastik:

1. Penyakit autoimun bisa mengakibatkan sistem kekebalan tubuh penderitanya menyerang sel sehat termasuk sel yang ada pada sumsum tulang belakang.

2. Pernah menjalani perawatan kanker seperti perawatan radioterapi atau kemoterapi berisiko menyebabkan kerusakan sel sehat yang ada di dalam tubuh.

3. Penggunaan obat-obatan tertentu seperti beberapa jenis antibiotik dan obat rheumatoid arthritis bisa menjadi salah satu penyebab anemia aplastik.

4. Terinfeksi virus tertentu juga bisa jadi risiko penyebab terkena penyakit tersebut seperti virus HIV, hepatitis, cytomegalovirus, Epstein-Barr, dan lain sebagainya.

5. Terkena paparan bahan kimia berbahaya secara terus-menerus juga bisa berisiko jadi penyebab anemia aplastik terutama terpapar zat seperti pestisida, benzene, dan lain-lain.

6. Kehamilan juga bisa menjadi penyebab karena masa kehamilan berisiko menyebabkan sistem kekebalan tubuh sang ibu menyerang sel pada sumsum tulang.


Gejala Anemia Aplastik

Ilustrasi Mengalami Anemia Credit: pexels.com/Ron

Mengutip dari Mayo Clinic anemia aplastik terkadang tidak memiliki gejala namun jika terdapat gejala maka ada beberapa tanda atau gejala seperti berikut:

  • Kelelahan.
  • Sesak napas.
  • Detak jantung cepat atau tidak teratur.
  • Kulit pucat.
  • Infeksi yang sering atau berkepanjangan.
  • Memar yang tidak dapat dijelaskan atau mudah terjadi.
  • Mimisan dan gusi berdarah.
  • Pendarahan berkepanjangan akibat luka.
  • Ruam kulit.
  • Pusing.
  • Sakit kepala.
  • Demam.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya