Liputan6.com, Jakarta Surahman adalah pria asal Bekasi yang mengalami gangguan penglihatan akibat terkena serpihan sampah. Sehari-hari, warga Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantar Gebang ini mencari nafkah dari gunung sampah di sekitar tempat tinggalnya.
Pekerjaan memilah sampah telah digeluti sejak 10 tahun terakhir untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Sayangnya, saat bekerja memilah sampah, mata kanannya terkena serpihan limbah hingga penglihatannya terganggu.
Advertisement
Kondisi tempat pembuangan akhir yang penuh debu dan kotoran beterbangan turut memperparah dan merusak penglihatan mata kanannya.
Pria 37 tahun itu mengatakan, sudah hampir satu tahun tidak bisa melihat dengan jelas. Awalnya hanya terasa perih ketika bekerja, lama kelamaan tampak bola matanya terdapat titik berwarna putih.
Setelah merasakan perih di matanya, Surahman memeriksakan diri ke puskesmas terdekat. Menurut keterangan dokter, Surahman perlu tindakan lanjut untuk dioperasi.
Kabar mengenai Surahman terjaring dalam scanning media dan ditindaklanjuti oleh Kementerian Sosial melalui Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi. Kementerian Sosial mengunjungi rumah Surahman dan keluarganya untuk melakukan asesmen komprehensif. Kemensos pun memeriksakan Surahman ke Poli Mata RSUD Kota Bekasi.
“Setelah dilakukan pemeriksaan, Surahman didiagnosa leukoma pada kornea yang disebabkan oleh adanya infeksi akibat percikan limbah sampah dan tidak melakukan penanganan secara tepat,” ucap dokter spesialis mata Etika Widhiastuti mengutip laman Kemensos, Rabu (10/4/2024).
Operasi Sudah Tak Dapat Dilakukan
Menurut Etika, kini tidak ada tindakan operasi yang dapat dilakukan untuk Surahman. Pasalnya, jaringan parut sudah terbentuk.
Maka dari itu, untuk saat ini dokter memberikan obat tetes mata untuk mengurangi keluhan seperti mata terasa mengganjal dan kering, serta menyarankan Surahman untuk menjaga imunitas tubuhnya.
Advertisement
Dukungan Psikososial untuk Surahman
Dukungan psikososial juga diberikan agar Surahman tetap semangat, sementara bantuan ATENSI berupa kebutuhan dasar, nutrisi, dan kebersihan diri turut disediakan.
Pada 18 Maret 2024, Surahman menjalani operasi katarak setelah pemeriksaan di poli mata Kirana RSCM. Pada 30 Maret 2024, diberikan bantuan kewirausahaan dengan jualan martabak telur dan perlengkapan sekolah untuk anak pertama Surahman.
“Terima kasih kepada Kementerian Sosial karena sudah membantu kami untuk bangkit kembali berjuang dan semangat bagi saya dan keluarga untuk menghadapi situasi ini,” ucap Surahman.
Mengenal Leukoma
Leukoma adalah kekeruhan pada kornea, yang muncul karena cedera akibat proses traumatis, inflamasi, atau ulseratif.
Ketika bekas luka terjadi, kornea kehilangan transparansi dan kemampuan mentransmisikan cahaya.
Leukoma memengaruhi kualitas penglihatan tergantung pada lokasi leukoma di kornea dan ukurannya. Leukoma yang terletak di depan pupil dapat menyebabkan penurunan penglihatan (bahkan terkadang disabilitas netra).
Sementara, bintik putih yang terbentuk di pinggiran kornea tidak dapat memengaruhi penglihatan, mengutip Scopeheal.com.
Penyebab Leukoma
Leukoma dapat disebabkan berbagai hal seperti:
- Cedera kornea (luka, luka bakar)
- Operasi oftalmologi
- Keratitis
- Kekeruhan kornea bawaan
- Penyakit konjungtiva.
Penanganan Leukoma
Perawatan yang paling efektif untuk leukoma adalah operasi yang disebut keratoplasti. Operasi ini cukup rumit, di mana bagian kornea yang rusak akan diganti.
Pasien dapat menggunakan bahan donor atau transplantasi kornea tertentu. Operasi dilakukan rawat jalan, menggunakan anestesi lokal atau umum.
Keratografi merupakan metode pengobatan untuk memasukkan pigmen alami dengan jarum tato unik ke dalam kornea. Dalam kasus leukoma kornea, iris dan pupil dapat direkonstruksi secara kosmetik.
Dalam kasus strabismus lainnya, penyesuaian pupil atau pembedahan strabismus dapat dilakukan.
Advertisement