Bermasalah Saat Contraflow Tol, Kendaraan Diminta Setop di Kiri Jalan

Tips aman bagi para pemudik yang menggunakan lajur lawan arah alias contraflow, khususnya di Tol Trans Jawa pada masa angkutan Lebaran 2024.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 09 Apr 2024, 21:00 WIB
Contraflow diterapkan dari KM 36+800 sampai KM 70 di jalan tol Jakarta-Cikampek. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Hendro Sugiatno menyampaikan perlunya tips aman bagi para pemudik yang menggunakan lajur lawan arah alias contraflow, khususnya di Tol Trans Jawa pada masa angkutan Lebaran 2024.

Saran itu diberikan sehubungan dengan terjadinya kecelakaan adu banteng antara bus dan dua minibus di lajur contraflow Km 58 + 600 ruas Tol Jakarta-Cikampek pada Senin (8/4/2024) kemarin.

Adapun, kebijakan contraflow di ruas Tol Trans Jawa selama periode angkutan lebaran ini telah tercantum dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Kementerian Perhubungan, Korlantas Polri dan Kementerian PUPR.

Dengan tujuan, menciotakan kondisi lalu lintas yang lebih nyaman dan lancar bagi para pemudik yang mengarah dari barat (Jabodetabek) ke timur.

"Apabila pemudik berada di lajur contraflow pastikan kondisi kendaraan prima dan bahan bakar terisi penuh. Jika lajur contraflow lebih dari satu lajur, pastikan kendaraan tetap di lajur paling kiri kecuali pada saat akan mendahului," ujar Dirjen Hendro di Jakarta, Selasa (9/4/2024).

Kemudian, ia menambahkan bila terjadi kerusakan pada kendaraan maka dianjurkan untuk berhenti di lajur paling kiri dan segera menghubungi pusat pelayanan petugas untuk meminta bantuan.

"Selain itu, pastikan kecepatan kendaraan sesuai dengan yang telah ditentukan, jangan melebihi batas kecepatan karena akan sangat berbahaya," pintanya.

Hal lain yang wajib diperhatikan, pengemudi juga diminta menjaga jarak aman dengan kendaraan di depannya agar bisa mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi. Jangan terlalu dekat dan jangan terlalu jauh.

"Di samping dari aspek kendaraan, yang tidak kalah penting adalah kondisi dari pengemudi itu sendiri. Menggunakan lajur contraflow perlu persiapan seperti kondisi tubuh yang fit dan konsentrasi yang penuh," imbuh Hendro.

Sementara bagi pengemudi yang kondisi tubuhnya tidak fit atau merasa kelelahan, sebaiknya tidak memaksakan untuk menggunakan lajur contraflow. "Utamakan untuk beristirahat terlebih dahulu di rest area ataupun tempat istirahat di luar tol," pungkasnya.


Contraflow Adalah, Simak Pengertian dan Implementasinya Selama Mudik

PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) lakukan perpanjangan contraflow dari KM 47 s.d KM 65 arah Cikampek Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek pukul 09.05 WIB dan bukaan contraflow pada KM 55 ditutup atas diskresi dari pihak Kepolisian. (Dok. Jasa Marga)

Sebelumnya, contraflow adalah istilah yang sering digunakan dalam pengaturan lalu lintas di jalan tol saat terjadi peningkatan volume kendaraan, seperti saat mudik. Konsep ini bertujuan untuk mengoptimalkan kapasitas jalan tol dengan mengalihkan arus lalu lintas pada jalur yang berlawanan.

Pengertian contraflow adalah kebijakan pengalihan arus lalu lintas pada jalan tol dengan mengubah jalur yang semula hanya digunakan untuk arah tertentu menjadi jalur dua arah. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kepadatan kendaraan dan memperlancar pergerakan kendaraan selama masa mudik.

Implementasi contraflow dilakukan dengan menutup beberapa gerbang tol dan mengalihkan arus lalu lintas pada jalur yang biasanya hanya digunakan untuk arah berlawanan. Pihak otoritas jalan tol biasanya melakukan pengaturan ini dengan bantuan petugas lalu lintas dan rambu-rambu pengalihan arah.

Selama masa mudik, pengguna jalan harus memahami dan mengikuti petunjuk serta rambu-rambu yang diberikan oleh pihak otoritas jalan tol. Hal ini penting untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas dan mencegah terjadinya kecelakaan.

Keuntungan utama dari penggunaan contraflow adalah mengoptimalkan kapasitas jalan tol yang ada. Dengan mengalihkan arus lalu lintas pada jalur yang berlawanan, volume kendaraan yang dapat dilayani oleh jalan tol menjadi lebih banyak, sehingga dapat mengurangi kemacetan.

Namun, penggunaan contraflow juga memiliki beberapa risiko. Salah satunya adalah meningkatnya risiko kecelakaan karena adanya perubahan pola lalu lintas yang tidak biasa. Oleh karena itu, penting bagi pengguna jalan untuk tetap berhati-hati dan mematuhi aturan lalu lintas selama menghadapi kondisi contraflow.

Selain itu, pengguna jalan juga harus memperhatikan kecepatan kendaraan yang sesuai dengan kondisi jalan saat menghadapi contraflow. Mengurangi kecepatan dan menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan merupakan langkah penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan.

 


Peran Petugas Lalu Lintas

Kecelakaan yang terjadi di jalur lawan arus atau contraflow. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Peran petugas lalu lintas dalam pengaturan contraflow juga sangat penting. Mereka bertugas mengarahkan pengguna jalan dan memastikan kelancaran arus lalu lintas. Pengguna jalan diharapkan untuk mengikuti petunjuk dan instruksi yang diberikan oleh petugas lalu lintas demi keselamatan bersama.

Selama masa mudik, pengguna jalan juga disarankan untuk memperhatikan informasi terkini mengenai kondisi jalan tol dan pengaturan contraflow. Informasi ini biasanya dapat diperoleh melalui radio, aplikasi peta, atau sosial media resmi dari pihak otoritas jalan tol.

Dalam kesimpulan, pengertian contraflow adalah kebijakan pengalihan arus lalu lintas pada jalan tol dengan mengubah jalur yang semula hanya digunakan untuk arah tertentu menjadi jalur dua arah. Implementasi contraflow dilakukan selama masa mudik untuk mengoptimalkan kapasitas jalan tol dan memperlancar pergerakan kendaraan. Pengguna jalan harus mematuhi aturan lalu lintas dan mengikuti petunjuk dari petugas lalu lintas demi keselamatan bersama.

 

Infografis Deretan Ruas Jalan Tol Beri Diskon Tarif Saat Mudik Lebaran 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya