Liputan6.com, Jakarta - Bus menjadi salah satu pilihan transportasi andalan saat mudik Lebaran. Ragam cerita penumpangnya pun telah menghiasi unggahan di jagat maya, termasuk soal kode sopir yang dikatakan tahu ada pencopet di antara penumpang bus.
Konten ini jadi viral setelah seorang pengguna Instagram mengeluhkan perjalanan perdananya mudik menggunakan bus. Ia menulis, "Sumpah ini gue kesel banget first time naik bus pas pulkam, kok bisa nyalahin musik kenceng banget! Terus gue iseng cek di Google, agak ngeri juga ya."
Advertisement
Narasinya ini merujuk pada dugaan bahwa sopir bus sengaja menyetel musik dengan suara keras sehingga para penumpang tidak tertidur dan tetap bisa mengawasi barang bawaannya karena "ada copet di dalam bus." Konten itu akhirnya dibagikan ulang di akun menfess X, dulunya Twitter, dan mengundang reaksi warganet.
"Jadi katanya ini tuh isyarat kalau di bus itu lagi ada copetnya. supir bus berusaha bikin kodee-kode biar penumpangnya gak tidur kaya setel musik yang kenceng, bis dibuat oleng, atau klakson terus," bunyi cutian tersebut.
Siapa sangka, banyak warganet sepakat. Salah satunya menulis, "Itu kode, kenapa ga diteriakin karena belum ada bukti bener jadi atau engga nyopet. Kondektur sama supir biasanya dah tau ciri-ciri copetnya."
"Ini benar kalau bis nyalain musik kencang digunakan sebagai pertanda ada pencopet menyamar sebagai penumpang bus," timpal warganet lain. "Ini udah jadi rahasia umum gak sih? Gak cuma di bus, tapi angkot juga biasanya."
Disepakati Warganet
Ada juga pengguna yang berkomentar, "Kalo musik kenceng biasanya emang biar kedengeran seluruh kabin aja atau ya bisa jadi ada yang dicurigain di bus. Tapi yang lebih masuk akal biasanya kru bolak balik terus terusan biar si maling gak ada celah buat nyopet atau yang punya cctv ya tinggal pantengin aja cctv di kabin depan busnya."
"Pengalaman dari ibu, kalo supir bus beberapa kali tiba-tiba rem ngedadak itu buat gagalin copet. Soalnya dulu ibu hampir jadi korban dan supir beberapa kali rem ngedadak yang bikin ibu refleks pegang tas karena hampir jatoh dan pas pegang tas katanya tas ibu udah robek dikit gitu," sahut yang lain.
"Mungkin supirnya juga cari aman, dan sebisa mungkin ngebantu supaya kita terjaga gak tidur," menurut yang lain. "Supir bus juga takut kali ya sama komplotannya makanya dibuat kode-kode."
Tidak lupa, warganet saling mengingatkan untuk tetap hati-hati, terutama saat mudik. "Kita enggak pernah tau ya gimana-gimananya. Stay safe semua," kata seorang warganet.
Advertisement
Mudik 2024
Kanal Bisnis Liputan6.com melaporkan, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyampaikan sejumlah hal terkait kondisi arus mudik pada masa angkutan Lebaran 2024 di empat gerbang tol keluar Jakarta. Keempatnya adalah Cikampek Utama (Cikatama), Kalihurip Utama (Kalitama), Ciawi, dan Cikupa.
Pernyataan itu diberikan pasca-meninjau pelaksananan operasional arus mudik Lebaran 2024 di Gerbang Tol Cikampek Utama bersama Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Senin malam, 8 April 2024. "Ada perubahan dari tahun lalu," sebut Menhub.
"Tahun lalu, pemudik lebih suka siang hari, namun sekarang lebih suka malam, sehingga siangnya cenderung kosong. Nah, bagaimana kita memberi informasi dan edukasi pada masyarakat, ini jadi penting," ujar dia.
Ia pun menyampaikan belasungkawa atas kecelakaan yang terjadi di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek pada Senin pagi, 8 April 2024. Menurut dia, kejadian tersebut jadi pelajaran mahal dan evaluasi untuk pelaksanaan mudik ke depan, baik dari sisi kebijakan maupun sosialisasi pada masyarakat.
"Saya turut mengapreasiasi petugas lapangan yang bertugas siang dan malam, serta melakukan evaluasi secara berkala untuk memberi pelayanan yang terbaik bagi masyarakat," ungkapnya.
Jaga Kondisi Badan
Menhub berpesan pada para pemudik untuk menjaga kondisi badan tetap prima dan mempersiapkan diri dengan baik sebelum melakukan perjalanan mudik. "Jika memang kelelahan, harus beristirahat di rest area yang telah disediakan," sebutnya.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengatakan bahwa manajemen arus mudik di empat gerbang tol utama keluar Jakarta berjalan baik, mulai dari awal masuk di Km 50 hingga Km 414 Kalikangkung. "Terjadi peningkatan kecepatan untuk pencapaian mulai dari start sampai Jawa Tengah, yang biasanya delapan jam kalau ini jadi enam atau tujuh jam," tuturnya.
Kapolri memaparkan, puncak arus mudik pada masa Angleb 2024 terjadi pada H-4 lebaran, bergeser dari tahun lalu pada H-3 Lebaran, dengan tingkat kepadatan arus mudik yang turun dibanding tahun lalu.
Demi menjaga keselamatan perjalanan pada transportasi umum, pihaknya mengaku telah mempersiapkan pelayanan tes urine hingga tes kesehatan bagi pengemudi bus. "Kami menghimbau pengemudi tidak memaksakan diri ketika kelelahan karena akan berdampak fatal jika dipaksakan," pungkasnya.
Advertisement