12 Korban Tewas Kecelakaan di KM 58 Disebut Alami Luka Bakar 90 sampai 100 Persen

12 korban tewas di kecelakaan beruntun di Tol Jakarta-Cikampek (Japek) KM 58+600, Karawang, Jawa Barat, disebutkan alami luka bakar 90 hingga 100 persen.

oleh Putu Merta Surya PutraTim News diperbarui 10 Apr 2024, 02:11 WIB
Tabrakan Beruntun di Tol Jakarta-Cikampek KM 58. (Twitter/X)  

Liputan6.com, Jakarta 12 korban tewas di kecelakaan beruntun di Tol Jakarta-Cikampek (Japek) KM 58+600, Karawang, Jawa Barat, disebutkan alami luka bakar 90 hingga 100 persen.

"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyana, Selasa (9/4/2024).

Selain kondisi luka bakar, dia juga menyampaikan kondisi dua jasad yang sudah tidak dikenali. Lantaran, kondisi fisiknya yang sudah berubah bentuk akibat benturan saat kecelakaan KM 58.

"Memang 1 sampai 2 yang masih bisa dikenali namun akibat ada benturan, wajah sudah berubah bentuk," ungkap Nariyana.

Oleh sebab itu, Nariyana mengaku saat ini pihaknya harus melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap para jenazah. Dengan melibatkan tahapan autopsi postmortem dan antemortem pada jenazah.

Dengan memanfaatkan barang-barang dari korban yang berhasil diamankan petugas sebanyak dua kantong jenazah yang telah dikumpulkan.

"Kita lakukan identifikasi barang bawaan itu dan itu sangat menunjang informasi. Kami dapatkan pakaian seragam dari suatu pesantren, ada suatu identitas tertulis dengan nama mereka, banyak barang yang sangat membantu," imbuhnya.

Selain itu, Nariyana juga melakukan pemeriksaan melalui DNA yang diambil dari keluarga korban. Guna memastikan identitas dari 12 jasad yang telah berhasil dievakuasi demi kepastian proses penyelidikan.

"Daripada jenazah, kita ambil sampling dari berbagai organ, bisa tulang, bisa gigi, dan kita sudah kirim ke lab DNA Pusdokkes Polri dan sudah dilakukan pemeriksaan langsung atensi dari Bapak Kapolri, dalam waktu cepat 3 hari keluar hasil," tutur dia.

"Harapan kita data antemortem keluarga korban dengan korban akan matching atau sama DNA. Itulah DNA untuk diagnosis untuk identifikasi primer pasti," lanjutnya.

 


Sopir Bus Primajasa Terlibat Kecelakaan di KM 58 Tol Cikampek Diizinkan Pulang

Sopir bus Primajasa yang terlibat kecelakaan beruntun di Tol Jakarta-Cikampek (Japek) KM 58+600, Karawang, Jawa Barat diizinkan pulang setelah diperiksa sebagai saksi terkait insiden tersebut.

Kecelakaan maut yang terjadi di KM 58 Tol Cikampek pada Senin (8/4/2024) kemarin itu melibatkan tiga kendaraan yaitu mobil Daihatsu Gran Max, Daihatsu Terios, dan Bus Primajasa. Heri adalah sopir dari Bus Primajasa.

Kasi Humas Polres Karawang, Ipda Kusmayadi mengungkapkan alasan Heri diperbolehkan pulang karena statusnya hanya sebagai saksi.

"Izin menjelaskan bukan dipulangkan tapi memang sudah pulang tepatnya karna tidak dilakukan penahanan kemarin juga melainkan hanya dimintai keterangan sebagai saksi," ucap dia saat dihubungi Selasa (9/4/2024).

 

 


Kronologi Kecelakaan Versi Sopir Bus Primajasa

Sebelumnya, Heri, sopir Bus Primajasa yang terlibat dalam kecelakaan beruntun itu menceritakan detik-detik peristiwa yang merenggut belasan korban jiwa. Heri mengaku sempat menghindari kendaraan Gran Max yang secara tiba-tiba ada di depannya.

"Saya coba menghindari ke kiri. Lalu di belakang seperti ada kendaraan lain juga dan menabrak bagian kiri," kata Heri di Karawang dilansir dari Antara, Senin (8/4/2024).

Heri mengungkapkan bahwa kecelakaan itu bermula ketika ia mengendarai bus Primajasa dari arah Bandung menuju Jakarta.

Saat itu, jalur dari arah Cikampek menuju arah Jakarta tengah dilakukan contraflow. Ada dua lajur yang digunakan pemudik dari arah Jakarta menuju Cikampek di jalur contraflow.

Sesampainya di KM 58, Heri kaget karena secara tiba-tiba ada kendaraan Gran Max di jalur contraflow berada di depannya, hingga menabrak bagian depan bus.

Ketika itu, Heri langsung menghindar ke arah kiri dan menabrak kendaraan lainnya, sehingga bus mengalami kerusakan bagian depan mobil dan juga bodi kiri mobil.

"Saya coba menghindari ke kiri, Lalu di bagian belakang seperti ada kendaraan lain juga dan menabrak bagian kiri," ucap Heri.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam/Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya