Memahami Hadis Kebanyakan Penghuni Neraka Kaum Wanita, Apa Maksudnya?

Padahal Islam menempatkan posisi kaum wanita di tempat yang mulia. Demikian halnya, surga juga berada di telapak kaki ibu yang notabene ialah seorang wanita

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Apr 2024, 08:30 WIB
Tahukah Anda, beberapa tempat di dunia ternyata dipercaya sebagai gerbang neraka. Di mana saja?

Liputan6.com, Cilacap - Terdapat hadis Rasulullah SAW yang terbilang cukup populer di kalangan umat Islam yakni perihal kebanyakan penghuni neraka ialah kaum wanita.

Hadis ini tergolong hadis shahih. Adapun redaksi hadis tersebut adalah sebagai berikut,

وَقمْتُ عَلَى بَابِ النَّارِ، فَإِذَا عَامَّةُ مَنْ دَخَلَهَا النِّسَاءُ

Artinya: “Saya (Rasulullah Saw) berdiri di depan pintu neraka. Kebanyakan orang yang masuk neraka adalah perempuan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Padahal Islam menempatkan posisi kaum wanita di tempat yang mulia. Demikian halnya, surga juga berada di telapak kaki ibu yang notabene ialah seorang wanita. Namun mengapa justru banyak wanita yang ditempatkan di neraka?

Lantas apa maksud hadis tersebut? Berikut ini pandangan dari Majelis Tarjih Muhammadiyah.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Hadis-hadis Lain yang Menerangkan Kebanyakan Penghuni Neraka Ialah Wanita

Ilustrasi neraka (Pixabay)

Menuki muhammadiya.or.id, ada beberapa hadis selain yang telah disebutkan dimuka yang membahas tentang kebanyakan penghuni neraka ialah wanita.

Hadis tersebut berbunyi: “… Aku diperlihatkan di surga. Aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum fakir. Lalu aku diperlihatkan neraka. Aku melihat kebanyakan penghuninya adalah para perempuan” [HR. al-Bukhari dan Muslim]. 

Selain itu hadis lainnya: “… Dan aku diperlihatkan neraka. Saya tidak pernah melihat pemandangan seperti yang kusaksikan hari ini. Dan saya melihat kebanyakan penghuninya adalah para perempuan. Mereka bertanya, mengapa wahai Rasulallah? Beliau bersabda, dikarenakan kekufuran mereka. Lalu ada yang berkata, apakah mereka kufur kepada Allah? Beliau menjawab, kufur terhadap pasangannya dan kebaikan-kebaikan pasangannya itu. Jika engkau berbuat baik kepada salah seorang perempuan sepanjang tahun, kemudian dia melihatmu melakukan (sedikit) kejelekan, maka dia akan mengatakan, saya tidak melihat sedikit pun kebaikan darimu” [HR. al-Bukhari dan Muslim].


Pandangan Majelis Tarjih Muhammadiyah

Logo Muhammadiyah (sumber: muhammadiyah.or.id)

Masih menukil muhammadiyah.or.id, penting untuk dicatat bahwa, menurut Tim Fatwa Majelis Tarjih, interpretasi terhadap hadis-hadis tersebut harus memperhatikan bahwa masuknya seseorang ke dalam neraka tidak berkaitan dengan jenis kelaminnya, melainkan disebabkan oleh perbuatan buruk yang dilakukan. Hal ini perlu dipahami dengan jelas agar tidak terjadi pemahaman keliru bahwa ajaran Islam merendahkan perempuan.

Balasan surga atau neraka di akhirat nantinya tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin, melainkan oleh amal perbuatan manusia. Oleh karena itu, dalam memahami ajaran Islam, penting untuk menilai perbuatan dan karakter individu tanpa memandang gender. Dengan demikian, pandangan bahwa perempuan lebih banyak menjadi penghuni neraka dapat dipahami sebagai hasil dari perbuatan buruk yang dilakukan oleh individu, tanpa merendahkan hak dan nilai perempuan dalam agama Islam.

Perlu dicermati bahwa balasan surga maupun neraka di akhirat kelak selalu berkaitan dengan amal perbuatan manusia. Dalam Al-Qur’an, secara tegas disebutkan dalam Surah An-Nisa (4:124) bahwa baik laki-laki maupun perempuan yang mengerjakan amal-amal saleh dan beriman akan masuk surga tanpa dianiaya sedikit pun.”Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun” (QS. An-Nisa [4]: 124).

Ayat lainnya dalam Surah An-Nahl (16:97) juga menegaskan bahwa orang yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan, akan diberikan kehidupan yang baik dan balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan. “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (QS. An-Nahl [16]: 97).

Lebih lanjut, Surah Al-Zalzalah (99:8) menegaskan bahwa setiap perbuatan kejahatan, sekecil apapun, akan mendapatkan balasan yang setimpal. “Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula” (QS. Al-Zalzalah [99]: 8).

Dalam memahami hadis-hadis tentang siapa yang masuk surga atau neraka, perlu diingat bahwa konteks ayat-ayat di atas harus menjadi landasan. Jelaslah bahwa penyebab banyaknya perempuan masuk neraka adalah akibat perbuatan buruk mereka, bukan semata-mata karena jenis kelamin.

Penjelasan hadis tentang perempuan yang masuk neraka karena mengkufuri kebaikan suami perlu dipahami dalam konteks budaya Jahiliyyah yang ingin dihilangkan oleh Rasulullah SAW. Islam tidak hanya membebaskan perempuan dari kebiasaan penguburan bayi perempuan hidup-hidup, tetapi juga dari kebiasaan melaknat suami yang dapat menceburkan ke neraka.

Penulis : Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya