Liputan6.com, Jakarta - PT Ciputra Development Tbk (CTRA) mengumumkan laporan keuangan tahun 2023. Ciputra Development mencatat pertumbuhan pendapatan tetapi laba turun tipis.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (11/4/2024), PT Ciputra Development Tbk meraup penjualan dan pendapatan usaha Rp 9,24 triliun pada 2023. Penjualan dan pendapatan itu naik tipis 1,29 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 9,12 triliun.
Advertisement
Beban pokok penjualan dan beban langsung bertambah 2,7 persen menjadi Rp 4,68 triliun dari periode saham tahun sebelumnya Rp 4,55 triliun. Dengan demikian, laba kotor Perseroan turun tipis 0,18 persen menjadi Rp 4,55 triliun pada 2023. Pada periode sama tahun sebelumnya Rp 4,56 triliun.
PT Ciputra Development Tbk mencatat beban umum dan administrasi naik 9,57 persen menjadi Rp 1,37 triliun pada 2023 dari periode 2022 sebesar Rp 1,25 triliun. Beban penjualan bertambah 1,69 persen dari Rp 383,16 miliar pada 2022 menjadi Rp 389,66 miliar pada 2023. Penghasilan lain-lain naik menjadi Rp 159,99 miliar pada 2023 dari 2022 sebesar Rp 135,89 miliar.
Dengan demikian, laba usaha Perseroan turun 3,63 persen menjadi Rp 2,95 triliun pada 2023 dibandingkan tahun sebelumnya Rp 3,06 triliun.
PT Ciputra Development Tbk membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melemah tipis 0,87 persen menjadi Rp 1,84 triliun pada 2023. Pada periode sama tahun sebelumnya, laba Perseroan tercatat Rp 1,86 triliun. Sementara itu, laba tahun berjalan turun 4,64 persen menajdi Rp 1,90 triliun pada 2023 dari 2022 sebesar Rp 2 triliun.
Dengan demikian, laba per saham dasar tercatat Rp 100 pada 2023. Ekuitas Perseroan naik 7,6 persen menjadi Rp 22,62 triliun pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 21,01 triliun. Liabilitas naik 2,24 persen menjadi Rp 21,49 triliun pada 2023 dari periode 2022 sebesar Rp 21,01 triliun. Aset Perseroan menguat 4,9 persen menjadi Rp 44,11 triliun pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 42,03 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 10,6 triliun pada 2024.
Pada penutupan perdagangan Jumat, 5 April 2024, harga saham PT Ciputra Development Tbk melemah 4,69 persen menjadi Rp 1.220 per saham. Harga saham CTRA dibuka stagnan di posisi Rp 1.280 per saham.
Prapenjualan Ciputra Development Tembus Rp 10,2 Triliun Sepanjang 2023
Sebelumnya diberitakan, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) berhasil mencetak rekor sepanjang masa dengan mencatatkan prapenjualan atau marketing sales tertinggi senilai Rp 10,2 triliun sepanjang 2023.
Investor Relations Ciputra Development Aditya Ciputra Sastrawinata menuturkan, raihan tersebut tumbuh sebesar 24% secara year on year (YoY) dan mencapai 105% dari target prapenjualan, yaitu sebesar Rp 9,8 triliun.
"Pencapaian ini terutama didorong oleh kesuksesan peluncuran portofolio kami yang terdiversifikasi, termasuk proyek perumahan dan komersial utama di lokasi-lokasi strategis di seluruh negeri,” ujar dia dalam keterangan resminya, Senin (15/1/2024).
Ia melanjutkan, perusahaan terus memanfaatkan ekuitas merek Ciputra untuk memperkuat posisi pasar, mendorong pertumbuhan, dan menarik peluang kemitraan.
Sepanjang kuartal IV 2023, Ciputra pun semakin memperluas portofolionya dengan meluncurkan dua proyek baru dan satu cluster baru pada proyek eksisting yang menyumbang prapenjualan sebesar Rp1,5 triliun dengan take-up rate 67% dari 1.241 unit.
"Program insentif PPN yang kembali dilaksanakan terhitung sejak November 2023, semakin menunjang pertumbuhan dengan menyumbangkan marketing sales sebesar Rp769 miliar,” kata dia.
Selain itu, ia menuturkan, suku bunga hipotek tetap menguntungkan secara konsisten sepanjang 2023 dan hipotek (kredit pemilikan rumah/KPR) terus berlanjut menjadi metode pembayaran utama bagi pelanggan. Kontribusi dari KPR mewakili 63% dari total penjualan pemasaran.
Tak hanya itu, segmen residensial tapak terus memberikan kontribusi signifikan terhadap prapenjualan Ciputra dengan kontribusi sebesar 80% dan pertumbuhan yang solid sebesar 26% year-on-year.
Advertisement
Peluncuran Proyek
Pertumbuhan ini didorong oleh keberhasilan peluncuran tiga proyek perumahan baru serta cluster baru di kota-kota mandiri yang sudah ada, semakin menguatkan Ciputra pada segmen residensial tapak.
Sedangkan, segmen ruko menjadi penyumbang terbesar kedua bagi prapenjualan sebesar 17%, menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 27% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya
"Kesuksesan tersebut didorong oleh peluncuran strategis La Vallée di CitraGarden Serpong, One Arcade di CitraLand Surabaya, C-Walk di CitraLand City Losari Makassar, dan The Garden di CitraGarden City Jakarta. Meskipun terdapat tantangan dalam pasar high rise, segmen perkantoran telah menunjukkan pertumbuhan sebesar 94% YoY yang sebagian besar terjadi dari Ciputra World Surabaya dan Ciputra World 2 Jakarta, sedangkan segmen apartemen mengalami penurunan sebesar 36% dibandingkan tahun lalu,” ujar dia.
Ciputra Development Optimistis Prospek Bisnis Properti pada Tahun Pemilu
Sebelumnya diberitakan, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) mencermati bisnis properti tak akan terganggu meski ada momentum tahun pemilu 2024.
Direktur Ciputra Development Harun Hajadi menuturkan, tahun pemilu tidak ada gangguan pada pasar yang signifikan yang mengganggu perkembangan bisnis properti CTRA.
"Kecuali jika rusuh, pandemi atau lainnya yang membuat rasa aman berkurang. Property adalah big ticket items, jadi rasa aman sangat menjadi faktor," kata Harun kepada Liputan6.com, ditulis Selasa (26/12/2023).
Sementara itu, dengan adanya stimulus yang diberikan pemerintah berupa insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk hunian hingga harga Rp 5 miliar akan membantu penjualan CTRA. Alhasil, pembeli rumah di bawah Rp 5 miliar tak perlu membayar PPN.
"PPN DTP tentu membantu penjualan, terutama untuk penjualan stok dan unit-unit yang diserah terimakan dalam batas waktu yang ditentukan oleh PMK nya," kata dia.
Hingga kini, ia melanjutkan, CTRA telah memiliki sejumlah proyek besar yang terletak di Jabodetabek, Surabaya, Medan, dan Makassad. Akan tetapi di masing-masing kota terdapat lebih dari satu proyek.
Advertisement
Proyek Perseroan
Misalnya di Jabodetabek ada CitraRaya Tangerang, CitraGarden Jakarta, CitraGran Cibubur, CitraLand Cibubur, CitraIndah City Jonggol, CitraGarden Serpong, CitraCity Sentul. Kemudian, di Surabaya ada CitraLand Surabaya, CitraLand Kedamean, CitraGarden Sidoarjo, CitraHarmoni Sidoarjo dan lainnya.
Melihat banyaknya proyek yang dikerjakan, Ciputra Development pun optimistis raihan prapenjualan hingga akhir 2023 bisa melebihi target. Sebagaimana diketahui, CTRA menargetkan prapenjualan sekitar Rp 9,8 triliun hingga akhir 2023
"Nanti setelah Desember sekalian ya, yang pasti target CTRA terlewatkan," kata dia.
Sayangnya, ia belum bisa membeberkan target-target yang akan dikejar pada 2024. Ini mengingat, target tersebut baru akan disahkan pada Maret tahun depan.
Ciputra Development berhasil membukukan pendapatan neto sebesar Rp 6,58 triliun hingga kuartal III 2023. Pada periode tersebut, CTRA mencetak laba bersih sebesar Rp 1,18 triliun.