Medco Energi Internasional Raup Pendapatan USD 2,24 Miliar pada 2023

PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) meraih penurunan pendapatan dan laba pada 2023 yang dipengaruhi harga komoditas.

oleh Agustina Melani diperbarui 11 Apr 2024, 16:12 WIB
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) membukukan penurunan pendapatan dan laba pada 2023. (Foto: Freepik/mindandi)

Liputan6.com, Jakarta - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) membukukan penurunan pendapatan dan laba pada 2023.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (11/4/2024), PT Medco Energi Internasional Tbk meraih pendapatan USD 2,24 miliar pada 2023. Pendapatan turun 2,7 persen dari periode 2022 sebesar USD 2,31 juta.

Beban pokok pendapatan dan biaya langsung lainnya naik 14,02 persen dari USD 1,06 miliar pada 2022 menjadi USD 1,21 miliar pada 2023. Dengan demikian, laba kotor susut 17,04 persen menjadi USD 1,03 miliar pada 2023 dari 2022 sebesar USD 1,24 miliar.

Perseroan mencatat laba sebelum pajak penghasilan dari operasi yang dilanjutkan turun 30,42 persen menjadi USD 727,85 juta pada 2023 dibandingkan 2022 sebesar USD 1,04 miliar. EBITDA Perseroan turun menjadi USD 1,25 miliar pada 2023 dari 2022 sebesar USD 1,59 miliar.

PT Medco Energi Internasional Tbk meraih laba tahun berjalan USD 345,76 juta pada 2023, turun 37,29 persen dari 2022 sebesar USD 551,41 juta.  

Dalam paparan Medco, laba bersih dan earning before interest, tax, depreciation and amortization (EBITDA) lebih rendah pada 2023 dibandingkan 2022 dipengaruhi harga komoditas. Selain itu, kontribusi laba bersih Amman Mineral Internasional (AMMN) lebih rendah seiring curah hujan yang tinggi dan keterlambatan izin ekspor.

Dengan demikian, laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk USD 0,01321 pada 2023 dari posisi 2022 sebesar USD 0,02123.

Ekuitas Perseroan naik 16,02 persen menjadi USD 2,02 miliar pada 2023. Pada periode sama tahun sebelumnya, ekuitas Perseroan tercatat USD 1,74 miliar. Liabilitas Perseroan naik 99,8 persen menjadi USD 5,44 miliar pada 2023 dari 2022 sebesar USD 5,18 miliar.

 

 


Aset Perseroan

Ilustrasi laporan keuangan (Foto by AI)

Aset Perseroan tercatat USD 7,46 miliar pada 2023, naik 7,73 persen dari periode sama tahun sebelumnya sebesar USD 6,93 miliar. Perseroan kantongi kas dan setara kas USD 353,94 juta pada 2023.

Adapun pada 2024, Perseroan siapkan belanja modal minyak dan gas 2024 sebesar USD 350 juta dengan fokus untuk pengembangan Natuna, Corridor dan pengeboran OMAN 60.  Untuk kontrak produksi Corridor 2024 sekitar 700 bbtud dengan 83 persen penjualan ke pasar domestik dan 17 persen untuk ekspor. Sementara itu, kontrak produksi Natuna sekitar 200 bbtud, dan 100 persen untuk diekspor.

Sedangkan belanja modal Medco Power sebesar USD 80 juta untuk fasilitas pengembangan panas bumi Ijen dan PLTS Bali.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 5 April 2024, harga saham MEDC stagnan di posisi Rp 1.560 per saham. Harga saham MEDC naik 10 poin ke posisi Rp 1.570 per saham. Harga saham MEDC berada di level tertinggi Rp 1.590 dan terendah Rp 1.550 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.745 kali dengan volume perdagangan 488.382 saham. Nilai transaksi Rp 76,6 miliar.


Tawarkan Obligasi Rp 1,5 Triliun

PT Medco Energi Internasional Tbk

Sebelumnya diberitakan, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) akan menerbitkan dan menawarkan obligasi berkelanjutan tahap II Tahun 2024 senilai Rp 1,5 triliun. Obligasi tersebut bagian dari obligasi berkelanjutan V dengan target dana yang dihimpun Rp 5 triliun.

Obligasi berkelanjutan V Medco Energi Internasional tahap II tahun 2024 itu terdiri dari tiga seri antara lain obligasi seri A, seri B, dan seri C masing-masing ditawarkan sebesar 100 persen dari jumlah pokok obligasi. Berikut seri obligasi tersebut:

-Obligasi seri A yang ditawarkan Rp 208,85 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,35 persen.Jangka waktu obligasi seri A tiga tahun terhitung sejak tanggal emisi. Pembayaran obligasi dilakukan secara penuh pada tanggal pelunasan pokok obligasi.

-Obligasi seri B yang ditawarkan sebesar Rp 427,95 miliar dengan tingkat bunga tetap 7,9 persen per tahun. Jangka waktu obligasi seri B adalah lima tahun terhitung sejak tanggal emisi. Pembayaran obligasi dilakukan secara penuh atau bullet payment pada tanggal pelunasan pokok obligasi.

-Obligasi seri C yang ditawarkan sebesar Rp 863,19 miliar dengan tingkat bunga tetap 8,5 persen per tahun. Jangka waktu obligasi seri C adalah tujuh tahun terhitung sejak tanggal emisi. Pembayaran obligasi dilakukan secara penuh atau bullet payment pada tanggal pelunasan pokok obligasi.

Obligasi Medco Energi Internasional ini diterbitkan tanpa warkat kecuali sertifikat jumbo yang diterbitkan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).  

Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan sejak tanggal emisi sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi. Pembayaran bunga obligasi pertama masing-masing seri akan dilakukan pada 7 Mei 2024.

Sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi dan tanggal pelunasan pokok obligasi masing-masing seri adalah pada 7 Februari 2027 untuk seri A. Selanjutnya 7 Februari 2029 untuk seri B, dan 7 Februari 2031 untuk seri C.

 


Dana Hasil Penawaran Obligasi

Medco Power Solar Sumbawa dan Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) sedang mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya PV skala captive terbesar (26 MWp) di Indonesia untuk operasi penambangan. Terletak di Pertambangan Kelas Dunia Batu Hijau, tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia

PT Medco Energi Internasional Tbk akan memakai dana hasil penawaran obligasi ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi antara lain untuk:

a.Melunasi jumlah terutang atas obligasi Perseroan yang akan jatuh tempo pada 2024 yakni:

-Obligasi berkelanjutan II Medco Energi Internasional Tahap IV Tahun 2017 seri C sebesar Rp 7 miliar.

-Obligasi berkelanjutan IV Medco Energi Internasional Tahap I Tahun 2021 seri A sebesar Rp 400 miliar.

-Obligasi berkelanjutan IV Medco Energi Internasional Tahap II Tahun 2021 seri A sebesar Rp 941,80 miliar.

b.Melakukan pembelian surat utang USD dari pemegang surat utang melalui pasar sekunder yang diterbitkan oleh entias anak Perseroan, Medco Platinum Road Pte Ltd sebagai tujuan pelunasan sebagian. Nilai surat utang USD pada saat informasi tambahan diterbitkan sebesar USD 33,29 juta. Nilai surat utang USD yang akan dilunasi sebagian maksinal USD 10,10 juta atau ekuivalen Rp 151,50 miliar dengan asums dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.000.

 


Jadwal Penawaran

Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Adapun surat utang tersebut telah mendapatkan peringkat dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) idAA-. Penawaran obligasi ini dijamin secara kesanggupan penuh atau full commitment. Adapun yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi dan penjamin emisi obligasi antara lain PT BRI Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Mandiri Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. Yang bertindak sebagai wali amanat yakni PT Bank Mega Tbk.

Adapun obligasi tersebut tidak dijamin dengan jaminan khusus, tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaan Perseroan baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari sesuai dengan ketentuan dalam pasal 1131 dan 1132 kitab undang-undang hukum perdata.

Berikut jadwal penawaran obligasi:

Tanggal efektif pada 27 Juni 2023

Masa penawaran umum pada 1-2 Februari 2024

Tanggal penjatahan pada 5 Februari 2024

Tanggal pengembalian uang pemesanan pada 7 Februari 2024

Tanggal distribusi obligasi secara elektronik atau tanggal emisi pada 7 Februari 2024

Tanggal pencatatan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12 Februari 2024

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya