Liputan6.com, Jakarta Kripto milik telegram, TON Coin berhasil menjadi kripto terbesar ke-9 di dunia, menyusul token Cardano (ADA Coin), yang kini berada di posisi ke-10. Lantas apa penyebab peningkatan posisi kripto TON Coin?
Dilansir dari Cointelegraph, Kamis (11/4/2024), hal ini menyusul kenaikan harga harian sebesar 13%, TON naik menjadi USD 6,65 atau setara Rp 105.391 (asumsi kurs Rp 15.853 per dolar AS) pada Rabu, 10 April 2024.
Advertisement
Kapitalisasi Pasar TON
Kenaikan harga ini mendorong kapitalisasi pasar TON Coin menjadi USD 23 miliar atau setara Rp 364,5 triliun, melampaui kapitalisasi pasar ADA sebesar USD 22 miliar atau setara Rp 348,6 triliun, menurut data CoinMarketCap.
Reli ini terjadi sehari setelah pengembang TON Society menyisihkan USD 5 juta dalam bentuk Toncoin untuk memberi insentif kepada pengguna agar memverifikasi identitas mereka menggunakan teknologi pemindaian telapak tangan.
Proyek ini bertujuan untuk memungkinkan verifikasi identitas digital bagi pengguna Telegram selama lima tahun ke depan dan akan mendistribusikan 1 juta TON kepada pengguna yang berpartisipasi dalam program bukti identitas.
ADA
Meningkatnya minat terhadap TON juga membantunya mengungguli ADA. Harga TON telah melonjak lebih dari 135% selama sebulan terakhir, sementara harga ADA turun 15%.
Berbeda dengan Toncoin, ADA melihat sedikit minat tahun ini, karena perhatian investor terfokus pada ETF Bitcoin Spot di Amerika Serikat dan peningkatan blockchain besar lainnya, seperti peningkatan Dencun Ethereum.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement