Sholat Hajat di Bulan Syawal: Tata Cara, Doa, dan Waktu Terbaik Menjalankannya

Panduan sholat sunnah hajat yang benar, lengkap dengan tata cara, doa serta waktu terbaik untuk melaksanakannya.

oleh Putry Damayanty diperbarui 12 Apr 2024, 07:30 WIB
Ilustrasi Panduan Sholat Hajat Credit: shutterstock.com

Liputan6.com, Jakarta - Menunaikan sholat lima waktu sehari semalam merupakan kewajiban bagi setiap muslim, mulai dari sholat subuh hingga sholat isya di malam hari.

Tak hanya sholat fardhu, umat muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sholat sunnah. Sehingga dapat menjadi tambahan pahala dan penyempurna sholat wajib.

Di antara sholat sunnah yang dapat dikerjakan adalah sholat hajat. Sholat ini ditujukan ketika kita meminta suatu keinginan atau hajat agar dikabulkan oleh Allah SWT.

Sholat hajat merupakan sholat sunnah yang terikat waktu. Sholat ini bisa dilakukan kapanpun, termasuk di bulan Syawal, asalkan tidak dilakukan di waktu-waktu dilarang sholat.

Bebagai hajat yang dimaksud baik itu berupa keinginan yang berkaitan dengan rezeki, jodoh, ataupun perlindungan dari perkara-perkara yang bersifat mudharat.

Meminta sesuatu kepada Allah sangat dianjurkan asalkan keinginan tersebut diminta dengan cara yang sesuai syariat seperti melalui sholat hajat.

Berikut adalah panduan sholat hajat lengkap dengan bacaan doanya, dirangkum dari berbagai sumber. 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Waktu dan Jumlah Rakaat

Ilustrasi Berdoa Credit: shutterstock.com

Sholat hajat hendaknya dilakukan sebanyak 2 hingga 12 rakaat. Setiap 2 rakaat harus disertai dengan salam.

Pengerjaannya bisa dilakukan kapan saja, kecuali di waktu-waktu yang dilarang melakukan ibadah sholat. Waktu yang dimaksud adalah:

1) Sholat subuh hingga matahari terbit

2) Selepas waktu ashar hingga matahari terbenam

Waktu terbaik untuk melakukan sholat hajat adalah malam hari, terutama di sepertiga bagian terakhir malam.


Tata Cara Sholat Hajat

Ilustrasi sholat di rumah. Photo by Michael Burrows:

1. Membaca niat

اُصَلِّى سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

Artinya: “Aku berniat sholat hajat sunnah hajat dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

2. Membaca doa Iftitah dan Surat Al-fatihah

3. Membaca surat pendek

4. Ruku dengan tuma’ninah

5. I’tidal dengan tuma’ninah

6. Sujud dengan bacaan tuma’ninah

7. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah

8. Sujud kedua dengan tuma’ninah

9. Mengerjakan rakaat kedua seperti rakaat pertama dengan membaca ayat kursi sebagai pengganti surat pendek

10. Salam

11. Setelah selesai mengerjakan sholat hajat, dianjurkan untuk membaca sholawat nabi

12. Selanjutnya, membaca doa wirid atau doa khusus setelah sholat hajat

13. Terakhir, memanjatkan doa kepada Allah sesuai keinginan atau hajat pribadi. 


Doa Setelah Sholat Hajat

Ilustrasi Berdoa Credit: freepik.com

Sesuai dengan urutannya, doa khusus ini dibaca setelah selesai membaca sholawat nabi. Mengutip dari laman NU Online, berikut adalah doa setelah sholat hajat yang diajarkan oleh Rasulullah SAW:

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الحَلِيْمُ الكَرِيْمُ ، سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْم ، الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ ، أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ ، وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ ، وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ ، لَا تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ     

Lâ ilâha illallâhul halîmul karîm. Subhânallâhi rabbil ‘arsyil karîmil ‘azhîm. Alhamdulillâhi rabbil ‘âlamîn. As’aluka mûjibâti rahmatik, wa ‘azâ’ima maghfiratik, wal ghanîmata min kulli birrin, was salâmata min kulli itsmin. La tada‘ lî dzanban illâ ghafartah, wa lâ hamman illâ farrajtah, wa lâ hâjatan hiya laka ridhan illâ qadhaitahâ ya arhamar râhimîn. 

Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah yang maha lembut dan maha mulia. Maha suci Allah, penjaga Arasy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan alam semesta. Aku mohon kepada-Mu bimbingan amal sesuai rahmat-Mu, ketetapan ampunan-Mu, kesempatan meraih sebanyak kebaikan, dan perlindungan dari segala dosa. Janganlah Kau biarkan satu dosa tersisa padaku, tetapi ampunilah. Jangan juga Kau tinggalkanku dalam keadaan bimbang, karenanya bebaskanlah. Jangan pula Kau telantarkanku yang sedang berhajat sesuai ridha-Mu karena itu penuhilah hajatku. Hai Tuhan yang maha pengasih.”

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya