Liputan6.com, Jakarta - Menurut data statistik Late Finance, yang dikutip dari Carnewschina, Sabtu (13/4/2024), BYD menghasilkan laba bersih rata-rata sebesar US$ 1.250 atau setara Rp 19,9 juta per 1 unit mobil listrik yang terjual.
Dibandingkan Tesla, yang memperoleh laba bersih sebesar US$ 8.250 atau setara Rp 131 juta menandakan BYD memang fokus terhadap peraihan pangsa pasar dibanding keuntungan perusahaan.
Advertisement
Strategi ini, cukup normal, terutama di antara persaingan bisnis di Cina, dengan lebih memilih mendominasi pasar dibanding mengejar keuntungan besar.
Di pasar otomotif Tiongkok, memang sudah sejak tahun lalu mengalami penurunan harga mobil listrik, dengan banyak pabrikan memberikan diskon besar-besaran. Pasalnya, negara tersebut memang memiliki terlalu banyak produsen dan merek dengan tingkat pemanfaatan pabrik rata-rata hanya sekitar 59 persen, dan jauh dianggap batas sehat yaitu sebesar 70 hingga 80 persen.
BYD sendiri, kini menjelma sebagai penguasa pasar mobil listrik, dengan penjualan yang lebih tinggi dibanding para pesaingnya. Pada 2023 saja, BYD menjual 2.706.075 mobil di Tiongkok, sementara Tesla berada di urutan kedua dengan penjualan 603.664 unit.
Meskipun tingkat keuntungannya rendah pada 2023, BYD sebenarnya telah meningkatkan tingkat keuntungannya dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sejak akhir 2019, cadangan kas BYD meningkat delapan kali lipat.
Sebelum 2021, laba bersih per mobil BYD sebenarnya negatif. Meskipun keuntungan per unit tahun lalu relatif rendah, namun masih jauh lebih tinggi dibandingkan US$ 750 per mobil pada 2022.
Produksi Mobil Listrik BYD Tembus 7 Juta Unit
BYD menjadi produsen kendaraan pertama di dunia yang mampu mencetak 7 juta unit kendaraan listrik. Pencapaian ini bahkan hanya berselang empat bulan dari perayaan produksi mobil listrik ke-6 juta unit jenama asal Cina tersebut.
Penjualan mobil listrik BYD sendiri, sudah dihitung sejak 2008. Dari total 7 juta unit produksi BYD, setengahnya adalah mobil listrik murni, dan setengahnya lagi adalah model plug-in hybrid (PHEV).
Disitat dari Motor1, hingga akhir Februari 2024, BYD telah menjual sekitar 3,5 juta unit mobil listrik. Di Tiongkok, kendaraan PHEV merupakan bagian dari kategori New Energy Vehicle (NEV) bersama dengan kendaraan hidrogen.
Pada 2023, BYD meningkatkan penjualan mobil listrik plug-in penumpangnya sebesar 62 persen dari tahun ke tahun, menjadi lebih dari 3 juta unit (termasuk 1,57 juta unit mobil listrik).
Advertisement