Liputan6.com, Jakarta - Laporan eksklusif dari sebuah media daring Korea yang dirilis pada Jumat, 12 April 2024 mengungkapkan bahwa Winter aespa sedang menjalani pemulihan di rumah sakit setelah berhasil menjalani operasi pneumothorax spontan (spontaneous pneumothorax)
Operasi tersebut dilaksanakan pada Kamis, 11 April 2024, dan berjalan dengan lancar, seperti dikutip dari Allkpop pada Jumat pagi.
Advertisement
Diperkirakan bahwa Winter membutuhkan waktu sebulan untuk pulih sepenuhnya sambil mempersiapkan diri untuk comeback aespa yang direncanakan pada Mei 2024.
Dia juga berencana untuk mengikuti tur dunia aespa yang dijadwalkan berlangsung di 14 kota dari bulan Juni hingga September 2024.
Selain itu, hingga akhir pekan lalu, Winter juga terlihat aktif menjalankan jadwal di Jepang, termasuk tampil dalam program musik 'Venue 101' bersama grupnya.
Pengertian Pneumothorax Adalah
Pneumothorax adalah kondisi medis ketika paru-paru mengalami kolaps sebagian atau seluruhnya karena akumulasi udara dalam rongga pleura, ruang antara paru-paru dan dinding dada.
Paru-paru manusia dikelilingi oleh selaput ganda yang dikenal sebagai pleura. Selaput ini melapisi paru-paru serta tulang rusuk. Ruang yang terdapat di antara kedua selaput ini disebut rongga pleura.
Pneumothorax terjadi ketika udara masuk ke dalam rongga pleura, yang biasanya berasal dari area lemah atau 'lubang' pada paru-paru, menyebabkan paru tersebut kolaps.
Kejadian ini dapat bersifat lokal pada bagian atas paru (apex) atau dapat meluas ke seluruh paru, seperti dikutip dari situs Hug.ch
Jenis-Jenis Pneumothorax yang Dilaporkan Terjadi pada Winter Aespa
Pneumothorax umumnya lebih sering terjadi pada pria, khususnya pada kelompok usia muda antara 20 dan 40 tahun, dengan merokok sebagai faktor yang dapat memperburuk kondisi.
Berikut ini adalah beberapa jenis pneumothorax:
- Pneumothorax Spontan Primer: Ini adalah jenis yang paling umum dan terjadi tanpa penyebab yang jelas pada individu yang tidak memiliki riwayat masalah paru-paru sebelumnya.
- Pneumothorax Spontan Sekunder: Jenis ini lebih jarang dan biasanya terjadi akibat penyakit paru-paru yang sudah ada sebelumnya, seperti emfisema, asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), atau tumor paru-paru.
- Pneumothorax Pasca Trauma: Disebabkan oleh cedera fisik atau trauma.
- Tension Pneumothorax: Kondisi ini terjadi ketika udara yang terperangkap dalam rongga pleura terus meningkat tanpa dapat keluar, menimbulkan peningkatan tekanan yang bahkan dapat menekan jantung dan pembuluh darah besar, sehingga mengancam nyawa. Operasi sangat penting untuk kelangsungan hidup pasien.
Advertisement
Perawatan Pneumothorax, Harus Selalu Operasi?
Perawatan untuk pneumothorax dapat berkisar dari istirahat sederhana hingga tindakan bedah.
Awalnya, upaya dilakukan untuk mengeluarkan udara yang terakumulasi, yang bisa dilakukan dengan aspirasi pleura menggunakan jarum di bawah anestesi lokal atau melalui drainase.
Dalam kasus pneumothorax tegang, berulang, atau bilateral, perawatan bedah mungkin diperlukan.
Intervensi bedah untuk pneumothorax melibatkan pengangkatan area yang lemah pada paru-paru yang menjadi penyebab terjadinya pneumothorax.
Sebagai upaya mengurangi risiko kekambuhan, dokter bedah akan melakukan prosedur yang dikenal sebagai pleurodesis. Proses ini menyatukan kedua dinding pleura untuk mencegah akumulasi udara di masa depan.
Baca Juga
Meet and Greet Aespa di Indonesia Banjir Kejutan, Ada Album Bertanda Tangan hingga Hadiah Spesial untuk MY
Aespa Dapat Kejutan dari MY Indonesia, Rayakan Anniversary ke-4 Lebih Cepat dari Hari H
Meet and Greet Aespa di Indonesia Disambut Antusiasme Fans, Karina dkk Menggebrak Sejak Awal dengan Supernova