Siap-siap Macet, 15 April Bakal Jadi Puncak Arus Balik Lebaran 2024

PT Jasa Marga (Persero) Tbk memproyeksikan arus balik Lebaran akan mulai meningkat sejak H+2 sampai dengan H+4 Hari Raya Idul Fitri 1445 H, atau pada Sabtu, 13 April 2024 hingga Senin, 15 April 2024.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 12 Apr 2024, 18:00 WIB
PT Jasa Marga (Persero) Tbk memperkirakan masih ada sejumlah pemudik yang menahan waktu keberangkatannya menuju kampung halaman. Waktu kepulangannya diprediksi bakal dilakukan serentak, khususnya pada saat puncak arus balik di 15 April 2024. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk memperkirakan masih ada sejumlah pemudik yang menahan waktu keberangkatannya menuju kampung halaman. Waktu kepulangannya diprediksi bakal dilakukan serentak, khususnya pada saat puncak arus balik di 15 April 2024.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk memproyeksikan arus balik Lebaran akan mulai meningkat sejak H+2 sampai dengan H+4 Hari Raya Idul Fitri 1445 H, atau pada Sabtu, 13 April 2024 hingga Senin, 15 April 2024.

Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur menjelaskan, realisasi volume lalu lintas mudik/keluar Jakarta pada periode Lebaran H-7 hingga H1 (3 April sampai dengan 11 April 2024) melalui 4 Gerbang Tol Utama (GT Cikampek Utama, GT Kalihurip Utama, GT Ciawi, GT Cikupa) mencapai 1,5 juta kendaraan. Meningkat 45,6 persen terhadap normal dan meningkat 0,8 persen terhadap Lebaran 2023.

 

"Kami perkirakan masih sekitar 206 ribu kendaraan belum melakukan perjalanan mudik. Jumlah ini merupakan 11,7 persen dari total prediksi Jasa Marga terhadap kendaraan yang melewati empat gerbang tol utama," jelas Subakti dalam keterangan tertulis, Jumat (12/4/2024).

 

"Nantinya total lalu lintas yang mudik ini akan kembali bersama-sama menuju Jabotabek dalam waktu yang cukup singkat pada periode arus balik yang diprediksi akan terjadi puncaknya pada hari Senin, 15 April 2024 mendatang," imbuhnya.

Evaluasi 

Sementara Menko PMK Muhadjir Effendy juga menyampaikan, penanganan arus mudik Lebaran 2024 berjalan lancar dan cukup baik. Namun, sebagai bentuk evaluasi tetap diperlukan perbaikan dari berbagai sisi untuk menjawab permasalahan, terutama dalam melayani pelayanan lalu lintas kepada pengguna jalan.

"Selain itu, tantangan pergerakan arus balik akan lebih menantang karena bersifat sentripetal yaitu dari berbagai daerah mengerucut ke satu tujuan, yaitu Jakarta, berbeda dengan arus mudik yang bersifat sentrifugal atau dari satu titik menuju destinasi yang lebih menyebar," ungkapnya.

"Oleh karena itu, pemerintah juga mengimbau pemudik yang akan kembali ke Jakarta dan sekitarnya untuk memperhatikan kedisiplinan dan mematuhi arahan petugas di lapangan," kata Muhadjir.

 


Pulang Lebih Awal

PT Jasa Marga yang akan memberikan diskon sebesar 20 persen untuk tarif terjauh di Jalan Tol Jakarta-Cikampek bagi pemudik yang mudik Lebaran lebih awal.

Senada, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi juga memberikan arahan agar persiapan arus balik dapat dilaksanakan dengan cermat. Pasalnya waktu untuk arus balik relatif lebih pendek dibandingkan dengan arus mudik. Ia meminta masyarakat mengantisipasi sisa waktu empat hari ke depan hingga 15 April 2024.

"Arus balik ini cukup critical, maka masyarakat perlu melakukan persiapan sebaik-baiknya di waktu empat hari yang tersisa. Puncak arus balik diperkirakan terjadi pada Minggu (14/04) sampao dengan Senin (15/04). Sehingga masyarakat diiimbau untuk dapat menghindari hari puncak arus balik tersebut dan disarankan pulang lebih awal di hari Jumat atau Sabtu," tuturnya.

Dalam mengantisipasi terjadinya potensi kepadatan lalu lintas, Kakorlantas Polri Aan Suhanan mengutarakan, rekayasa lalu lintas juga akan dilakukan kembali pada periode arus balik Lebaran 2024.

Rekayasa lalu lintas juga akan diterapkan pada arus balik, di antaranya dengan pemberlakuan one way dari Km 414 GT Kalikangkung Tol Batang-Semarang sampai dengan Km 72 Jalan Tol Cipali. Dilanjutkan dengan sistem lawan arah (contraflow) Km 70-Km 47 Jalan Tol Jakarta-Cikampek guna antisipasi kepadatan lalu lintas.

"Tidak hanya itu, pembatasan kendaraan berupa pemberlakuan ganjil genap dan pembatasan waktu operasional angkutan barang sumbu 3 ke atas juga akan dilakukan," ujar Aan.

 


Overload

Kakorlantas Polri juga menjelaskan, jika kapasitas jalan mengalami overload dengan V/C Ratio melebihi 0,8, secara universal, perlu untuk melakukan penambahan kapasitas jalan, salah satunya dilakukan dengan contraflow.

"Dari prediksi Jasa Marga, V/C Ratio yang akan terjadi di Km 66 Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang merupakan titik pertemuan lalu lintas dari arah Trans Jawa dan Bandung ke arah Jakarta, akan mencapai 1,16 pada puncak arus balik. Jika dilakukan rekayasa lalu lintas, maka V/C Rationya membaik, ada di angka 0,96," pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya