Jepang Janjikan 250 Pohon Sakura Sebagai Hadiah HUT 250 Tahun Kemerdekaan AS

HUT ke-250 kemerdekaan Amerika Serikat (AS) jatuh pada 4 Juli 2026.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 12 Apr 2024, 14:16 WIB
Pohon sakura yang sedang mekar ini merupakan hasil dari pemberian pemerintah Jepang. (AP Photo/Jacquelyn Martin)

Liputan6.com, Washington, DC - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mendapat sorakan dan tepuk tangan dari anggota parlemen Amerika Serikat (AS) pada Kamis (11/4/2024), saat dia mengumumkan rencana untuk menyumbangkan 250 pohon sakura  ke AS untuk merayakan ulang tahun ke-250 kemerdekaan Negeri Paman Sam.

Dalam pidatonya di depan Kongres AS di Washington yang menggarisbawahi hubungan erat antara AS dan Jepang, Kishida merujuk pada upaya yang dilakukan Dinas Taman Nasional AS untuk merapikan Tidal Basin, sebuah area taman di Washington yang merupakan rumah bagi monumen nasional seperti Lincoln Memorial.

"Sebagai tanda persahabatan, Jepang akan menyediakan 250 pohon sakura yang akan ditanam untuk mengantisipasi peringatan 250 tahun kemerdekaan Anda," kata Kishida saat pidato dalam bahasa Inggris, yang kemudian menarik tepuk tangan meriah, seperti dilansir CNA, Jumat (12/4).

Ada pun peringatan 250 tahun kemerdekaan AS dari Inggris jatuh pada 4 Juli 2026.


Simbol Persahabatan

Pohon sakura yang bunganya bermekar ini merupakan hasil pemberian pemerintah Jepang pada tahun 1912 ke Amerika Serikat sebagai hadiah persahabatan. (AP Photo/Jacquelyn Martin)

Bunga sakura telah menjadi pertunjukan tahunan yang disukai di Washington, baik bagi penduduk setempat maupun pengunjung sejak Jepang menyumbangkan pohon sakura ke kota tersebut pada tahun 1912 sebagai simbol persahabatan.

Hubungan AS-Jepang terpuruk dalam perang dahsyat antara tahun 1941 dan 1945, namun kedua negara telah menjadi sekutu selama beberapa dekade terakhir dan mengatakan bahwa hubungan mereka kini menjadi lebih dekat dibandingkan sebelumnya.

Kishida merupakan perdana menteri Jepang kedua yang berpidato di pertemuan gabungan DPR dan Senat AS, setelah Shinzo Abe, pendahulunya yang dibunuh pada 29 April 2015. Ini adalah hak istimewa yang umumnya hanya diberikan kepada sekutu terdekat AS menyusul pertemuan puncak dengan presiden AS.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya