Liputan6.com, Pasuruan - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, banjir yang melanda Pasuruan, Jawa Timur, surut dan aktivitas sosial ekonomi masyarakat setempat sudah kembali normal.
“Banjir sudah surut,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Jumat (12/4/2024).
Advertisement
Menurut dia, banjir tersebut terjadi setelah Pasuruan diguyur hujan intensitas sedang dalam durasi yang panjang mulai dari Selasa (9/4) malam hingga Kamis (11/4).
Kondisi pun semakin diperparah akibat meluapnya aliran Sungai Welang, Sungai Petung, dan Sungai Kedularangan.
Tim reaksi cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasuruan mencatat luapan sungai tersebut membuat ratusan rumah tergenang banjir setinggi 60-70 centimeter.
Adapun wilayah terdampak banjir meliputi wilayah Kecamatan Pohjentrek, Gondangwetang, Bangul, Rembang, Beji, Rejoso, dan Kraton.
“Satu warga Kecamatan Pohjentrek dilaporkan meninggal dunia akibat banjir tersebut,” ujarnya.
Kendati demikian, ia memastikan kondisi mulai kondusif termasuk arus lalu lintas di Jalan Tambakrejo, Kraton yang sempat tersendat akibat tergenang banjir sudah kembali normal.
im reaksi cepat BPBD bersama personel kepolisian pun masih bersiaga di lokasi untuk mempercepat tindakan bila terjadi banjir susulan.
2 Orang Tewas Akibat Banjir
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan mencatat, salah satu warga Dusun Duyo, Desa Sukorejo, Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan atas nama Anwar Sadad (40) meregang nyawa, usai tersengat arus listrik di tengah banjir yang melanda di sekitar tempat tinggalnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi membenarkan hal tersebut. Mengenai kronologi kejadian pastinya, Sugeng menuturkan berdasarkan keterangan Camat Pohjentrek, korban sedang mengangkat beberapa perabotan rumah tangga di dalam rumahnya. Termasuk memindahkan ibu korban yang sudah renta.
Namun naas, ketika tengah mengevakuasi perabotan, tiba-tiba tersengat listrik. Petugas pun mengevakuasi korban sudah dalam kondisi tak bernyawa.
"Menurut keterangan Pak Camat, korban ini lagi angkat-angkat perabotan dan ibunya yang sepuh (tua). Gak tau kenapa tiba-tiba kesetrum, dan petugas ke sana sudah menemukan korban meninggal dunia tergeletak di bawah," kata Sugeng, Selasa (9/4/2024).
BPBD saat ini tengah berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk memberikan santunan kepada korban.
"Sesuai arahan Pj Bupati Pasuruan bahwa kami tengah berkoordinasi dengan Dinsos untuk bisa memberikan santunan kepada korban terdampak banjir yang meninggal dunia. Mudah-mudahan beliau Husnul Khotimah," harapnya.
Di Kota Pasuruan, banjir juga membuat Mulyono (31), warga RT 01 RW 01 Kelurahan Rujakgadung, Kecamatan Gadingrejo harus kehilangan anak bungsunya, Muhammad Rafka.
Putranya yang masih berusia dua tahun meninggal dunia usai ditemukan terjatuh ke dalam genangan banjir dan terseret. Menurut keterangan Iqbal, salah seorang warga setempat, peristiwa terjadi pukul 05.30 WIB.
Advertisement