Liputan6.com, Mexico City - Presiden Meksiko pada Kamis (11/4/2024) mengatakan negaranya ingin PBB mencabut keanggotaan Ekuador dari badan dunia tersebut. Hal ini merupakan bagian dari pengaduan Meksiko ke Mahkamah Internasional (ICJ) pasca penggerebekan yang dilakukan polisi Ekuador terhadap kedutaan besarnya di Quito.
Ketegangan antara Meksiko dan Ekuador meningkat sejak akhir pekan lalu ketika pihak berwenang Ekuador memaksa masuk ke misi diplomatik Meksiko untuk menangkap mantan Wakil Presiden Ekuador Jorge Glas yang bersembunyi di sana sejak Desember untuk mencari suaka.
Advertisement
Presiden Andres Manuel Lopez Obrador pada konferensi pers di Mexico City mencerca Ekuador dan seperti dilansir AP, Sabtu (13/4), dia mengatakan, "Pengadilan, sesuai dengan Piagam PBB harus menyetujui pengusiran tersebut dan tidak boleh ada veto dari Dewan Keamanan PBB."
Ekuador berpendapat Glas menjadi sasaran para penegak hukum atas kejahatan bukan karena alasan politik dan bahwa Meksiko seharusnya tidak mempertimbangkan suaka untuknya. Pada 5 April, polisi Ekuador memanjat tembok kedutaan dan menerobos masuk ke dalam gedung.
Tuntutan Meksiko
Roberto Canseco, kepala urusan konsuler Meksiko dan diplomat tertinggi di misi diplomatik Meksiko sejak Ekuador mengusir duta besar negara itu awal pekan ini, berusaha menghalangi mereka masuk, bahkan mendorong kabinet besar di depan pintu. Namun, polisi menahannya dan mendorongnya ke lantai saat mereka membawa Glas keluar.
Salinan pengaduan resmi Meksiko yang diajukan ke ICJ berbunyi, "Tuan Canseco diserang dengan kejam di perpustakaan kedutaan. Hal ini mengakibatkan cedera pada lengan, kaki, wajah, punggung, dan leher, serta kerugian psikologis."
Pengaduan Meksiko menggarisbawahi pula bahwa seorang anggota PBB yang terus-menerus melanggar prinsip-prinsip yang terkandung di dalamnya dapat dikeluarkan dari organisasi.
Karena itu, Meksiko meminta ICJ mengeluarkan Ekuador sebagai anggota PBB sampai Ekuador mengeluarkan permintaan maaf secara publik yang mengakui pelanggarannya terhadap prinsip-prinsip dasar dan norma-norma hukum internasional serta menyetujui pemberian biaya reparasi.
Advertisement
Respons PBB
Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan pada hari Kamis bahwa mengenai masalah penangguhan keanggotaan, hal itu diuraikan dalam Piagam (PBB), namun itu merupakan masalah yang harus diputuskan oleh negara-negara anggota.
Meksiko, serta para pakar asing, mengatakan penggerebekan terhadap kedutaan merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap perjanjian internasional. Meksiko memutuskan hubungan diplomatik dengan Ekuador sebagai tanggapannya.
Sementara itu, para pemimpin di seluruh Amerika Latin mengecam tindakan Ekuador sebagai pelanggaran terhadap Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik.