Profil Truong My Lan, Crazy Rich Vietnam yang Dihukum Mati

Crazy Rich Vietnam, Truong My Lan divonis hukuman mati atas kasus yang menjeratnya. Berikut profil singkat dan perjalanan kariernya.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 14 Apr 2024, 16:00 WIB
Taipan properti Vietnam Truong My Lan dijatuhi hukuman mati terkait kasus penipuan senilai USD 12,5 miliar. (Dok. Thanh Tung/VnExpress via AP)

Liputan6.com, Bandung - Crazy rich Vietnam, Truong My Lan dijatuhi hukuman mati pada Kamis (11/4/2024) waktu setempat. Hukuman tersebut diberikan setelah Truong My Lan terlibat kasus penipuan keuangan terbesar di Vietnam.

Melansir dari pemberitaan media pemerintah Lan dijatuhi hukuman bersalah atas penggelapan, penyuapan, hingga pelanggaran peraturan perbankan seputar pemberian pinjaman.

Diketahui Lan melakukan penipuan hingga penggelapan bernilai sekitar Rp200,06 triliun. Sehingga ia dijatuhi hukuman mati atas tuduhan penggelapan dan dikenakan dua tuduhan lainnya dengan hukuman 20 tahun penjara.

Mengutip dari Aljazeera Truong My Lan telah mengendalikan Bank Komersial Saham Gabungan Saigon atau Saigon Commercial Bank (SCB) secara ilegal selama 2012 hingga 2022 untuk menarik dana melalui ribuan perusahaan “hantu”.

Melalui sebagian besar pembelaan Lan didasarkan dari pengacaranya yang berpendapat bahwa dia hanya mengendalikan sekitar 15% bank dan tidak memiliki posisi resmi dalam bank tersebut.

Namun para saksi yang memiliki saham besar menuturkan kepada pengadilan bahwa mereka diperintahkan untuk bertindak atas nama Lan. Sehingga pihak hakim memutuskan Lan memegang saham pengendali lebih dari 90% di SCB.

Pinjaman tersebut dilaporkan memiliki nilai total sekitar $44 miliar dan menyumbang lebih dari 90% pinjaman SCB antara tahun 2012 hingga 2022. Diperkirakan $12,3 miliar diduga disalurkan ke Van Thinh Phat dan dana lainnya digunakan secara pribadi.

 


Lantas Siapa Truong My Lan?

Ilustrasi Tindak Korupsi Credit: pexels.com/Karolina

Berdasarkan informasi dari beberapa sumber Truong My Lan merupakan bos pengembang properti Van Thinh Phat Holdings Group. Lan merupakan kelahiran 13 Oktober 1956 di Saigon, Vietnam.

Secara pribadi Lan sudah menikah dengan seorang pengusaha real estate Hong Kong, Eric Chu Nap Kee. Melalui pernikahan tersebut keduanya memiliki seorang putri bernama Chu Duyen Phan dan saat ini keluarga Lan masuk jajaran keluarga terkaya di Vietnam.

Diketahui keluarga Truong My Lan merupakan imigran dari China dan saat ini tidak ada informasi banyak tentang masa kecilnya. Melansir dari SCMP Lan sempat meniti karier dengan berjualan aksesoris di sebuah pasar di Distrik 5 Kota Ho Chi Minh.

Kemudian di tahun 1992 Lan mendirikan sebuah perusahaan bernama Van Thinh Phat Limited Liability Company. Awalnya perusahaan tersebut bergerak di bidang perdagangan, restoran, dan hotel.

Setelahnya mengembangkan lagi usahanya ke sektor real estate yang diduga berkembang pesat berkat adanya bantuan koneksi politik. Lan bahkan dalam beberapa tahun bisa mendapatkan beberapa properti paling berharga di kota tersebut.


Membangun Bisnis dengan Pinjaman

Ilustrasi penyuapan (iStockphoto)

Lan kemudian mendirikan Van Thinh Phat Group (VTP Group Holdings) di tahun 2007 dengan modal yang besar sekitar 6 triliun VND. Diketahui dalam perusahaan tersebut Lan mengempit 80 persen saham yang setara dengan kontribusi modal senilai 4,8 triliun dong.

Sementara pertumbuhan bisnisnya diduga berasal dari adanya pengambilan utang dalam jumlah besar melalui pasar obligasi komersial. Bisnisnya tersebut menerbitkan 25 jenis obligasi berbeda yang dijual secara agresif melalui SCB dan menghasilkan 30 triliun dong.

Diketahui sebagian besar modalnya tersebut diperoleh dari pinjaman bank dan Lan diduga mengendalikan 91 persen SCB melalui 27 nominasi. Pada Februari 2018 hingga Oktober tahun lalu 93 persen pinjamannya diarahkan ke VTP dan perusahaan cangkangnya tanpa jaminan, jadwal pembayaran, atau uji tuntas normal.

Hal tersebut berhasil lolos karena Lan menyuap regulator senior di bank sentral dan 23 regulator negara lainnya dengan uang sebesar US$5,2 juta untuk memalsukan laporan pengawasan mereka terhadap SCB dan menyembunyikan kredit macet serta bukti kesalahan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya