Cara Kerja Airbag yang Mampu Cegah Kematian saat Tabrakan Mobil

Airbag kini menjadi komponen keselamatan yang sangat penting di sebuah kendaraan roda empat

oleh Arief Aszhari diperbarui 15 Apr 2024, 06:11 WIB
Ilustrasi penggunaan seatbelt dan airbag. (It Still Runs)

Liputan6.com, Jakarta - Airbag kini menjadi komponen keselamatan yang sangat penting di sebuah kendaraan roda empat. Seiring sejalan dengan masyarakat atau konsumen yang kini semakin sadar terkait pentingnya fungsi kantung udara ini, untuk memperkecil risiko kematian jika terjadi tabrakan.

Airbag saat ini, bahkan tidak hanya terbatas di tengah setir atau dasbor penumpang depan, tapi juga beralih ke bagian lain sebagai perlindungan tambahan untuk bagian tubuh lain dari seorang pengemudi atau penumpang yang bisa mengalami cedera serius saat terjadi benturan.

Biasanya, terdapat tulisan SRS airbag di komponen penting ini, yang merupakan singkatan dari Supplementary Restraint System. Artinya, fitur ini bersifat pendukung dan bukan bersifat utama untuk menyelamatkan penumpang saat terjadi kecelakaan.

Melansir pressroomtoyotaastra, proses airbag mengembang memang sangat cepat. Ketika sebuah igniter membakar senyawa Natrium Azida (NaN3), yang kemudian bereaksi dengan Kalium Nitrat (KNO3) hingga menjadi nitrogen panas yang mengembangkan kantung udara. Tetapi, proses itu baru akan terjadi jika ECU dari airbag mengirimkan perintah.

ECU dari airbag baru akan memerintahkan proses di atas, jika sensor airbag yang diletakkan beberapa titik, menerima gaya dalam jumlah besaran tertentu yang cukup besar.

Banyak faktor yang menentukan agar sensor membaca gaya yang cukup, dan membuat airbag mengembang, misalnya seperti benturan frontal dengan kecepatan minimal 20-30 km/jam, jarak pembacaan sensor sekitar 15 derajat dari garis lurus ke depan.

Perlu dipehatikan ketika airbag sudah mengembang tidak bisa dipakai ulang melainkan harus diganti baru. Ada baiknya perbaikan total kendaraan yang mengalami kecelakaan termasuk pergantian airbag yang baru.


Airbag samping

Mobil yang memiliki side airbag, maka terdapat sensor pada pilar B yang akan mengembang ketika terjadi tabrakan dari samping. Pada side airbag, kantung udara yang mengembang bisa dari door trim atau pilar rangka mobil.

Kecepatan mengembang side airbag sejauh ini paling cepat dibandingkan dengan posisi airbag lainnya. Hal tersebut, karena jarak antara penumpang dan sisi samping dalam mobil yang lebih kecil, sehingga kecepatan mengembang harus lebih cepat.

Biasanya, side airbag dipadukan dengan curtain airbag. Jenis airbag ini berguna untuk melindungi kepala penumpang dari benturan saat tabrakan samping. Posisi kantung udara berada di atas jendela samping, sehingga ketika mobil berguling, kepala penumpang atau pun pengemudi tidak cedera parah.


Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya