Liputan6.com, Jakarta - Iran baru-baru ini luncurkan serangan drone ke Israel, sebagai reaksi balasan karena telah menyerang Kedutaan Besar Iran di ibu kota Suriah, Damaskus.
Akibat serangan Israel tersebut, tujuh anggota Garda Revolusi Islam (IRGC) dikabarkan tewas. Sebagai balasan, IRGC pun meluncurkan serangan hukuman terhadap wilayah pendudukan yang melibatkan drone dan rudal.
Advertisement
Eskalasi kedua negara pun semakin panas, di mana Iran mengatakan serangan itu merupakan respons terhadap serangan di Suriah dan, "Masalah ini dapat dianggap selesai. Namun, jika rezim Israel melakukan kesalahan lagi, respons Iran akan jauh lebih parah."
Mereka menambahkan, “Ini adalah konflik antara Iran dan rezim Israel yang jahat dan AS HARUS MENJAUHINYA!”
Hingga saat ini, dunia pun seakan menanti bagaimana konflik Iran vs Israel ini akan berkembang dan berakhir. Wajar bilamana banyak warga internet (warganet) di dunia merasa khawatir konflik kedua negara ini akan memicu awal "Perang Dunia 3".
Terbukti, keyword atau kata kunci Perang Dunia III, Perang Dunia 3, WW III, World War 3, WW 3, Iran, Palestina, Iron Dome, Rusia, Tel Aviv, dan Jordan sudah masuk trending topic dunia, termasuk di Indonesia.
Berikut rangkuman cuitan warganet terkait konflik Iran dan Israel yang seliweran di platform media sosial X, Minggu (14/4/2024).
"Breaking News. Perang Dunia III segera dimulai: Di Arab; Iran, Yaman, Lebanon, Suriah, Irak vs Israel (NATO), Di Eropa; Rusia vs Ukraina (NATO), Di Asia; China vs Taiwan (NATO), Korea Utara vs Korsel (NATO)," tulis @mu****.
Akun @p**** di X mencuitkan, "Drone Iran telah tiba di Israel Tel Aviv, menembakkan rudal kesasarannya. Jika AS langsung menyerang IRAN, dan Rusia mendukung Iran, maka secara resmi kita dapat menyatakan bahwa perang dunia III di mulai?"
"Allahu Akbar!!! Detik-detik rudal Iran jatuh mengenai pemukiman ilegal Israhell di dataran tinggi Golan milik Suriah yang dijajah israel. Ahad (14/4). Akan kah Perang Dunia III pecah?," cuit @m****.
Iran Mobilisasi Senjata Rahasia Buatan Rusia Jelang Serangan Drone ke Israel, Apa Itu?
Iran telah meluncurkan serangan balasan pada Sabtu, 13 April 2024 malam waktu setempat, dengan mengerahkan lusinan drone dan rudal ke arah Israel.
Bersamaan dengan peluncuran rudal dan drone tersebut, Iran dilaporkan langsung mengerahkan sistem peperangan elektronik (EW) terkuat merela, yakni Avtobaza-M.
Mengutip laman Defence Security Asia, Minggu (14/4/2024), sejumlah kendaraan EW ini ditempatkan di berbagai wilayah di sekitar ibu kotanya, Teheran.
Mobilsasi dilakukan pihak Iran sebagai persiapan menghadapi kemungkinan serangan balasan dari Israel dan sekutunya, yaitu Amerika Serikat (AS).
Pengerahan ini menyusul laporan serupa beberapa hari lalu mengatakan, Iran juga mengerahkan sistem pertahan udara jarak pendaknya, Zoubin, yang dijuluki "Kubah Besi Iran" di sekitar ibu kota.
Disebutkan, sistem EW Avtobaza-M yang dioperasikan oleh Korps Garda Revolusi Iran (Iranian Revolutionary Guard Corps, IRGC) ini sangat ditakuti oleh militer Barat.
Hal ini karena, Avtobaza-M telah berhasil "mengalahkan" drone rahasia milik AS pada 2011. Iran sendiri memperoleh sistem peperangan ini dari Rusia sekitar enam bulan, sebelum mereka menangkap pesawat drone siluman milik AS.
Ketegangan antara Iran dan Israel semakin meningkat setelah jet tempur milik Israel mengebom gedung kedutaan Iran di Damaskus, Suriah, dan menewaskan tiga pejabat tinggi militer AS.
Advertisement
Sekjen PBB Antonio Guterres Kutuk Serangan Iran ke Israel
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengutuk serangan Republik Islam Iran yang menargetkan Israel.
"Saya mengutuk keras eskalasi serius yang ditunjukkan dengan serangan besar-besaran yang dilancarkan Republik Islam Iran terhadap Israel malam ini. Saya menyerukan penghentian segera permusuhan ini," kata Antonio Guterres.
"Saya sangat khawatir mengenai bahaya nyata dari eskalasi yang menghancurkan di seluruh kawasan."
"Saya mendesak semua pihak untuk menahan diri semaksimal mungkin guna menghindari tindakan apa pun yang dapat mengarah pada konfrontasi militer besar-besaran di berbagai bidang di Timur Tengah."
Sekjen Antonio Guterres juga menyatakan pernyataan secara berulang bahwa kawasan maupun dunia tidak mampu melakukan perang lagi.
Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Libatkan Rudal dan Drone
Iran pada Sabtu (13/4/2024) malam meluncurkan serangan balasan ke arah Israel. Demikian diumumkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
"IDF dalam keadaan siaga tinggi dan terus memantau situasi operasional," sebut IDF seperti dilansir CBS News, Minggu (14/4). "Array Pertahanan Udara IDF dalam keadaan siaga tinggi, bersama dengan jet tempur IAF dan kapal Angkatan Laut Israel yang sedang menjalankan misi pertahanan di wilayah udara Israel. IDF memantau semua target."
Para pejabat Israel menuturkan kepada CBS News bahwa dibutuhkan waktu berjam-jam sebelum drone tersebut mencapai wilayah udara Israel. Peringatan mulai terdengar di seluruh Israel sekitar pukul 02.00 waktu setempat. Alarm berbunyi di Israel Selatan, di tepi Laut Mati, di Yerusalem, dan wilayah Shomron.
"Pasukan Amerika Serikat (AS) di wilayah tersebut juga telah menembak jatuh beberapa drone yang diluncurkan Iran," kata dua pejabat AS kepada CBS News.
Serangan balasan Iran terjadi sebagai respons atas serangan Israel pada 1 April terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah, yang menewaskan tujuh anggota Garda Revolusi Islam (IRGC).
IRGC mengakui serangan itu, dan mengatakan Iran telah “meluncurkan serangan hukuman terhadap wilayah pendudukan.”
"Operasi ini melibatkan penggunaan rudal dan drone," kata IRGC.
Advertisement