Selain Iron Dome, Ternyata Ini Jurus Israel Tangkal 300 Misil dan Drone Iran

Israel memiliki sistem pertahanan terhadap rudal, misil, dan drone yang melakukan serangan ke wilayahnya yang bernama Iron Dome. Namun tidak hanya itu, berikut cara Israel menangkap sekitar 300 misil dan drone Iran.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 15 Apr 2024, 13:00 WIB
Video yang diambil dari AFPTV yang diambil pada tanggal 14 April 2024 ini menunjukkan ledakan-ledakan yang menerangi langit Yerusalem selama serangan Iran terhadap Israel. (AFPTV/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Sejak kemarin, minggu 14 April 2024, Iran melancarkan serangan ke Israel melalui 300 misil dan drone mereka. Hal ini dilakukan Iran sebagai upaya pembelaan diri terhadap serangan Israel.

Pasalnya, pada 1 April lalu, militer Israel melakukan serangan terhadap fasilitas diplomatik Iran di Damaskus, Suriah. Oleh karenanya, Iran melakukan pembelaan diri dengan mengarahkan 300 rudal dan drone. 

Namun menurut Israel, dari 300 rudal dan drone Iran yang diarahkan oleh Iran gagal mencapai sasarannya karena pertahanan misil multilapisan yang diterapkan Amerika dan Israel. Demikian sebagaimana diungkapkan pejabat Israel dan Amerika.

Mengutip CNN, Senin (15/4/2024), sebagian besar dari lebih dari 300 amunisi Iran berhasil digagalkan sebelum mencapai tujuannya. Drone dan misil tersebut diklaim telah digagalkan dalam jarak 1.770 kilometer dari titik peluncurannya di Iran.

Bahkan, militer Israel menyebut, 99 persen proyektil yang ditembakkan oleh Iran berhasil dicegah oleh Israel dan mitra-mitranya. Hanya sejumlah kecil misil balistik yang mencapai Israel.

Berdasarkan militer Israel, sekitar 170 drone, lebih dari 30 misil jelajah, dan lebih dari 120 misil balistik yang diluncurkan ke Israel.

Rahasia Israel Tangkal Rudal dan Drone Iran

Israel sendiri mengoperasikan serangkaian sistem untuk mencegah berbagai macam serangan. Baik itu misik balistik dengan lintasan yang membawa mereka melintasi atmosfer hingga misil jelajah dan roket yang terbang rendah.

Sistem Iron Dome Israel sendiri memang kerap jadi berita utama sejak Israel memulai serangan militer di Gaza, yang diklaim merupakan respon terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober lalu. Hal ini yang diklaim membuat Israel menggempur Gaza secara terus-terusan.


Apa Itu Iron Dome?

Sistem pertahanan udara Iron Dome Israel meluncurkan rudal untuk mencegat roket yang ditembakkan [Jack Guez/AFP).

Lantas, apa itu Iron Dome? Menurut Organisasi Pertahanan Misil Israel, Iron Dome adalah lapisan paling bawah dari pertahanan misil Israel.

Setidaknya, ada 10 baterai Iron Dome di Israel, yang masing-masing dilengkapi radar pendeteksi roket dan memakai sistem komando yang mampu menghitung dengan cepat, apakah proyektil yang datang merupakan ancaman atau kenai area tak berpenduduk.

Jika roket atau drone merupakan ancaman, Iron Dome menembakkan misil dari tahan untuk menghancurkannya di udara.

Jurus Lain Israel Halau Drone dan Misil Iran

Pertahanan misil Israel berikutnya adalah sesuatu yang dinamai David's Sling. Ini merupakan upaya melindungi ancaman jarak pendek dan menengah.

David's Sling merupakan proyek bersama antara Rafael Advance Defense System Israel dengan raksasa pertahanan AS Raytheon.

Cara kerjanya memakai inceptor kinetik Stunner dan SkyCeptor untuk menghancurkan target hingga jarak 186 mil.

Lainnya, ada sistem Arrow 2 dan Arrow 3 Israel yang dikembangkan bersama dengan AS. Arrow 2 menggunakan hulu ledak fragmentasi untuk menghancurkan misil balistik yang datang dalam fase terminal mereka - saat mereka menukik menuju target mereka - di atmosfer atas, menurut CSIS.


Arrow 2 dan Arrow 3

Rudal Iron Dome Israel mencegat rudal masuk dari Jalur Gaza di Palestina (21/4/2022). Militan Palestina menembakkan roket dari Gaza ke Israel, yang ditanggapi dengan serangan udara dalam eskalasi terbesar sejak Perang 11 hari tahun lalu. (AFP/SAID KHATIB)

Adapun Arrow 2 memiliki jangkauan 56 mil dan ketinggian maksimum 32 mil. Missile Defense Advocacy Alliance, yang menyebut Arrow 2 sebagai upgrade dari pertahanan misil Patriot AS yang pernah digunakan Israel dalam peran ini.

Sementara itu, Arrow 3 menggunakan teknologi hit-to-kill untuk mengintersep misil balistik yang masuk di luar angkasa, sebelum mereka kembali ke atmosfer dalam perjalanan menuju target.

Israel juga memiliki pesawat tempur canggih, termasuk jet siluman F-35I yang telah digunakan untuk menembak jatuh drone dan misil jelajah sebelumnya, menurut laporan berita.


Klaim Biden, Amerika Dukung Israel

Sementara itu, pada Minggu kemarin, Presiden AS Joe Biden memberi tahu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa hal tersebut merupakan kemenangan bagi Israel, karena tak ada tempat berharga yang terkena misil Iran.

Sementara itu, pejabat AS mengatakan, ada lebih dari 70 drone dan tiga misil balistik yang digagalkan oleh kapal-kapal angkatan laut AS dan pesawat militer.

Menurut klaim, angkatan laut AS menembak jatuh setidaknya tiga misil balistik menggunakan sistem pertahanan misil Aegis. Aegis ini dipasang di dua kapal perusak berpemandu misil yang ditempatkan di laut tengah dan timur.

Bukan hanya itu, pesawat tempur AS juga mengklaim pihaknya menembak jaruh anunisi Iran. Meski tidak terungkap, dari mana pesawat AS tersebut beroperasi.


Bantuan AS hingga Prancis dan Inggris

Dalam pernyataan resminya, Kedutaan Besar Iran untuk Indonesia menyebutkan bahwa hal ini berkaitan dengan upaya membela diri. (AFPTV/AFP)

Biden dalam pernyataannya mengatakan, Amerika Serikat mempersiapkan dengan baik untuk membantu mempertahankan Israel dari serangan Iran.

"Untuk mendukung pertahanan Israel, militer AS menggerakkan pesawat dan pertahanan misil balistik ke wilayah tersebut selama seminggu terakhir," kata Biden.

Penempatan ulang pesawat dan pertahanan misil balistik ini membantu Israel menangkal hampir semua drone dan misil yang datang.

Bukan hanya itu, bantuan Inggris dan Prancis disebut juga siap mendukung Israel.

Infografis Serangan Drone AS Tewaskan Jenderal Top Iran. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya